CHAPTER 1

13.8K 326 15
                                    

Musim dingin sudah menyambut menandakan Christmas Day akan segera tiba. Hari ini hari dimana salju pertama turun dan suhu udara cukup dingin untuk beraktifitas.

Di sebuah rumah minimalis tampak seorang pria sedang duduk di atas tempat tidur menyaksikan siaran TV dan disampingnya terdapat seorang gadis yang meringkuk nyaman menikmati kehangatan yang disalurkan oleh pria tampan itu melalui sebuah pelukan. Sesekali gadis itu menyusup lebih dalam ke pelukannya.

"Hangat sekali," bisik si gadis membuat sang pria tersenyum geli dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Ini sungguh sangat hangat dan nyaman. Bagaimana kalau aku ketiduran?" Tanya si gadis.

Pria itu tersenyum. "Tidak apa, tidurlah jika kau lelah," ucapnya mulai mengelus lembut kepala gadisnya.

"Tapi sebentar lagi akan masuk jam makan malam." Ucap gadis itu semakin lirih menahan kantuk.

"Masih lama, masih ada 2 jam lebih. Nanti akan kubanguni." Dan benar, setelah itu terdengar deruan nafas teratur gadis itu. Sang pria tersenyum lembut dan mencium sayang kening gadisnya.

ღღღ

Caroline Alvord seorang gadis cantik berusia 24 tahun yang hidup sederhana dan sebatang kara sebab kedua orangtuanya sudah lama meninggalkannya sejak umur 10 tahun. Namun sejak 1 tahun yang lalu, dirinya ditemani oleh seorang pria kaya dan tampan bernama David Villi seorang CEO terpandang di London yang notabene adalah kekasihnya.

Carol merasa sangat beruntung dengan kehadiran David yang sangat menyayangi dan menerimanya apa adanya. David sangat membantu kehidupan Carol baik dari segi materi, pekerjaan dan lain sebagainya. Namun Carol kerap menolak niat baik pria itu untk membantunya karena takut orang berpikir kalau Carol memeras atau hanya menginginkan harta David, padahal Carol hanya menginginkan David dengan segala perlakuan dan perkataan David yang membuatnya merasakan kembali apa kasih sayang itu.

Carol juga merasa sangat beruntung dia dapat diterima bekerja sebagai seorang waitress di sebuah cake shop padahal dia sudah berpuluh tempat dia mencoba melamar tetapi ditolak. Sebelumnya, David selalu meminta Carol untuk berhenti mencari pekerjaan karena David akan membuat Carol menjadi sekretaris pribadinya. Lagi-lagi Carol menolak. Alasannya logis, karena Carol hanya tamat SMA. Alasan lain, Carol tidak ingin mendapatkan semuanya secara instan dan mudah tanpa kerja keras hanya karena David adalah kekasihnya.

David terkadang kesal dengan sikap Carol yang selalu menolak bantuannya, tapi David bangga dengan kerja keras Carol.

Carol bahkan mengatakan. "Dave, kau adalah kekasihku, bukan mesin uang atau orang asing di hidupku. Hanya kau yang aku punya di dunia ini. Aku sangat berterimakasih telah hadir di hidupku dan aku sangat berterimakasih dengan semua bantuanmu. Aku menolak bukan berarti aku tidak mencintaimu, kau tau itu. Aku sangat mencintaimu lebih dari apapun. Aku hanya ingin bekerja lebih keras mungkin. Kau kan tahu alasannya kan?"

Demi apapun, David berani mempertaruhkan semua yang Ia punya demi mempertahankan gadisnya ini. Setelah Carol berkata demikian, David langsung memeluk Carol dan terus menggumamkan kata 'Aku mencintaimu'.

ღღღ

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan ini waktunya Carol pulang bekerja. Carol memilih menaiki bus umum dari pada harus menaiki taksi untuk sampai ke rumahnya dan itu membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Carol merasakan ponselnya bergetar dan dibukanya tombol notifikasi tersebut begitu dia dengan aman memasuki rumahnya dan ternyata itu pesan dari David.

"Baby, sebentar lagi aku akan pulang. Siapkan makan malam yang lezat ya." Carol tersenyum dan bergegas menyiapkan makan malam untuknya dan David lalu beranjak mandi. David memang sering bahkan hampir setiap hari menghabiskan waktunya di rumah Carol baik itu untuk sarapan, makan malam ataupun beristirahat. Bahkan di saat David sibuk pun dia masih sempat menemui Carol walau hanya sebentar.

Carol sedang mengeringkan rambut panjangnya yang basah sebelum suara ketukan pintu menginterupsi kegiatannya. Baru saja keluar dari kamar, pintu rumah itu sudah terbuka menampakkam sesosok pria tampan dengan senyum mematikannya.

"Kenapa harus mengetuk pintu kalau mempunyai kuncinya?" Omel Carol kesal.

David terkekeh. "Hanya sedikit bermain." Lalu David menarik tubuh Carol lebih dekat dan mencium singkat bibir merekah gadisnya. Carol tersenyum malu dan tangannya terangkat untuk melepaskan dasi David. Carol melepaskan diri dari rengkuhan David dan membawanya ke meja makan. Mata David berbinar melihat masakan lezat gadisnya. Perutnya pun sudah berdemo minta diisi.

"Ayo dimakan Dave~, kau tidak akan kenyang kalau hanya dipandangi saja." David menyengir bodoh lalu mulai memasukkan makanan ke mulutnya dengan lahap. Kalau David ditanya apa makanan kesukaannya, maka jawabannya pasti masakan Carol. Carol selalu tersenyum senang melihat David yang selalu makan dengan lahap.

Setelah makan malam, David membantu Carol mencuci piring bekas makan malam barusan. Sebenarnya bukan membantu tetapi hanya menemani Carol dengan memeluk Carol yang lagi mencuci dari belakang. Walau kesulitan, Carol tetap membiarkannya karena dia tahu sikap David yang manja kalau bersamanya, berbeda dengan saat diluar, David akan terlihat sangat datar dan misterius.

David mengatakan akan menginap dan itu sudah biasa bagi mereka. Bahkan David sudah menyediakan semua pakaiannya di lemari Carol mulai dari baju kerja, baju santai maupun baju tidur.

Saat ini mereka sudah berbaring di tempat tidur. Carol memposisikan dirinya di samping David dan David menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Carol dan tangannya memeluk erat perut Carol.

Aneh memang dengan posisi mereka mengingat tubuh Carol yang mungil. Namun mereka senang dengan keadaan sekarang, terutama si manja David.

David menghembuskan nafasnya lelah dengan pekerjaannya di kantor yang menumpuk. Carol menurunkan pandangannya dan mengelus lembut rambut David.

"Jangan bekerja terlalu berlebihan Dave. Kau kelelahan," ucap Carol pelan.

"Pekerjaanku sangat menumpuk, belum lagi meeting yang sangat memusingkan. Huhhh," adu David manja. Carol terkekeh.

"Tapi tetap jangan berlebihan. Kau akan sakit kalau terus begini," nasihat Carol. David menggangguk.

"Baik sayang. Bolehkah kita tidur sekarang? Aku sangat lelah dan pelukan ini membuatku sangat nyaman membuatku ingin segera tertidur," pinta David.

Carol mengangguk tanpa menghentikan elusan tangannya. "Tidur yang nyenyak Dave. Goodnight."

READ

Hai hai hai~~~~
Ketemu lagi 🤗

Our Sincerely Love mungkin hanya beberapa chapter saja, tidak seperti BitterSweet LOVE with BadBoy yang panjangnya sangat. 😂

Chapter 1, Bagaimana? Bagus gak? Layak next kah? 😀

Vote dan Comment yang banyak ya 😘

❣ 17.05.2018 ❣

Our Sincerely LoveWhere stories live. Discover now