Dua

47 8 0
                                    

CAHAYA di luar masih mengikuti sampai Rigel sudah masuk dalam sekolah,kakinya yang kecil bergerak cepat karena jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi,sebenarnya dia harus masuk kelas sebelum jam itu.Namun seperti biasanya,Rigel malas untuk menjadi rajin seperti yang lainnya.Inggo-sahabat yang selalu sekelas dari kelas 1 SD itu sudah mengingatkan Rigel berkali-kali,tapi sama sekali tidak membuat Rigel menarik untuk datang lebih pagi,ia malah asik memainkan ponsel dan tidak mengindahkan perkataan Inggo sama sekali.

Rigel melirik jam ungunya sekilas."jam 7 lebih 2 menit".Inggo dari jarak jauh sudah melihat Rigel sambil berkacak pinggang,dia ditugaskan untuk mencatat orang-orang yang telat masuk kelas.Dan Rigel membencinya pada saat itu.Lagi-lagi,ini sudah telat yang ke 12 kali-nya.

"Maaf nggo,telat lagi niih"keluh Rigel dengan nafas seadanya.

Inggo berdecak beberapa kali,menaikkan kacamatanya dan mempersilahkan Rigel masuk.

"Yang ke 12"

"Maaf deeh"

Rigel menaruh tasnya di kursi kebangsaan,dipojok,belakang.Jelas,dekat dengan Inggo,mereka berdua hampir setiap hati duduk bersama,tak pernah bosan karena tempat itu memiliki segudang rahasia.Walau pun Rigel adalah sie kedisiplinan  di kelas,ia tak segan untuk ikut-ikutan nakal bareng Rigel.Sepeti,membaca novel saat pelajaran sekolah berlangsung.

Mata Rigel menyapu ke seluruh kelas,matanya yang belok menyipit.'dimana dia?'tanya Rigel dalam hati.Ia ingin bertanya,tapi bukannya dia sedang marah dengan laki-laki itu?.Rigel khawatir,ia sangat takut jika Antares sakit pada hari ini.Semua murid dalam kelas 11B IPA melihat Rigel curiga,sampai akhir nya Rigel menyadari dan kembali duduk disamping Inggo.Mata coklatnya masih terlihat bergerak kesana kemari,banyak kekhawatiran disana.

"Gel?"panggil inggo berhati-hati.

Rigel terkejut,ia membenarkan posisi duduknya lalu tersenyum secara terpaksa.Itu yang selalu diandalkan oleh Rigel.Inggo tau tandanya ada sesuatu tersembunyi.

"i..ya nggo"Rigel gelagapan

"Kamu nggak papa?"

Rigel menggeleng cepat "nggak papa"

"kamu gak marah gara-gara telat kan?"

"Nggak lah nggooo"

Inggo mengangguk-angguk percaya.Namun sesekali melirik Rigel yang sedang mengecek ponselnya berkali-kali.Raut wajahnya terlihat sangat khawatir,Rigel seperti ibu yang takut anaknya masuk dalam jurang.

Rigel  : Kamu dimana res?

Rigel  :Res?

Rigel  :Antares kamu gak berangkat?

Rigel:Kamu sakit?

Rigel membuang nafas panjang,Memasukkan ponselnya cepat-cepat sebelum Pak Rama,guru fisika datang,karena tadi bel sudah berbunyi tiga kali,mungkin 5 menit lagiDan pelajaran akan segera dimulai,sedangkan Antares belum datang juga.

Inggo mengajak Rigel makan bakso saat istirahat.Rigel menggeleng,memilih melihat-lihat mading di lorong sekolah yang baru kemarin ditempel oleh kelompok booby.Entah itu menyenangkan atau tidak,Dia hanya ingin menunggu Antares.Rigel bergantian melihat gambar yang diatas dan yang dibawah,memuji semua  yang ditempel di mading walau sebenarnya terlihat biasa saja,malah bagus gambaran tangannya sendiri,namun kali ini ia tak ikut dalam kelompok mading,kata Rigel menyita waktu belajarnya,ia tak sepintar Antares yang baru saja dijelaskan langsung paham.Mata Rigel yang coklat terang berhenti bergerak saat melihat nama Io monorien tertera disuatu gambaran grafity yang tidak diketahui tulisanya. ia tersenyum,entah kenapa,sama sekali tak disadari.

Complicatedحيث تعيش القصص. اكتشف الآن