#80 ; Italia & TaeGi

Start from the beginning
                                    

Kereta singgah sebentar disebuah stasiun, "Pescheria?" Yoongi bergumam bingung, "Artinya pasar ikan, karna ini daerah pengepulan ikan hasil tangkapan dari danau." Sanggah Taehyung, mengedarkan pandangan. Setelah kereta melaju lagi, Yoongi terkejut pada gunung yang dimaksudkan Taehyung─tidak lain adalah Pegunungan Alpen sebagai marka perbatasan antara negara Italia dengan Swiss.

"Kenapa dari Swiss kita gak ke sini dulu?" Bertanya karena merasa bodoh, Yoongi baru tahu kalau dua negara yang menjadi destinasi kunjungan mereka ternyata bersebelahan sedekat ini. Pun Taehyung tidak ambil pusing, bukan dia toh yang menggambar rutenya. Tiba di Stasiun Porta Nuova Verona. Stasiun Porta Nuova adalah juga stasiun buat armada Bus ATV (Azienda Transporti Verona) untuk segala tujuan di seluruh Veneto Region. Setiap bus mempunyai rute-rute tersendiri untuk mengantar penduduk Verona ke seluruh penjuru propinsi.

Menuju pusat kota dengan melintasi sebuah kanal bernama Canale Camuzzo, tepat berada ditengah perkotaan, yang menyuguhkan keindahan tersendiri adalah bunga-bunga mawar disepanjang jalannya. Melukis kesan romantis namun tersirat. Sampai di sebuah arena megah, Taehyung bilang namanya Anfiteatro Arena, amphitheatre terbesar ketiga di Italia.

"Dibangun pada masa kekaisaran Roma di abad 1 Masehi, jadi bangunan ini usianya sudah sekitar 2200 tahun, sampai saat ini amphitheatre ini masih megah berdiri dan menjadi tempat pertunjukan konser-konser opera saat musim panas." Cerkas mata Taehyung menikmati banguan tua tersebut, ini adalah salah satu favoritnya, kental akan estetika dan bernilai sejarah tinggi. "Opera, huh? Terdengar membosan─"

Taehyung menjepit dua belah bibir Yoongi dengan ibu dan telunjuk jari, jengah untuk mendengar kelanjutannya.

"Kamu gak akan mengerti seni sekalipun tertabak truk yang penuh dengan semen."

"Dasar Squidward!"

Taehyung begitu monokrom, memuja karya tua, datang pada pelukis jalanan, dan senda gurau formal beserta seribu satu ilmu pengetahuannya yang luas. Yoongi bukan benci, hanya saja bisakah ada sedikit hal romatis sederhana terjadi disini? Ia begitu bosan, melihat ternyata cukup banyak pasangan kekasih bersenang-senang, Yoongi malah merasa ia sedang dalam rangka study tour. Padahal suami sendiri, kok ya gak ada manis-manisnya...

"Sir, exscuse me. Can you help me please?" Seseorang asing berlari senyap kearah Taehyung yang mengeja jalan. Dengan dua tangkai mawar dan satu balon tiup putih yang bisa terbang keatas langit sewaktu dilepas. Ia bilang ingin melamar kekasihnya ditengah arena, dengan bantuan semua orang yang datang hari ini. Taehyung tidak mengambil tindakan hingga orang asing itu berdiri awkward, namun Yoongi tersenyum mengambil mawar dan balon.

"We'll be help you, Sir." Sir menyalami tangan Yoongi erat, tanda terimakasih namum untung saja tidak cukup lama, lengan Taehyung sudah siaga.

"Kita bantu dia?"

"Kenapa enggak?"

Wah ada apa ini, Yoongi terlihat sewot bicara padanya. Yang dengan malas Taehyung susul bersama balon putih ditangan kiri, kontras sekali dengan penampilannya hari ini; all black.

Ketika semua orang bergerombol mengumpuli arena, sang tuan asing yang tadi luntang lantung datang pada Taehyung kini menuntun kekasihnya ketengah rumunan, ia mengambil posisi berlutut dan membuka kotak beludru biru, terlihat permata cantik didalam sana, Yoongi menutup mulut, merasa ikut baper seperti kebanyakan yang berkumpul disana. Pria asing itu bilang kalau sang kekasi boleh melepas penutup mata, langsung saja dibanjiri segudang kata selamat dan balon-balon yang terlepas keangkasa.

Daily InstagramWhere stories live. Discover now