Teman2 Singto benar2 terkejut atas perlakuan teman elit nya yang satu ini, mereka dibuat melotot melihat tangan yang biasanya benar2 jijik terhadap orang berkelas rendah sekarang mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri secara live. Bahwa Singto... tengah memegang tangan itu.

"Diao(tunggu).. "

"Saya sudah meminta maaf, apa lagi?."

Singto menaikan satu alisnya.

Nammon mengambil sesuatu di sakunya, setelah ia dapat. Nammon menyerahkan selembar tissu basah pada Singto. Singto tetap menerimanya.

Singto mengelap telapak tangannya perlahan. Krist sudah benar2 jengah melihat sikap orang2 dihadapannya ini.

"Kau kira kau bisa lepas begitu saja?"

"Kita sudah tidak berurusan apa2 lagi, Khun."

"Cih, kau yang duluan mencari masalah denganku!"

"Maksudmu jas milikmu yang terkena tumpahan vodka kemarin malam? Iya?

"Heuh, dari nada bicaramu.. Kau menganggap enteng sekali ya... Kau tau berapa harganya hah?!"

"Jas mu itu berapa harganya? apa khun ingin saya mengganti rugi? Kau sudah berhasil membuatku di pecat disana. Apa itu belum cukup? saya kira orang seperti anda mampu membeli berlapis2 jas seperti itu." Oh, shit! kenapa aku berbicara seperti itu! bagus Krist, kau menambah panjang masalahmu dengan dia" rutuk Krist dalam hati.

Singto menatap Krist nyalang. Baru kali ini dia dihina orang lain bahkan di depan teman2nya sendiri. Singto mengepalkan tangannya. Bersiap melayangkan tinju pada Krist.

"Bro.. Bro.. Tenang.. Kau harus tahan emosimu kawan.. Ingat, dia sebentar lagi di ospek. Kita tidak bisa membuatnya babak belur duluan.. Sabarlah.. " Newwie berusaha menahan Singto.

Singto melepas kasar pegangan tangan Newwie.

"Kali ini kau lolos! urusan kita belum selesai, ingat itu!" Ucap Singto, menunjuk tepat di wajah Krist.

.
.
.

"KALIAN PARA MABA! CEPAT BERBARIS!!!"

"KHAB/KHA!!!"

"Dengarkan aku baik2, sebentar lagi Ketua Hazer akan membimbing kalian lebih jauh lagi! lebih disiplin! dan lebih bertanggung jawab! KHOJAI MAI?!!!(mengerti tidak?)"

"KHOJAI(mengerti) khab/kha!!!"

Berselang beberapa menit, suasana yang awalnya gaduh menjadi hening seketika. Rupanya Ketua Hazer dkk sudah datang. Para gadis berusaha menahan teriakan mereka. Bagaimana tidak? mereka semua benar2 tampan dan berkarisma.

 Bagaimana tidak? mereka semua benar2 tampan dan berkarisma

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Krist menggerutu kecil. Alisnya menukik dan bibir yang mencebik.
"Dari sekian ribu mahasiswa di universitas ini.. Kenapa harus dia yang jadi ketuanya?!"

IN COMMANDWhere stories live. Discover now