shape of u

996 123 22
                                    

Taehyung udah pontang panting nyari Yoongi di Daegu asli kampung halamannya juga sebenernya. Jadi ceritanya dia udah lama gak kesitu dan sedikit lupa arah jalanan disana.

Tanya2 ke orang udah sih tapi rata2 bilang gak tau. Emang radak ogeb sih kan Yoongi udah netap di canada ama seoul. Ia jadi nelpon mamanya buat nanya siapa nama neneknya Yoongi. Karena itu satu2nya kunci buat dia tau.




Setelah perjalanan melelahkan dan nyasar berkali2 ahirnya Taehyung nyampek dikediaman nenek Yoongi. Rumahnya lumayan gede tapi sejuk gitu, banyak pot bunga didepannya. Taehyung pikir nenek Yoongi penyuka tanaman hias.

"permisi"....

Sosok berambut putih dengan menggunakan celemek masak ahirnya muncul.

"ya.. Ada yang bisa dibantu". Ucapnya

"nek.... Ini Taehyung....ingetkan?". Wajah nenek paru baya itu pun nampak mengkerut mengingat memorinya dimasa lampau.

"anaknya Yunho". Taehyung mengangguk dengan semangat, sang nenek tersenyum dan mempersikahkannya masuk.

"Yoongi kemana nek?".

"ahh.. Biasanya dia pulang malam Tae, lagi ada acara amal sih di sekolah lamanya bersama beberapa teman lama begitu kemarin kira2 di bilang". Jemari yang sudah mulai keriput itu mengaduk teh hangat dengan gemulainya. "minumlah". Dan meletakkan pas didepan Taehyung.

.




"bolehkah aku menunggu hingga dia pulang nek".

"tentu saja".
























Jimin saat ini sedang sibuk menggusar surai hitamnya. Ah salahkan otaknya yang terlalu berpikir keras belakangan ini. Apalgi saat ini ia masih berpikir tentang Taehyung yang menyusul Yoongi.

Belum lagi kebawelan Jungkook yang setiap hari terasa bertambah menurutnya. Ia bukan tak suka hanya kadang malas menanggapi ocehan si kelinci itu.

"kenapa lagi sih". Eommanya berhenti tepat didepan pintu kamarnya yang terbuka.

"chim lagi galau hemm". Godanya .

"gak lah ma... Dikira aku apaan". Sangkal Jimin.

"heii.. Mukamu tuh gak bisa boong". Jimin menggerai area wajahnya namun dengan ekspresi takut ketahuan.

"gak mau cerita hemmm". Mamanya naikin sebelah alisnya ngode buat godain Jimin.

Jimin ahirnya nyerah. Mamanya itu kalo udah kepo pasti makin parah keponya kalo gk dijawab.

"so...".

"menurut mama, aku harus nyusulin dia atau....".

"ya harus lah. Emang kamu mau dia digebet orang. Mikir dong chim... Mama heran sama kamu, daripada galau kek orang stress gini, toh mending kamu pergi nyusul dia". Jimin kicep omongannya di potong dan mamanya ngedumel.

"udah sono pergi gak... Kamu jadi cowok lemot banget. Harus bersyukur nanti kamu kalo dia gk diambil orang". Mamanya pergi sambil tersenyum evil.



















 Mamanya pergi sambil tersenyum evil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang