Rendezvous (3)

44.9K 2.4K 220
                                    

PENULIS BERHAK UNTUK MENGHAPUS NASKAH INI SEWAKTU-WAKTU, DENGAN ATAU PUN TANPA PEMBERITAHUAN. JIKA ANDA SEPAKAT DAN DAPAT MENGHARGAI HAK TERSEBUT, SILAKAN LANJUT MEMBACA. JIKA TIDAK, SILAKAN MENINGGALKAN POSTINGAN INI DAN TIDAK PERLU PROTES. 

TERIMA KASIH.

============

TIGA

============

Patah hati dalam Kamus Besar Krisan Yudhistira Pratama adalah memandikan si Junet sampai bener-bener kinclong bin bening. Sendiri, di carport rumahnya, bukan di tempat pencucian motor.

When you try your best, but you don’t succed

When you get what you want, but not what you need....

Lagu Fix You-nya Coldplay terputar dari iPod-nya dalam setingan mode acak, menggantikan lagu All of Me-nya John Legend. Krisan nggak habis pikir, kenapa playlist-nya mendadak mellow begini. Tapi, dia juga nggak berniat untuk mengganti lagunya.

“Barang-barang yang kita miliki itu punya chemistry dan kontak batin yang kuat dengan pemiliknya, Kris.”

Tiba-tiba, suara Nadia terdengar entah dari arah mana. Di sekitar Krisan nggak ada siapa-siapa. Pada hari Minggu begini, karyawan mamanya yang stay di tempat hanya beberapa, kebanyakan pergi ke gedung tempat diadakannya resepsi pernikahan. Dan rasanya nggak mungkin juga karyawan mamanya yang kebanyakan ibu-ibu itu ada yang punya suara merdu seperti Nadia.

Ternyata, suara Nadia itu datangnya dari kepala Krisan sendiri. Oh, ini kali ya, yang namanya kangen?

Dulu, kangen itu selalu jadi perasaan yang menyenangkan buat Krisan. Tapi sekarang, rasanya agak menyakitkan. Soalnya, Nadia udah mutusin hubungan mereka berdua. Ya, mereka udah bener-bener putus. Fix, putus maksimal.

And the tears come streaming down your face

When you lose something you can’t replace

When you love someone but it goes to waste

Could it be worse?

Krisan jadi sedih waktu denger lirik lagu Fix You di bait itu. Tapi kemudian dia inget kata-kata Yogas waktu mereka ngelewatin malam mingguan bareng di Dago tadi malam. Ya maksudnya mereka nggak malam mingguan berduaan, tapi bareng Marcel dan Nino juga, dan anak-anak lainnya yang namanya nggak penting buat disebut satu per satu. Mereka suka ngamen-ngamen di jalanan bawah fly over Pasupati. Krisan udah jarang ikut semenjak pacaran dengan Nadia, pada bulan keempat di kelas XI dulu. Dan tadi malam bisa disebut sebagai coming back moment-nya ke dunia per-ngamenan anak SMA di malam minggu itu.

Yogas bilang gini, “Lo jangan ngerasa jadi orang yang paling menyedihkan sedunia cuma karena elo diputisin cewek lo. Sebab, ketika sepasang kekasih mengakhiri hubungan mereka, rasa sakit dan sedih itu tetep masih mereka tanggung sama-sama. Yang mutusin dan yang diputusin sama-sama sakit dan sedih juga.”

Harusnya, itu bisa jadi penghiburan buat Krisan. Tapi kenyataannya enggak. Krisan malah membayangkan Nadia sedang sedih dan nangis-nangis juga. Dan itu malah membuat dirinya semakin sedih.

Ya, tentu saja, Krisan sudah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan hubungan mereka. Setelah menyadari kesalahannya soal pertemanan dan moment-nya di Path bareng Viona itu, Krisan menelepon Nadia dan meminta maaf.

“Nad, sorry, aku bener-bener nggak bermaksud buat bikin kamu marah. Soal Viona... aku tau, aku emang salah. Selama ini aku tau kalau kamu masih belum bisa maafin Viona atas apa yang udah dia lakuin sama kamu. Dan harusnya aku selalu berada di pihak kamu. Harusnya aku nggak temenan sama dia di Path dan di akun sos-med lainnya maupun di dunia nyata. Untuk itu, aku bener-bener minta maaf sebanyak-banyaknya.” Sejenak, Krisan menghentikan kalimatnya. Menghela napas, kemudian dia melanjutkan. “Bentar ya, Nad, aku minum dulu, haus.” Dia pun berlari menuju kulkas.

RendezvousWhere stories live. Discover now