EP 02 PENEBUSAN

1K 48 4
                                    

Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak bisa menerima perasaannya. Aku adalah pria normal, pernikahan kemarin adalah sebuah kecelakaan. Kenapa Dylan begini padaku?. Dani kebingungan hanya karena secarik kertas dari muridnya itu. 

Dia memasuki kelas selanjutnya, tak perlu kaget! Nyatanya memang kosong dan benar-benar kosong.. !! bahkan makian dengan sengaja mereka tulis di papan. Ntah kenapa Dani merasa sudah mulai terbiasa dengan makian orang-orang sejak kejadian kemarin.

Namun tak ada murid tak menghentikan tugasnya sebagai guru, dia menulis semua hal dipapan tulis, termasuk soal dan jawaban untuk muridnya, ya mungkin mereka mencatatnya dan mempelajarinya. Jari-jarinya menjadi hitam terkena tinta spidol,dia tak peduli.

Dua papan putih itu penuh dengan materi yang dia berikan pada murid yang berharga, meski mereka mulai sekarang memiliki pandangan berbeda terhadap gurunya.

Waktu istirahatpun tiba, Dani kembali ke ruang guru. Namun ruangan begitu sepi, dia datang pertama. Terlihat ada seorang guru yang ingin masuk namun ketika melihatnya duduk di meja. Guru itu kembali keluar, merasa tidak enak! Dani memutuskan untuk membawa bekal makannya dan makan luar.

Dia berjalan menyusuri sekolah yang cukup besar itu, menoleh kanan kiri mencari tempat yang mungkin bisa dia tempati. Tempat yang tidak menganggu seseorang atas keberadaanya.

Dia kemudian masuk kedalam aula olahraga, sepertinya tempat ini kosong untuk memakan bekal yang dia bawa. Dia duduk dipojokan disebuah kursi panjang, kakinya duduk membelah kursi tersebut.

Dia meletakan kotak makannya dan membukanya “sedaap.. ! eh.. jadi iklan mie dong!” ucapnya tertawa kecil menghibur diri.

Sebuah omelet sederhana cukup membuatnya tergiur, gigitan pertama sungguh enak. Sebenarnya omeletnya tidak enak! Asli..! cuman koki mana yang ngaku masakannya gak enak? Wkwkw.

Tiba-tiba Dylan ikut duduk dihadapannya, dengan muka berbinarnya. “jadi, gimana jawabanmu pak?” tanya dia sambil mendekatkan wajahnya.

Dani pun tersedak mengingat surat tadi, wajahnya menjadi merah tak tahu harus menjawab apa. Kenapa secepat ini dia bertemu muridnya. Dani kemudian menelan makanan yang belum dia kunyah secara paksa.

“Dylan..”

“ngmm..  “

“kamu salah tangkap dengan berita itu.. “ sambil tersenyum manis.

“bapak tidak menikah dengan pria itu, sebenarnya yang menikah itu saudari kembar bapak! Namun karena sebuah kesalahan kecil hal kemarin itu terjadi” lanjutnya.

Dylan kemudian semakin berbinar, matanya seperti bercahaya mungkin dia memasukan senter dalam otaknya. Ok kembali lagi.

“jadi aku masih ada harapan ya pak!” jawabnya dengan lantang percaya diri.

“dan juga bapak pria normal! Kamu harus tau poin ini.. “ sambil menghela nafas memejamkan mata.

Dylan hanya melihat tingkah centil gurunya ini, betapa tidak gemasnya melihat guru yang memiliki wajah seperti anak SMP ini. dia kemudian tersenyum kecil dam mencubit pipi gurunya ini.

“eh.. jangan kurang ajar kamu ya !” hardik Dani sambil melotot.

Bukannya takut Dylan malah mempermainkan gurunya ini, Dylan malah semakin menantang dengan mengelus-elus rambut halus gurunya.

“tangkap aku kalau bisa .. !” ledeknya berlari sambil menjulurkan lidah.

Dani yang merasa tertantang bangkit dari duduknya dan mengejar anak itu. Mereka berdua berlarian mengejar bak film india, mungkin jika ada sebuah selendang mungkin ini akan menjadi drama bollywood.

SALAH PENGANTIN [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang