Dia tak mengerti. Kenapa setiap kali ia memandang namja itu jantungnya selalu berdetak tak jelas, pipinya memerah bak tomat masak, dan bibirnya tiba-tiba kaku.
Tak lama ia menyadari sesuatu ...
"Seharusnya aku tak pernah menyukaimu, Oh Sehun."
COMPL...
Ketika tatapanmu mengubah segalanya. Apa yang bisa aku lakukan?
××××××××××××××××××××××××
"Baiklah, semuanya bersiap." titah salah satu ketua divisi tertinggi--Cho Kyuhyun--menggema di sepanjang ruangan. Sontak seluruh pegawai berdiri, menyiapkan posisi terbaiknya guna menyambut pimpinan mereka yang sudah lama tak menginjakkan kaki di Korea Selatan.
Begitu juga bagi Silvie yang notabene nya adalah pegawai baru di perusahaan ini. Ia sudah mati-matian mengorbankan setengah dari uang bonusnya untuk perawatan diri di salon. Membeli pakaian kantoran model terbaru dan beberapa pernak-pernik yang diperlukan seorang wanita untuk tampil cantik namun terkesan natural.
Ingat, first impression harus tampak berkesan jika didepan orang penting. Perasaan gugup dan gelisah sukses menyelimuti pikiran gadis bermarga Jung itu. Rasanya sama seperti ia menghadapi sidang skripsi 2 tahun yang lalu.
Tap ...
Tap ...
Tap ...
Langkah tegasnya menggema, membuat siapapun yang mendengar derap langkahnya pasti merasa segan dengan pemilik langkah itu.
"Selamat datang, Presdir." semua menyambut kedatangannya.
Silvie menggeram pelan, telinganya sama sekali tak mendengar sepatah kata ataupun suara dari bosnya ini.
'Ish, penasaran gue sama mukanya. Kayak apa sih dia. Songong banget jadi orang.' batinnya.
Perlahan tapi pasti, Silvie mengangkat wajahnya.
Deg!
'Di-dia!'
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hah~ rasanya sudah lama sekali." Ucapnya sembari menghela nafas berat.
