Mata Singto terus menelusuri tiap raut wajah para maba. Ah, tatapan matanya terarah pada seseorang yang memang sedang ia cari. Bibirnya tertarik sedikit.

"Got you.."(low voice)

Krist yang sedang berkecamuk dengan pikirannya, membuat Singto menatapnya tajam.Memang Singto sengaja mencari2 pemuda bermata doe eyes yang berani mencari masalah dengan seorang SINGTO PRACHAYA.

"Saya. Singto Prachaya Ruangroj. Ketua Hazer tahun 2018. Saya akan membimbing kalian menjadi pribadi yang tegas, mandiri, dan disiplin! dan Kalian juga harus saling membantu! harus saling menjaga! Khojai mai?!!(mengerti?)"

"Khab/kha..!"

"Tch, Kalian tau? kalian hanya di ospek selama TIGA HARI. Benar2 tahun yang sangat mudah. Padahal saya sudah mengajukan waktu tambahan untuk kalian, tapi mungkin.. karena generasi2 pendatang baru seperti kalian ini lemah. Ajuanku ditolak. Jadi! Saya akan mengospek kalian SEBAIK MUNGKIN dalam 3 hari kedepan. Khob Khun Khab."

Mahasiswi dibuat lebih mengaguminya lagi.

"Sudah tampan, tegas pula.."

"Kha.. Dia benar2 tipe ku."

"Aku rela di hukum dia berkali2.."

"Ooohhh.....*Compliment voice"

(percakapan bisik2) yang cewe pasti ngertiXD

"KAU 0206!!"

"0206!"

Salah satu maba menyenggol lengan Krist. Krist tersentak, Ia menatap bingung maba disampingnya.

"Kau di panggil."

Singto jengah.

"0206!!!"

"Ah! Khab?"

"Ah! Khab?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berdiri.. "

Krist yang bingung ada apa, tetap menuruti perintah seniornya. Dengan gerakan lambat.

"Cepat berdiri!!"

"Cepat berdiri!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Krist sudah menegakkan badannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Krist sudah menegakkan badannya. Menghadap sang Ketua Hazer.

"Keliling lapangan 10x!"

"Hah? tapi apa salah saya P?"

"Siapa yang menyuruhmu memanggil saya P? (mata menelusuri jejeran para maba) kalian belum saya terima menjadi junior saya! Ingat itu! kamu 0206! kamu dengar perintah saya apa? kenapa masih berdiri disini?!"

Krist menghembuskan nafasnya pelan.

"Jika Khun Singto tidak keberatan, bisakah khun memberitahu saya. Apa kesalahan yang saya perbuat sehingga anda menyuruh saya untuk berlari di lapangan?"

Singto dkk tidak tinggal diam.

"Kau melamun saat Ketua Hazer memberikan pidato nya. Jadi kau sekarang tau apa kesalahanmu. Cepat lakukan!"

Krist tidak mungkin membantah mereka lagi, Krist benar2 tidak ingin berurusan dengan mereka lebih jauh lagi.

"Khab."

.
.
.

"Hah..Hah..Hah.. (Menyeka keringat)"

Dari kejauhan tampak seorang anggota hazer mengawasinya di sisi lapangan.

"Nong! 0206!"

Merasa namanya disebut, Krist menghampirinya.

"Khab.. Khun..Oaujun?"

"Berapa putaran lagi?"

"4 Khab."

"Ini minum dulu.."

Orang itu a.Ka Oaujun menyodorkan air mineral dingin pada Krist.

"Apa.. Tidak apa.. Khun?"

"Aku juga seniormu kan?" Oaujun balik bertanya.

"Lagipula.. Panggil saja aku P. Nih minum."

Krist tersenyum tulus, ia menerima botol mineral yang Oaujun berikan dan menenggaknya pelan.

"Khob khun mak na khab.. P' Oaujun."

Entah mengapa hati Oaujun berdesir pelan, matanya melihat asal ke sembarang tempat.

"Eum, Susuna Nong.."

"Khab P.."

"Kalau begitu.. Aku akan mengawasimu disana(menunjuk sebuah tempat duduk penonton)."

"Dai(baik)khab."

Krist melanjutkan lari nya, dia merasa mempunyai energi sedikit karena sudah melepas dahaga. Sementara Oaujun, dia selalu mengarahkan pandangannya pada Maba itu. Sesekali ia tersenyum.

"Ternyata jika diperhatikan lebih intens.. Nong itu.. Sangat mempesona"

Terpesona eh? Khun Oaujun?😏

"Aw? apa aku sudah gila? barusan aku mengatakan kalau dia mempesona?? Oaujun... Kau.. Masih.. Waras kan?(talking by himself)" Oaujun dengan cepat membuyarkan pikirannya *shakehead

.
.
.

Singto melihat sekeliling tempat hazer.

"Oaujun mana?"

"Ah? Oaujun? ku lihat dia keluar, mungkin mengawasi Maba yang kamu hukum tadi. Seperti tahun sebelumnya." Ucap Newwie.

Singto merasa dirinya sedikit.. Tidak suka. Dia sendiri juga bingung.

"Ayo kita lihat."

.
.
.

Singto dkk melihat dari jarak yang cukup dekat (sekitar 8 meter dari tempat Oaujun mengawasi) . Mungkin yang lain hanya melihatnya biasa, tapi dari sudut pandang Singto. Dia melihat tatapan Oaujun pada Maba itu sedikit berbeda. Rasa Kasihan? tidak. Hanya mengawasi? mungkin. Atau..

Singto menatap Oaujun dengan ekspresi yang sulit di artikan. Lalu ia mengalihkan pandangannya pada seorang Maba yang tengah berlari itu, dengan sebotol air mineral di tangannya.

.
.
.

KRIST POV

Hah.. Satu putaran lagi. Aku berusaha menyemangati diriku sendiri. Sekilas, aku melihat botol di tangan kiri ku ini. Aku tersenyum saat aku melihat botol yang ku pegang ini.

"Ternyata tidak semua dari mereka itu buruk.."

.
.
.
Bersambung...

Thanks for reading this guys.. Please appreciate the Author by give her/him your support. With VOTE & COMMENT.
Yang mau ng SPAM comment silakan..
Yang mau Kritik silakan..
Yang mau beli makan.. Ya sendiri. Wkwk
See You Next Chapt^^

IN COMMANDWhere stories live. Discover now