"Yaudah, yok!" balas Lami sambil ngerangkul gue. Yang lain? Ngikutin aja di belakang.

"Rey?" Seonho manggil.

"Apa?" sambil balik badan.

"Jadi Rey yang kita kenal, yaa! Tetep jadi Rey yang dulu, yang polos, yang lugu, yang suka seenaknya, yang watadosnya kepanjangan, yang suka ngerengek, yang selalu nyerocos gak ada hentinya, mau?" pinta Seonho dan diangguki oleh yang lain.

"Bantuin gue?" jawab gue dengan mikir.

"Sure, sista :)" jawab mereka.

Gue ngerasa, ini saatnya kembali ke Rey yang dulu. Saatnya gue ngebuka lembar baru gue tanpa dia, dan fokus sama diri gue sendiri.

"Ayo cepet ke kelas!" ajak Jisung.

Reya POV end.

****

Jaemin POV

"Sayang, kamu gapapa?"

"Aku gapapa kok,"

"Berandal banget kayaknya si Mark!" kesel Pinky yang ada di sebelah gue.

"Wajar lah,"

"Nanti jalan yaa, udah lama gak jalan. Juga, anterin aku ke salon, udah lama gak creambath nihh!! Agak gimana gitu rasanya," pinta Pinky.

"Oke, nanti aku temenin."

"Kamu udah makan?" lanjut gue.

"Belumm," jawab dia.

"yaudah ayo ke kantin. Dari pada nanti kelaparan," ajak gue sambil terkekeh.

Dia juga ikutan ketawa, "yaudah ayo!"

Jaemin POV end.

****

"Lo tadi kenapa sama Jisung?" tanya Haechan ke Renjun.

"Biasa, cuman bilangin dia aja" jawab Renjun.

"Mark? Kok lo diem aja?" ini Jeno yang nanya.

"Terus gue harus ngapain?" Mark malah balik tanya ke mereka, yang malah bikin mereka meringis miris.

"Amarah lo udah reda?" Jinyoung giliran.

"Seperti yang lo lihat, gue udah tenang kan?"

"Syukur deh,"

"Lo ngapa, Hoon?" Mark beralih ke Jihoon yang dari tadi agak diem.

"gapapa,"

"Nanti jalan yaa, udah lama gak jalan. Juga, anterin aku ke salon, udah lama gak creambath nihh!! Agak gimana gitu rasanya,"

"Oke, nanti aku temenin."

"Kamu udah makan?"

"Belumm,

"yaudah ayo ke kantin. Dari pada nanti kelaparan,"

"yaudah ayo!"

Suasana hening saat ada suara dua orang yang berbincang. Mereka memilih sampai dua sejoli itu selesai berbicara.

'Ck, alay banget!' -batin someone

"Sejak kapan seorang Jaemin Ragil Ardhana bisa nungguin orang ke salon?" sindir Renjun cukup keras, sampai Jaemin dan Pinky dengar, dan jalan ke arah mereka.

"Njun, lo apaan sih?" Renjun ngabaikan apa kata teman-temannya.

"Markk!!" sentak Pinky sambil manggil Mark.

"Hm"

"Markkk!!" lagi.

"Hm"

"Mark!!!!" lagi.

"Hm"

"MARKK LO DENGERIN GUE MANGGIL KAGAK, SIH?!" kayaknya si Pinky udah habis kesabarannya ngadepin Mark.

"APASIH?! BISA DIEM GAK LO?!" bentak Mark.

"Gggu-e c-cuman mau t-ttanya ngapa l-lo nonjok muka pacar gue?" gugup Pinky, karena baru kali ini dia ngeliat Mark semenyeramkan itu.

"Kalem, Mark! Dia cewek gue!" dengerin suara Jaemin bikin emosi Mark naik, padahal dia udah nahan emosinya dari tadi. Mark cuman natap Jaemin dengan sorot mata yang sangat dingin, dan tajam.

"Dan untuk tuan muda Mahesa, lo gak perlu ikut campur urusan gue lagi! Mau gue suka nungguin orang di salon lah, di rumah tetangga lah, terserahnya gue!"

"Dan untuk tuan muda Ardhana, sejak kapan lo mau diperbudak sama seorang cewek, sampai harus ke salon minta temenin, tungguin? Kemana ketegasan yang lo punya? Hilang? Dicuri? Kayaknya sih dicuri yaa, dan pencurinya itu cewek di sebelah lo itu, sampai dia ngerubah lo! Gak tau malu! PHO aja kerjaannya!" ucap Renjun tajam.

"Bukannya gue udah bilang, itu semua bukan urusan lo!" 

"Lo--" ucapan Renjun terpotong,

"Udah, Njun! Gak ada faedahnya ngomong sama orang yang bego!" Jihoon ngomong tanpa rasa ragu.

"Siapa yang bego?" balas Jaemin.

"Lo lah!" setelah Jihoon bilang gitu, dia langsung pergi dari kantin.

"Arghh!! Sial lo Jihoon!" kesal Jaemin.

"Gak usah ngatain dia sial, kalau ternyata lo lebih sialan!" ucap Woojin sarkas.

Mark, Jeno, Haechan, dan Jinyoung hanya ngeliatin tanpa ada niatan untuk ngelerai, mereka tau kalau Renjun, Woojin, dan Jihoon gak bakalan pernah berhenti nyerang musuhnya kalau udah emosi. So, buat apa dilerai? ujung-ujungnya mereka bakalan kalah, dan gak bisa ngelerai, buang-buang waktu aja.

"Lo pergi deh! Muak gue! Asal lo tau ya, kita capek di perlakukan kayak gini sama lo, Jaem! Lo berubah semenjak deket sama cewek ini. Lo seakan-akan udah gak butuhin kita, lo buang kita. Mending lo pergi sekarang!" ucap Renjun sambil nunjuk Pinky.

"PERGII!!" bentak Renjun lagi. Pinky pun gelagapan, dengan cepat dia narik tangan Jaemin buat pergi dari sana.

"Gue pulang duluan," lanjut Renjun.

"Emang udah boleh pulang?" heran Haechan.

"Boleh aja, jamkos kok sampai nanti. Ogah gue, membusuk di sekolah" jawab Renjun.

"Oke, ayo kita pulang!" ajak Jinyoung yang dari tadi diem.

"Ayo"

Gak sanggup harus cuap cuap apa lagi😫 yang pasti tambah tijel😂
Tekan '⭐' yang di bawah sebelah kiri dongg😍 comment, dan krisar juga gapapa😂 makasih😊

Rumit - Na Jaemin.Where stories live. Discover now