Bagian 22 ( Azzam kembali )

14.6K 1K 74
                                    

Kalau mau komen ditahan emosinya ... kasih pesan yang manis aja buat bang Azzamnya..hehe

Azzam tahu jika dia pantas untuk dibilang brengsek tapi Azzam tak mau membohongi perasaannya, dia mencintai Symponi dan akan mencoba untuk mendapatkannya sekali lagi.

Sudah satu jam lebih Azzam menunggu Symponi selesai mengajar di sekolah musiknya tapi yang dia tunggu tak kunjung muncul. Hampir satu minggu Azzam kembali membulatkan tekadnya untuk kembali mengejar Symponi. Bukan tanpa alasan, Azzam yakin jika perasaan Symponi padanya tak mungkin lenyap begitu saja. Dia tahu Symponi begitu mencintainya, dulu. Waktu 6 bulan tak mungkin bisa menghapus perasaan itu dengan mudah kan? Dan karena keyakinannya itulah Azzam memberanikan diri untuk bertemu dengan Symponi.

Dengan sabar Azzam menunggu orang yang dia cintai untuk keluar, hingga tepat satu setengah jam dia menunggu, akhirnya Symponi keluar dari tempat itu. Ada rasa senang yang tiba-tiba membuncah saat melihat senyum Symponi yang dia tunjukan pada salah satu anak didiknya. Begitu manis dan menyejukan.

"Sampai jumpa besok, Fariz" ucap Symponi sambil melambaikan tangannya.

Saat dirinya akan menuju tempat parkir, Symponi melihat sebuah mobil yang sangat dia kenali terparkir di sebelah mobilnya. Tak mungkin Symponi lupa siapa pemilik dari mobil itu. Di tak bisa menghitung seberapa seringnya dia menumpangi mobil itu, dulu.

Dengan membulatkan tekad, Symponi melewati mobil itu dan mengacuhkannya seolah-olah mobil itu tak ada.

Sebuah suara tiba-tiba terdengar. Pemilik mobil itu keluar dan menghampirinya.

"Symponi...tunggu..." ucap Azzam.

Symponi berbalik.

"Symponi, aku sudah menunggu kamu dari satu jam yang lalu"

Memangnya aku pikirin! Batin Symponi.

"Oyah?" Symponi melipat kedua tangannya didada. "Ada perlu denganku?" Sambungnya.

Azzam tersenyum, "aku ingin ngobrol dengamu. Mungkin kita bisa ke kafe supaya bisa lebih santai"

Alis Symponi terangkat, "untuk apa?"

"Tidak ada. Hanya ingin menghabiskan waktu denganmu? Bagaimana?"

Symponi tidak ingin berfikir dua kali untuk mempertimbangkan ajakan dari Azzam. "Maaf ya. Aku harus pulang lebih cepat hari ini"

Azzam tak bisa menyembunyikan wajah kecewanya, "owh, oke. Mungkin lain kali"

"Kalau gitu aku duluan ya. Assalamulaikum" ucap Symponi sebelum masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari sana.

Azzam menghela nafasnya, "mungkin akan lebih sulit dibanding dulu" gumamnya.
.
.
.

Jika Symponi berfikir Azzam akan menyerah setelah penolakannya semalam, dia salah. Sore ini Azzam kembali datang dan menunggunya di parkiran.

Ya Tuhan! Ada apa sih dengan orang ini.

Symponi berjalan melewati Azzam seperti kemarin tapi Azzam kembali menyapa dan mengajaknya untuk mengobrol. Symponi harus kembali menolaknya dengan alasan yang lain. Dia tak mau lagi berurusan dengan makhluk seperti Azzam. Symponi tahu jika manusia itu bisa berubah tapi yang Symponi yakini adalah jika dia pengkhianat maka akan seterusnya seperti itu.

Jika kesempatan yang diminta oleh Azzam, maka Symponi tak bisa memberikannya. Dia hanya bisa menjadi teman bagi Azzam, tidak lebih.

"Maaf, aku duluan ya" saat Symponi akan berbalik, tangan Azzam menahan lengannya.

"Tunggu, Symponi. Aku hanya ingin kita mengobrol, tidak lebih" pintanya.

Symponi menghela nafasnya, "mungkin lain kali. Tidak hari ini"

Symponi (SELESAI)Where stories live. Discover now