🎧1 (Aku Tidak Mau Dengar)🎧

98 14 2
                                    


Play: Heartbreak Girl (5 Seconds of Summer)

Selamat ya atas bergantinya status kalian. Akhirnya kalian pacaran.

***

"Akhirnya gue jadian sama Alexa."

Mendengar suara cowok yang sangat dikenalnya, seorang gadis dengan rambut cepol itu menengok ke sebelahnya. Di samping kirinya duduk seorang cowok berseragam yang tangan kanannya memegang segelas es teh manis. Wajah cowok itu nampak bahagia, sedari tadi terus menampilkan senyum semringahnya.

Gadis itu, Viola, tersenyum simpul. Namun itu hanya bagian dari aktingnya. Perasaan Viola yang sebenarnya adalah kesal, marah, kecewa, sakit, sedih, pokoknya tidak ada keceriaan sesungguhnya yang Viola rasakan. Tetapi, bagaimanapun juga, cowok di sampingnya ini adalah teman masa kecilnya, Alvian. Teman seperjuangannya bahkan sejak keduanya masih berada dalam kandungan. Maka dari itu, Viola harus tetap mendukung Alvian.

"Wih...selamat ya Al! Akhirnya, lo melepas status jomblo lo, hehe. Setelah sekian lama menyendiri, akhirnya lo punya pacar juga. Walaupun gue tahu sih, adegan lo nembak Alexa tadi pasti jauh dari kata keren," Viola merangkul pundak Alvian. Ia tertawa, diikuti oleh Alvian.

"Yeeu, sok tau banget lo. Emangnya tadi lo liat gue nembak dia? Lo aja asik-asikan di kantin makan ketoprak." Balas Alvian sambil menoyor kecil dahi Viola. "Lo mau traktiran apa nih?"

Mata Viola seketika berbinar-binar. "Yang bener nih, Al? Lo mau traktir gue?"

Alvian mengangguk. "Jangan kasih tau anggota squad kita yang lain dulu. Gue lagi bawa uang pas. Kalo mereka tahu kan bisa-bisa gue gulung tikar. Mereka jajannya banyak."

Viola terkekeh. "Iya, tapi nanti aja deh lo traktir guenya. Gue masih kenyang,"

"Perasaan lo makan ketoprak doang. Biasanya juga mie ayam 3 mangkok nggak ada kenyang-kenyangnya perut lo," goda Alvian.

Viola mendelik. "Idih, lebay amat lo. Kalo gue makan segitu banyak bisa-bisa perut gue meledak. Udah, sono, gue masih ada urusan disini. Mau beli jus jeruk dulu. Mending lo samperin Alexa,"

Alvian terbahak. "Yaudah deh, gue mau ke Alexa dulu ya. Mau memperjelas hubungan kita berdua,"

Mau tidak mau, Viola tertawa geli mendengar ucapan Alvian. "Idih, jijik banget gue dengernya! Yaudah sana, semakin cepat lo pergi semakin baik!"

Alvian berlalu dari pandangan Viola sambil tertawa. Keinginannya untuk memesan jus jeruk dan menyuruh Alvian menghampiri Alexa sebenarnya hanya alibinya saja. Pada kenyataannya, ia tidak sanggup berlama-lama melihat wajah bahagia Alvian.

Jahat memang, padahal seharusnya ia menjadi orang pertama yang mendukung hubungan Alvian-Alexa secara tulus. Seharusnya ia turut gembira mendengar kabar tersebut. Seharusnya memang seperti itu.

Alexa Belinda. Hari ini, tepat pada hari kesayangan Viola, yaitu hari Selasa, gadis yang dikenal dengan panggilan Lexa itu mendapatkan keberuntungan ganda. Pertama, ia ditembak oleh Alvian yang notabene-nya adalah teman masa kecil Viola. Alvian begitu menyayangi Viola sebagai teman dan adik, jadi Alvian sangat menjaganya, oleh karena itu pastilah Alexa merasa beruntung karena Alvian sosok yang penyayang dan perhatian.

Yang kedua, Alvian tergolong cowok dengan kategori idaman. Tampangnya oke, otaknya oke, skillnya juga oke. Sifat dan sikap Alvian yang cool dan gentleman juga pasti bisa membuat anak cewek di sekolah mereka luluh begitu saja. Tapi tetap saja, Alvian punya kekurangan yang menyebalkan di mata Viola.

FilantropiWhere stories live. Discover now