"Rahma, udah 6 bulan ini Bagas berubah menjadi anak yang lebih pendiam ma hiks. Bagas gak mau lagi dipanggil dengan nama Bagas, kata Bagas hanya disaat ada mamahnya aku boleh memanggil dia Bagas hiks hiks. Bagas terus menanyakan keberadaan kamu, Bagas terus bilang kangen mamah nya hiks. Aku gak bisa lewatin ini sendirian hiks hiks. Bagas dan aku butuh kamu disini hiks" ucap Fahtan masih terus terisak.

Benar, semenjak kepergian Rahma, Bagas tidak pernah mau lagi di panggil dengan nama 'Bagas'. Saat ini Bagas hanya ingin dipanggil dengan nama depannya yaitu 'Raffa'. Karena, hanya jika ada sang mamah Raffa mau kembali dipanggil dengan nama 'Bagas'.

Karena, nama 'Bagaskara' di berikan oleh ayah dari Rahma sewaktu Raffa masih dalam kandungan. Karena, Raffa adalah cucu laki-laki pertama di keluarga mereka.

Setelah kepergian Rahma, Fathan menjadi sosok ayah yang cenderung diam, tidak banyak bicara. Hanya Tasya lah sahabat dekat Rahma yang membantu mengurus Raffa, berdua dengan Fathan selama 6 bulan belakangan ini. Raffa tumbuh menjadi anak laki-laki yang cerdas dan baik, tapi cenderung pendiam seperti kehilangan semangat hidup.

* Raffa pov on

Setiap malam setelah kepergian Rahma, Raffa selalu terbangun tengah malam karena rindu sang mamah.

"Mamah, jangan tinggalin Bagas mah hiks. Bagas kangen sama mamah, ayo main bareng Bagas lagi mah hiks"

"Kata mamah Bagas harus jadi anak yang kuat kalau udah gak ada mamah, emang mamah mau kemana?"

"Mah, Bagas dapat piala, Bagas dapat ranking 3 mah disekolah. Tadi Bu guru bilang sama Bagas anak pintar pasti terlahir dari ibu yang pintar. Berarti mamah pintar kaya Bagas ya"

"Kalau sudah besar nanti, Bagas mau ajak mamah keliling Dunia, Bagas mau ajak mamah naik haji pake uang Bagas, doain Bagas ya mah biar punya uang yang banyak buat mamah"

"Mah, Bagas pengen sekolah sampe S4 biar kaya om igo" ucap Bagas kecil dipangkuan sang mamah.

"Hahaha emang S4 itu apa sayang?" ucap sang mamah.

"Gatau om Igo, katanya kalau udah S4 Bagas akan jadi orang yang banyak uang mah gitu" ucap Bagas kecil.

"Hahaha mau jadi S berapapun Bagas harus rajin belajar dan banyak berdoa ya biar bisa banggain mamah dan papa" ucap sang mamah dengan penuh kasih sayang.

"Iya mamah Bagas janji, Bagas sayang Mamah" ucap Bagas memeluk sang mamah.

"Mamah sayang banget sama Bagas"

BHUUUUGHHHHHHHH

Raffa kecil terbangun dari tidur nyenyaknya. Raffa setiap tidur selalu memanggil sang mamah, karena rasa rindu yang amat sangat dalam.

*Raffa pov end

Fathan sangat ingat saat sang buah hati yang tidur selalu memimpikan sang mamah, saat sakit selalu memanggil sang mamah, Fathan sangat terpukul karena tidak bisa membantu menenangkan Raffa, karena perasaan Fathan sama dengan yang di alami Raffa selama ini.

"Ma, anak kita gak bisa terus-terus kaya gini, Bagas butuh sosok ibu ma. Bagas butuh seseorang yang bisa gantiin sosok ibu buat dia. Maafin aku Rahma, aku minta izin untuk menjadikan Tasya sebagai mamah baru untuk Bagas. Tasya akan menjadi sosok yang sangat menyayangi Bagas ma, aku janji" ucap Fathan dibawah derasnya hujan.

"Aku akan tetap mencintai kamu ma, posisi kamu dihati aku gak akan pernah tergantikan oleh siapapun hiks hiks aku minta izin ya ma buat mencintai perempuan lain selain kamu" ucap Fathan dengan berlinangan air mata.

"Semoga kamu tenang ya ma disana, aku sayang sama kamu ma" ucap Fathan sekali lagi sebelum akhirnya meninggalkan area pemakaman.

***

Aga gajelas gitu yaaaaaaa?😭

Mon maap yaa, aku baru belajar banget.  Maklumin yaaa ini tulisan pertama aku huhuhuhu

Tolong tinggalkan kritiknya ya di kolom komentar gais, biar aku bisa perbaiki tulisannya 😻

Tolong voteeee sebanyak-banyaknya yaaa. Luv ❤


Follow instagram aku ya biar tau info updatenya 👇
@briliandw

Mr. Bagaskara ( On Going ) Where stories live. Discover now