"Ye, mantan ya mantan aja kali!" timpal Gerald.

Sementara perempuan perempuannya hanya terkekeh geli melihat Gerald yang masih saja cemburu.

"Oh ya kenalin, tante Maurin." Maurin mengulurkan tangannya kepada Lalisa.

Lalisa segera menjabat tangan Maurin, "Lalisa tante," ucapnya.

"Ini suami tante, Nathan." Maurin memperkenalkan laki-laki di sampingnya.

"Halo om," Lalisa salim kepada Nathan.

"Halo mantan anak," candanya.

Maurin segera mencubit lengan Nathan, "Apasih!" kesalnya.

Nathan terkekeh geli karena berhasil membuat Maurin kesal.

"Enak aja lu, kalo pun lu jadi sama Fellyana anaknya bukan Lalisa kali kan dia perpaduan dari gue," timpal Gerald.

"Iya dah iya," Nathan mengalah.

"Yaudah ih, lanjutin makannya jangan kaya anak kecil deh!" titah Fellyana.

"Mah, Lalis mau ke kamar dulu ya ganti baju," pamitnya.

"Kamu gak ikut makan?" tanya Fellyana.

"Tadi Lalis udah makan di kantin jadi masih kenyang," jawabnya.

"Oh yaudah deh,"

Lalisa pun berdiri dan pamit kepada tamu Mamanya untuk ke atas kemudian pergi.

"Oh iya lupa bilangin si Niko juga lagi diatas ya?"

"Iya dia tadi numpang ke kamar mandi," jawab Maurin.

"Mungkin nanti ketemu kali diatas," timpal Gerald.

~•~•~

Lalisa membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam lalu mengunci pintunya.

Ia langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur berukuran king-size. Lalisa benar-benar merasa lelah.

"Revan udah pulang belum ya?" tanya ke diri sendiri.

Kemudian Lalisa mengubah posisi menjadi duduk dan melihat ke foto foto yang terpanjang di dindingnya. Foto bersama Revan dari ia masih kecil sampai sebesar ini. Tanpa sadar senyumnya mengembang.

"Andai Revan tau perasaan gue yang sebenarnya," gumamnya.

Lalu Lalisa berdiri dan ingin segera melepas seragam sekolahnya. Ia mulai membuka satu kancing atas dan baru ingin membuka kancing yang kedua tiba-tiba pintu kamar mandinya yang juga berada di kamarnya terbuka.

Dan seketika itu mata Lalisa terbelalak saat seorang laki-laki keluar dari kamar mandinya. Mata mereka berdua saling bertemu dan sama-sama terkejut.

"Arghhhh!!!! Mama!!!!!  Tolong!!!! Mama ada penyusup!!!" Lalisa berteriak sangat kencang.

Laki-laki itu pun langsung berlari mendekati Lalisa dan mendekap mulutnya agar berhenti berteriak namun Lalisa semakin memberontak.

"Lepa-hmmpphh..." Lalisa berusaha melepaskan tangan laki-laki itu dari mulutnya.

"Woi diem gue bukan penyusup!" titahnya.

"Ada apa ini?"

Laki-laki itu langsung melepaskan dekapannya dan mereka berdua langsung berbalik badan.

YoursWhere stories live. Discover now