Breathe

744 102 40
                                    

Yoongi duduk santai di kamar rawatnya, sepupunya Seokjin ijin ke kamar mandi untuk menuntaskan panggilan alam.
Namun tak ada kegiatan yang berarti ia lakukan, setelah operasi yang menakutkan ia jalani, tubuhnya harus istirahat total beberapa hari kedepan

Maniknya memandang kosong kearah dinding putih didepannya, suasana hari ini lebih sepi dari sebelumnya, apakah semua tlah berubah.

Tiba tiba air mata itu lolos kembali, ia usap pelan namun alih alih berhenti malah bertambah deras.

"Yungi....."
Seketika tubuh mungil itu menoleh sangat hafal mendengar suara yang dulu selalu menghangatkan hatinya.

"Kenapa menangis hmmmm, apa masih sakit, perlu kupanggil dokter". Yoongi hanya menggeleng pelan

Yang lebih muda ahirnya menghela nafas berat lebih mendekat kearah si manis, menangkup pipi tembam yang radak tirus, mengusap lelehan air mata yang mengotori pipi cantik itu.

" ada apa?, aku tak suka melihatmu seperti ini". Yoongi hanya diam sedari tadi enggan untuk sekedar menjawab.

Hubbbbb

Tubuh si mungil sudah di rengkuh kuat dalam pelukan hangat. "Katakan padaku hmmmm".

Rematan kecil pada dada si penanya membuat pemilik tubuh ahirnya mengelua lembut punggung si mungil.

"Jika Yungi kecewa tak memenangkan lomba tak apa, asal Yungi sehat semua orang akan senang, coba kalo Yungi tetep ikut dan berahir sakit tambah parah, apa gunanya juara, itu hanya piala kosong yang tidak ada artinya".

Yoongi menggeleng menandakan bukan itu yang ia maksut, si pemeluk ahirnya mengernyit heran tak mengerti apa yang dimaksut.

"Hatiku sakit Tae". Lirihannya menbuat Taegyung menghela nafas kembali.

" kenapa? Apa karna Jimin dan Jungkook?". Diam yang Yoongi lakukan seolah membenarkan semua dugaan Taehyung.

"Untuk apa Yungi? Untuk apa kau memikirkan semua ini jika pada dasarnya ia tak peduli sama sekali, lalu yang Yungi dapat apa? Tak ada kan?". Keduanya bersitatap, Taehyung dapat melihat manik kesukaannya kini terluka.

"Dengar, maafkan aku jika dulu sekali aku mebuat kesalahan yang fatal, maaf menyakitimu seperti itu, maaf meninggalkanmu dengan yang kain, maaf mengacuhkanmu, maaf karena membuatmu menangis, maaf....... hikssss tapi aku ingin memperbaiki semuanya untukmu... hanya untuk Yungi". Jemari si mungil tergerak mengusap air mata sang dominan.

"Aku tak suka melihat Taehyung menangis". Cicitnya

" dan akupun tak suka melihat Yungi terkuka, jauh lebih tak suka Yungi menangisi pria lain selain diriku".

Chuupp

Yoongi seketik memerah, salahka Taehyung yang tiba tiba menciumnya.

"Aku berjanji kedepannya aku akan lebih memproriotaskan dirimu dari segala hal, Min Yungi bersediakah kau bersama Kim Taehyung untuk menjalin hubugan dekat dan dikemudian hari menuju jenjang yang lebih serius". Yoogi jangan ditanya lagi wajahnya sudah seperti kepiting.

"Aku....ak uuu perlu waktu Tae".

" aku tak memaksa, ijinkan aku untuk mengejar dan mendapatkannya, Yungi hanya perlu diam dan lihat perjuangan Tae yah?". Taehyung tersenyum ramah seperti yang ia kenal sebelumnya.

Yoongi hanya mengangguk mengiyakan.

Keduanya berpelukan erat tak menyadari ada dua pasang manik yang sedari tadi mengintip dengan geregetan, dan ahirnya ikut tersenyum.

" aku lega jika seperti ini Joonie". Yang diajak bicara tersenyum lembut menggusak sayang rambut kekasihnya.
"Kita percayakan saja pada si alien hmmm".

BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang