Hadi memutuskan untuk tidak bertanya lagi. Ia mengerti alasan mengapa Orion tidak menjawab pertanyaannya. Secara tidak langsung laki-laki itu menjelaskan bahwa ada keputusan besar yang diambilnya dalam pertemuan semalam. Dan itu privasi. Selesai.

***

Alfa : Nona Sepeda mau dibeliin apa?

Alfa mengirim pesan tersebut pada Nao. Nao sudah mau repot mengantarkannya hari itu, jadi Alfa ingin memberi sesuatu. Sejak setengah jam yang lalu ia berkeliling di Malioboro--berburu oleh-oleh untuk kakaknya juga Nao. Teman-temannya yang lain pun entah sudah menyebar ke sudut mana saja. Yang jelas mereka diharuskan berkumpul kembali di bus tepat pukul 20.00 WIB.

"Alfa, ih, jangan ilang-ilangan! Sendiri terus lagi. Bahaya kalau kamu diculik."

Lagi, Alfa dikejutkan dengan kehadiran Olivia yang tiba-tiba. "Aku emang lucu, tapi nggak akan ada yang berani culik aku."

Olivia mendecih. "Mana ada lucu. Buluk gitu kayak donat kecebur gula tepung."

Anak laki-laki itu mengerucutkan bibir mendengar penuturan Olivia. Namun cemberutnya itu berganti senyum tatkala mendapat pesan balasan dari Nao.

Kak Nao : BAWA KAKAK LIBURAN KE SANA AJA. JOGJA PUNYA SEJUTA PESONA. KAKAK BUTUH PIKNIK.

Olivia yang curiga melihat Alfa senyum-senyum sendiri, tergelitik untuk mengintip dengan siapa sebenarnya laki-laki itu saling bertukar pesan. "Pacar, ya?" tanyanya kemudian.

"Aku belum boleh pacaran, masih piyik. Ini Nona Sepeda, calon pacarnya Abang."

"Oh."

Ya, setidaknya Nao memiliki dua keunggulan dibanding Andini. Pertama, dia sudah mengantongi restu dari Alfa. Kedua, meskipun belum terlalu kentara, tapi Orion mulai menyadari perasaannya pada gadis itu. Mereka hanya perlu saling menerima satu sama lain. Dan waktu yang akan menyempurnakan semuanya.

***

Orion menyalakan televisi. Dua hari sudah ia tak bisa tidur dengan nyenyak. Ada saja yang mengganggu pikirannya. Membuat tubuhnya yang sudah ringkih semakin payah saja karena kurang istirahat. Padahal dengan kondisinya sekarang, Orion cenderung lebih gampang sakit jika tidak juga sadar akan pentingnya gaya hidup sehat.

Pandangan pemuda itu terpusat pada pertandingan Real Madrid kontra Bayern Munchen yang tengah berlangsung. Setelah putaran pertama dimenangkan oleh klub berjuluk Los blancos, sekarang kedua tim bermain lebih impresif. Bayern Munchen terlihat mendominasi permainan, terbukti dengan gol yang dicetak Joshua Kimmich pada enam menit pertama. Namun keunggulan tim raksasa Jerman itu tak berlangsung lama, beberapa menit setelahnya Karim Benzema berhasil menyamakan kedudukan. Bayern Munchen memang harus berusaha ekstra keras karena mereka butuh kemenangan mutlak di laga kali ini untuk melesat ke final.

Seandainya Alfa ada, pasti suasana rumah tidak akan sesunyi ini. Biasanya Alfa yang paling ekspresif ketika menonton bola. Sayang, adiknya itu kemungkinan sampai Bandung menjelang subuh nanti.

Konsentrasi Orion terpecah tatkala ponselnya berdering. Siapa pula yang menghubunginya lewat tengah malam begini? Sedikit malas, Orion mengambil ponselnya kemudian membuka satu pesan yang masuk.

Nao : Ori, aku cuma mau ngingetin, jangan lupa jemput Alfa nanti.

Orion : Ini jam berapa? Kenapa kamu belum tidur?

Nao : Aku lagi revisi naskah 😅
Kamu sendiri kenapa belum tidur? Udah hampir pagi loh, besok kerja, 'kan?

Orion : Mau terbit? Nggak bisa tidur. Tanggung juga, takut kebablasan nanti gak bisa jemput Alfa.

Nao : Iya, doain, ya, Ori 😂
Terus sekarang kamu lagi ngapain?

Orion : Iya. Lagi nonton bola.

Nao : Oh, Real Madrid vs Bayern Munchen, ya?

Orion menautkan alisnya. Kenapa Nao bisa tahu? Biasanya perempuan justru anti sekali dengan sepak bola.

Orion : Kok kamu tahu? Suka bola juga?

Nao : Iya suka banget. Oom ganteng kesayangan sama calon imam aku lagi main. Ini revisi sekalian nonton sama Papa.

Entah disadari atau tidak, tapi Orion tersenyum membaca pesan Nao. Gadis itu memiliki kesamaan dengan Alfa, dan semakin besar saja kemungkinan Nao menempati ruang kosong di hatinya.

Orion : Pro sama tim mana? Madrid atau Munchen? Oom kesayangan siapa? Calon imam siapa?

Nao : Madrid dong 😄
Oom kesayangan Ronaldo sama Benzema. Calon imamku Mas Asensio 😍

Lagi-lagi Orion tersenyum. Sepenggal kisah khayalan tentang bagaimana menyenangkannya nonton bola bertiga jika ia menikahi Nao suatu hari nanti berkelebat begitu saja. Rumah ini pasti terasa lebih hidup. Buru-buru Orion mengetik balasan untuk gadis itu.

Orion : Kirain aku.

Nao : Ha? Apanya?

Orion : Calon imam kamu.

Nao : Ah, Ori suka bercanda 😅

Orion : Aku nggak pernah seserius ini.

Bersambung ....

***

Pertama, YEAY REAL MADRID MENANG. Mereka masuk final alhamdulillah. Semoga malam ini Liverpool menyusul. Doain lagi, ya 😘😘

Seneng nggak aku update cepet? Kalau seneng mah komentar atuh biar akunya makin seneng 😌

Btw, aku seneng juga pertanyaan kemarin banyak yang ramein. Dan karena itu juga aku jadi dapet ide. Makasih loh kalian 😘😘

Aku mau tanya lagi nih. Bebas berekspresi, ya. Kalau kalian jadi Nao, apa yang bakal kalian lakukan pas baca chat terakhir Orion itu?

ORINAMI; Tentang Hati Yang Menjadikannya Alasan « Selesai »Where stories live. Discover now