MDM | 03

62K 3.5K 297
                                    

" Pakcik gurau je . Jangan sentap sangat ! Muka macam tertelan kayu je kamu berdua ni " .

Encik Mazlan tersenyum tidak bersalah . Emeer dan Kyle tersenyum hambar . Tak tahu nak gelak atau tak . Lawak ke hambar ?

" Adoii ayah ! Kalau ayah cakap kat Mukhris . Mukhris pun sentap gak " celah Mukhris . Dia masuk dengan gaya samseng dia itu .

" Kau bukan pecah rumah . Muka kau elok aku seret atas jalan tar . Biar cermin diri sikit " kata Encik Mazlan tegas .

Mati terus senyuman di bibir Mukhris . Wajah dia berubah masam . Rambutnya yang kusut menampakkan dia seperti samseng saja .

" Pakai baju macam nak gaduh ! Rambut serabai nak mampus ! Memamg tak patut kau jadi budak baik ! Bertuah punya budak ! Aku nak kau potong rambut kau esok . Bagi pendek ! Tak moh gaya - gaya gengster kau tu ! Buat sakit kepala aku je " marah Encik Mazlan .

Lupa dah niat dia yang mahu melihat cucunya itu . Dania mengeleng kepala . Ada saja nak digaduh mereka berdua .

" Dah lah tu ayah . Ayah datang sini nak tengok anak Dania kan ? Bukan marah - marah " lembut Dania menegur .

" Haa yelah . Lupa pulak aku tentang cucu aku tadi . Haa ? Mana dia ? Aku nak tengok " kata Encik Mazlan tidak sabar . Senyuman dia melebar .

Mukhris memalingkan wajah dia ke arah lain. Terpinggir . Mata dia beradu mata dengan Emeer . Lelaki itu memandang dia dingin . Kyle pula senyum macam nak tak nak je .

" Pehal pandang aku macam nak telan ? Teruk sangat ke muka aku ni ? " kasar Mukhris menegur dua lelaki itu .

PAP !

Mukhris menahan sakit . Tangan Encik Mazlan elok mendapat di atas kepala anaknya . Kurang ajar lagi . Memang itu padahnya .

" Cakap baik - baik sikit . Hormat orang . Kau tu budak lagi .. " keras nadanya .

Encik Mazlan tersenyum . " Anak berdua siapa nama ? Maaf ler pakcik ni memang macam ni " .

" Emeer "

" Kyle "

" Bagus nama tu " puji Encik Mazlan .

Tak lama itu pintu wad terbuka dari luar . Muncul seorang nurse bersama bayi di dukungan dia . Bayi itu diserahkan kepada Dania . Encik Mazlan tersenyum melihat raut wajah cucunya .

" Alhamdullilah . Cucu atok selamat lahir . Nama apa ? " .

Kini si kecil sudah beralih tangan . Dania terpegun seketika . Nama ?

" Maaf . Encik ni suami Puan Dania ke ? " soal seroang nurse yang baru keluar dari bilik bersalin itu .

Emeer tergamam . Suami ? Kyle pula pantas mengangguk . Lalu dengan pantas badan Emeer ditolak masuk ke dalam . Kyle tersenyum lebar melihat wajah bengang Emeer .

" Maaf encik . Tapi encik perlu berikan sokongan pada isteri encik . Tenaga dia banyak dah habis . Kami takut membahayakan bayi di dalam " ujar doktor wanita itu .

Emeer dipakaikan baju khas . Topeng muka dan sarung tangan turut dipakai sama . Kemudian dia dibawa ke arah satu katil . Di mana Dania yang sedang lemah berada di situ .

" Genggam tangan isteri encik . Berikan dia kata - kata semangat . In sya Allah semua akan baik - baik saja " tambah doktor itu .

Emeer aku . Tangan kanan Dania digenggam erat . Badan dibongkokkan sedikit . Melihat airmata dan peluh wanita di hadapan dia membuatkan dia berasa kasihan . Mungkin inilah yang dihadapi oleh para ibu di dunia ini .

" Aku tahu aku bukan sesiapa bagi kau . Tapi aku nak cakap satu je kat kau . Kuatkan semangat kau . Anak kau kini dalam taruhan . Kau nak tengok dia , kau kena kuat . Jangan lemah . Kuat demi anak kau " bisiknya perlahan .

Dania membuka matanya . Mata dia beradu dengan mata coklat cair milik Emeer . Jelas keikhlasan pada mata itu . Dania mengangguk perlahan . Genggaman dibalas .

" Arghhhh ... " jerit Dania sepenuh hati .

" Push again .. "

Dania meneran sekali lagi . Kali ini dengan penuh tenaga . Apabila terasa sesuatu meluncur keluar dari terus rebah di atas katil . Keringat membasahi katil itu .

" It's a boy " ujar doktor itu . Dania menangis kegembiraan . Cukup gembira kerana anaknya selamat .

" Girl , kau dah buat yang terbaik " kata Emeer .

" Encik .. kami akan bersihkan anak encik dulu . Lepas tu encik boleh azankan dia . Isteri encik pula kami akan pindahkan ke wad " .

Emeer angguk saja . Melihat wajah suci bayi yang baru lahir itu membuatkan dirinya terasa satu perasaan . Perasaan asing yang tidak pernah dia rasai sebelum ini .

Di dalam wad , Dania bersandar lemah . Mata dia memerhati saja , Emeer yang sedang mengazakan anaknya . Sikit pun tidak berkutik bayi itu . Tenang dalam lenanya .

" Alhamdullilah " ucap Dania perlahan . Siapa sangka dia mampu tempuh segala ujian . Semoga selepas ini hidupnya lebih baik .

" Apa nama budak ni ? " Kyle menyoal . Comel saja bayi itu tertidur .

Dania diam . Dia sendiri belum fikir nama anaknya . Semuanya masih baru baginya . Terkejut lagi . Anaknya lahir awal dari jangkaan dia .

" Aku nak namakan dia Kashaf .. sebab aku suka nama tu " sampuk Emeer tiba - tiba . Kyle tersentak . Aik ? Pelik je bos dia itu .

" Tapi saya suka nama Adam .. " Dania mencelah . Nama Adam memang dari dulu lagi dia inginkan .

" Adam Kashaf. Tak payah nak gaduh-gaduh lagi . Dia anak aku juga ! " Emeer mencelah lagi . Tapi kali ini tegas .

Dania diam . Malas melawan . Kan tak pasal - pasal ada yang mengamuk nanti . Berlainan pula dengan Kyle . Lelaki itu tersenyum dalam diam . Perkataan anak itu membuatkan dia tahu akan sesuatu .

" Ayah tanya nama anak kau apa ? " Encik Mazlan mengulang ayatnya yang entah ke berapa . Jauh betul Dania mengelamun .

" Adam Kashaf " katanya dalam senyuman . Mata dia melirik ke arah Emeer . Lelaki dingin saja .

" Ohh .. pandai kau letak . Kalau kau letak nama pelik - pelik tadi memang aku hantuk kepala kau Nia " ujar Encik Mazlan .

Kyle sudah menahan gelak . Bagi dia Encik Mazlan memang seorang yang brutal . Cool gituh ! Mukhris sudah bantai gelak .

" Kau pun sama budak ! Bawa motor macam pelesit . Kalau aku arwah tadi memang tak sempat nak tengok kecomelan cucu aku tadi " sembur Encik Mazlan .

Mukhris tersenyum saja . Memang salah dia . Sebaik saja menerima panggilan dia terus bergegas balik . Keluar sekolah macam tu saja . Memamg dia dikira ponteng dah ! Tak payah cakap lebih !

" Alahh ayah chill lah . Bawa slow - slow nanti lambat . Ayah bebel nanti " jawab Mukhris . Memang tak serik agaknya budak ni .

" Biar lambat asal selamat "

DUSH !

Macam satu tumbukan saja terkena pada Mukhris . Diam terus budak tu . Dania menarik senyum . Padan muka ! Ejeknya perlahan .

Emeer dalam dia turut senyum sama . Dia inginkan keluarga seperti ini . Bergurau senda . Tapi sayang .. semuanya dalam angan saja . Walidnya bukan mudah diajak bergurau . Asyik serius 24 jam . Dia pun takut .

MR POPPA MAFIA (TAJUK ASAL: MR DADDY MAFIA | TERBIT 2021 | ARS •7•Where stories live. Discover now