13 || Tiga Belas

Mulai dari awal
                                    

***

Di kantor, Milan terlihat tengah sibuk sendiri. Ia mencari-cari berita di internet. Bahkan ia menonton video seorang pakar ekspresi yang menjabarkan tentang video pengakuan Vanesa. Di situ, sang pakar mengatakan jika Vanesa sangat terpukul. Vanesa sangat sulit untuk mengakatan apa yang terjadi malam itu. Sang pakar tidak menemui kebohongan yang terbaca di wajah Vanesa.

"Apa selama ini aku salah? Apakah aku harus minta maaf padanya?" tanya Milan pada dirinya sendiri.

Milan bersandar pada kursinya yang nyaman dan menghadap ke atas sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia merasa telah gagal. Ia melakukan tindakan gegabah sehingga adiknya meninggalkannya.

"Tidak ada gunanya lagi kau memusuhi Vanesa, Milan," ujar Mona yang tiba-tiba masuk ke ruangan Milan.

"Mona...," ucap Milan yang menggantung.

"Seharusnya kau berada di sisi mereka. Nolan dan Vanesa pasti membutuhkanmu. Hentikan Roomphi dan kita bangun kembali Generasi bersama," ujar Mona seraya tersenyum.

Milan mengalihkan pandangan. "Aku masih butuh waktu untuk berpikir. Sepertinya, aku akan berlibur dulu. Aku percayakan semua urusan kantor padamu saja," terangnya yang kemudian berdiri dan menutup laptopnya.

Mona mengangguk. "Ya, kau butuh liburan."

***

Nolan menarik Clara saat berada di lokasi syuting. Pria itu tampak marah. Namun, Clara tampak menyengir dengan malas saat sudah dilepaskan di tempat yang lebih sepi.

"Kau ini ya benar-benar! Bagaimana bisa kau mengatakan hal-hal semacam itu pada media?" tanya Nolan dengan mata tajamnya yang menuju ke arah Clara.

"Apa? Aku hanya jujur. Tidak ada yang aku tutup-tutupi. Memangnya dia bisa jujur sepertiku? Ayolah, Nolan. Kau masih saja mau dibohongi," ujar Claraseraya menaruh tangannya ke pipi Nolan.

Nolan melempar tangan Clara. "Berhenti ikut campur. Kau tidak berhak mengatakan apa pun," ujar Nolan yang setengah berbisik karena tidak mau didengar yang lain.

"Hm, kalau aku tetap bicara memangnya kau mau apa?" tanya Clarayang sengaja bicara keras agar ada yang mendengarnya.

"Aku mundur dari film ini," jawab Nolan.

Claramenggeleng heran sembari tersenyum. "Ayolah, kau akan membayar denda karena memutus kontrak dan pikirkan reputasimu, Sayang!"

"Aku akan berhenti menjadi aktor. Aku tidak butuh reputasi lagi," jawab Nolan dengan mantap.

"So, karena sudah memiliki Vanesa kau merasa tak memerlukan apa pun? Bodoh! Pikirkan baik-baik. Vanesa tidak pernah merasa dimiliki olehmu!" seru Clarayang merasa menang.

Nolan terdiam.

Clarayang terlihat puas menatap Nolan dengan kasihan. "Makanlah, kita masih ada pengambilan gambar lagi," ujar Clarayang kemudian enyah.

Apa benar kata Clara? Vanesa tidak pernah merasa dimiliki oleh Nolan. Bukannya mereka saling memiliki satu sama lain?

***

Dua orang sedang duduk berhadapan di sebuah ruangan yang dipenuhi peralatan syuting. Di sana sedang sepi, waktu istirahat. Sosok tampan itu memandang wajah wanita cantik di depannya dengan penuh perhatian.

Rendra mengusap pelan punggung tangan Vanesa. "Semua akan baik-baik saja," ujarnya.

Vanesa menarik pelan tangannya seakan takut ada yang melihatnya. "Aku tidak yakin," jawab Vanesa.

"Tidak lama lagi, syuting kita akan selesai. Kau ingin merayakannya?" tanya Rendra seraya tersenyum.

"Di saat seperti ini?" tanya Vanesa.

Rendra mengangguk. "Kenapa? Kau takut dia marah?"

"Tidak," jawab Vanesa sontak.

"Untuk semua kerja keras kita! Jangan mudah down," ujar Rendra agar Vanesa mau tersenyum.

Vanesa mengangguk. "Sepertinya kau benar. Aku tidak boleh down," ucapnya yang kemudian tersenyum. "Ayo kita rayakan ya kalau syutingnya sudah selesai," jawabnya.

"Kau sudah selesai membacanya?" tanya Rendra lagi.

"Novelnya?" Vanesa balik bertanya.

"Ya. Film kita kan adaptasi novel, kita harusnya membacanya," jawab Rendra.

Vanesa menggeleng. "Bukannya itu tidak begitu penting? Selama kita tahu naska skenarionya," jawab Vanesa.

"Seharusnya, saat kita sudah mendapatkan peran. Kita harus total dalam menjalaninya. Termasuk membaca sumber adaptasi dari film yang kita lakoni," terang Rendra.

"Ya, walaupun sudah telat. Aku akan mencoba membacanya," jawab Vanesa seraya tersenyum.

"Kau sangat manis saat tersenyum," ujar Rendra.

Vanesa mengalihkan pandangan. "Di mana sutradara kita? Aku ingin menemuinya," katanya yang mengalihkan pembicaraan.

Rendra tertawa kecil melihat ekspresi Vanesa.

***

Sebuah video mendapatkan perhatian lebih dari publik. Sebuah pengakuan. Dalam video itu ada seorang wanita yang memakai kaus putih duduk di ruangan yang terang. Sangat jelas bahwa dia sudah mempersiapkan segalanya.

"Aku Tiara, aku adalah wanita dalam video mirip Vanesa yang  yang heboh belakangan ini. Aku ingin jujur sebelum semua hal menjadi semakin rumit," ujar wanita yang tampak mencoba tegar itu.

Tiara membuka sebuah wadah berkas, ia mengeluarkan foto-foto. Saat itu, kamera di-zoom ke arah foto itu. Terlihat, foto demi foto dirinya dengan Aska.

Ada foto keduanya tengah berpelukan. Bahkan ada foto di mana Tiara sedang mencium pipi Aska.

"Aku adalah fans berat Aska. Ini foto-foto lima tahun lalu. Ya, sekilas aku mirip dengan Vanesa. Sekarang sudah jelas jauh sekali perbedaannya, tetapi berbeda dengan lima tahun lalu," terangnya.

Iya membuka sebuah plastik dan di situ ia mengeluarkan sebuah pakaian tidur berwarna cokelat muda.

"Ini adalah pakaian yang tertinggal di hotel itu, aku mengambilnya dua hari kemudian," ucapnya.

Tiara menaruh baju itu ke atas meja dan kemudian mengalihkan pandangan dari kamera. Ia tampak tengah mempersiapkan diri untuk bicara.

"Aku tidur dengan idolaku dan ya, aku yang merekamnya. Aku benar-benar minta maaf pada Mbak Fiara dan juga pada Vanesa, aku tidak tahu akan seperti ini...," ucapnya yang kemudian menangis. "Aku akan jelaskan semua apa yang terjadi sebenarnya."

***

Question's Time

1. Apa pendapat kalian tentang part ini?

2. Siapa yang sebenarnya berbohong, ya?

3. Selain Making Dirty Scandal, kalian pernah baca ceritaku yang mana lagi?

***

Andhyrama's Note

Comment "Next" if you want the next part!

***

Information

Making Dirty Scandal

a novel by Andhyrama

Don't forget to read Making Pretty Scandal by @aristav

We are on Instagram @makingscandal

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama  

Making Dirty ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang