EP 4 RUMIT

486 31 15
                                    

Dika kemudian mengetuk pintu kamar yang terbuka tersebut.ada sedikit luka dalam hatinya melihat istri-fakenya itu tidur dengan pria lain.

Dylan sontak kemudian terbangun dan melihat Dika sudah berdiri dipintu kamarnya.
Dika menggedor pintu sampai kucing lari terbirit-birit kayak penggerebekan satpol pp Dylan tetap ngorok! Eh kamar pintu diketok pelan aja langsung terbangun. Dika mendengus kesal dengan rekan kerja Dani.

Dylan melepaskan lengannya perlahan-lahan dan duduk di atas kasurnya. Dia merasa tidak enak dengan Dika karena sudah melihatnya tidur berpelukan dengan istrinya. Tak ada percakapan antara mereka. Dylan kemudian menggendong Dani, meraih kaki kecilnya itu perlahan agar dia tetap terlelap dalam tidurnya.

Dylan kemudian melirik Dika untuk menyiapkan pintu mobilnya tetap terbuka. Dika langsung berlari keluar rumah dan membuka pintu mobilnya. Dylan mengikutinya dari belakang sambil menggendong Dani.
Dylan menundukan badannya untuk mendudukan tubuh mungil gurunya itu, sementara Dika mencoba menutup kepala Dani dengan tangannya agar tidak terbentur.
Dylan kemudian meletakan tangan Dani bersila dipangkuannya agar Dani bisa tidur dengan nyaman sebelum akhirnya menutup pintu mobil itu. Dika berjalan mengitari mobilnya dan masuk, sebelumnya dia menepuk lengan Dylan untuk mengucapkan terimakasih.

Sungguh persaingan cinta antara pria yang sudah mapan dengan pria yang baru memulai. Cinta yang akan memutuskan kemana Dani akan singgah, pada pria yang masih menyangkal atau pria yang benar-benar mencintainya.

*********

Dika bangun lebih awal dan melihat Dani tidur disampingnya membuat hatinya tentram. Dia mulai mengelus pipinya yang menggoda dan mencubitnya pelan. Tiba – tiba terdengan suara bel apartemennya berbunyi beberapa kali. Dika berjalan menyusuri ruangannya dan berjalan ke bibir pintu.

Tidak ada siapapun ketika dia membukanya hanya ada sebuah rantang kecil tergeletak di lantai. Dika menoleh mencari tahu milik siapa rantang tersebut tapi tak ada seorang pun disana. Mungkin itu untuk dirinya, dia mengambil itu dan masuk kedalam apartemennya.
Tak lupa dia meletakan rantang itu di meja makan dapur. Ketika ingin kembali masuk kamar Dika melihat sebuah catatan kecil diselipkan disamping rantang itu.
‘Tolong suapi Dani dengan bubur ini. Double D’

Dika mengingat jika kemarin melihat sisa bubur dikamar Dylan, hal itu membuatnya cemburu dan kemudian meremas kertas itu. Dika berjalan masuk ke kamar dan melihat posisi tidur Dani sudah berubah menyamping.

Dika kemudian datang menghampirinya dan mengangkat badan kecil Dani dan membenarkan posisinya tidur. Namun Dani sontak menarik badan Dika dan memeluknya erat. Senyuman manisnya tercipta ketika badannya menempel erat dengan Dika.
Dika sontak terkejut, wajahnya sekarang hanya 2 centi dengan istri-fakenya itu. Melihat wajah yang begitu alami dan ganteng membuatnya menelan ludah. Tangan kanannya mencoba mengelus kening Dani dan turun mencoba memegang dagunya sebelum bibir itu melumat bibir Dani untuk pertama kalinya.
Dika kemudian menyedot bibir tipis Dani, nafasnya menderu merasakan getaran yang belum pernah ia rasakan. Hatinya berdetak tak karuan, tangannya mencoba memegang kedua pipi mungil itu sebelum melepaskan ciumannya.

Apa yang Dika lakukan? dirinya tersadar saat itu juga! Bagaimana dirinya bisa mencium Dani yang sedang tertidur. Dirinya binggung dengan getaran hatinya mencoba mencari jawaban!

Dika berjalan ke kemar mandi dan menyegarkan pikirannya dari kejadian aneh barusan. Kepalanya terasa berat ketika mengingat ciuman teraneh dalam hidupnya. Ciuman antara lelaki dimana dia sangat menikmati setiap detiknya. Dika akui jika bibir Dani cukup manis hingga membuatnya ketagihan.

Setelah mandi dika segera berganti pakaian dan berangkat kerja! Tanpa melihat kearah Dani dia menutup pintu dan menguncinya.

*********

SALAH PENGANTIN [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang