PROLOG

167 36 8
                                        

Bismillahirromanirrohim..
Assalamu'alaikum, teman-teman!

Selamat datang di Prolog, semuanya!👋👋
Wah, ini cerita pertamaku yang aku Publish, exited banget sih!😭❤
Semoga kalian suka ya!
Jangan lupa vote dan komen!

***

"Hari itu akan datang saat kamu menjadi milikku. Tapi aku hanya akan menunggunya saat itu tiba. Jika memang aku harus menunggu selamanya, itu pun akan aku lakukan."

-Edgar Pamungkas


***

Siapa yang tidak kenal dengan Clara? Anak murid baru SMA Bakti, anak keturunan Amerika-Indonesia. Adik dari cowok nakal seorang anak geng motor Venus.

Kakaknya itu memperkenalkan Clara pada seorang ketua geng di Venus. Bagi SMA Bakti, nama cowok itu sudah tidak aneh lagi. Cowok nakal, playboy, selalu terlambat datang ke sekolah, dan selalu membuat onar. Tapi, emang don't judge a book by the cover itu bener. Walau tampang nya seperti itu, tapi dia punya ambisi sendiri, loh.

Lalu, Clara bertemu dengan seorang cowok Photographer sekaligus ketua Basket di sekolahnya. Edgar namanya, bagi Clara dia adalah cowok jahil, konyol, baik, penyabar, ya walaupun mungkin sesekali dia selalu membuat Clara kesal. Dia juga seorang Photographer di Studio Photoshoot Clara, dan dia juga sering mengambil kesempatan dalam kesempitan saat dia mendapat bagian memotret Clara.

Waktu berlalu dengan cepat. Edgar selalu menghabiskan waktu-waktunya bersama Clara jika Clara ada waktu untuknya. Lama-kelamaan, Edgar menaruh hati pada Clara, dan itu semua di luar kendali hati Edgar.

Saat itu, tepat di saat ulang tahun Clara yang ke tujuh belas tahun, Edgar akan menyatakan perasaannya kepada Clara, ya mungkin Clara agar berfikir 'kita baru aja kenal', it's okay! Tapi, dia mungkin tidak bisa memendam perasaannya pada Clara lama-lama.

Ternyata, takdir berkata lain. Orang lain sudah menyatakan perasaannya terlebih dulu pada Clara. Seharusnya, Edgar tahu bahwa pria itu memang benar-benar mencintai Clara dan pasti akan mendapatkan Clara. Apalagi, mereka berdua berpelukan mesra tepat di depan mata kepalanya sendiri.

Edgar juga punya hati, dia sama seperti orang-orang yang lainnya. Dia juga bisa merasakan sakit hati seperti pria lainnya. Tapi, Edgar memiliki prinsip sendiri. "Sebelum Janur Kuning melambai, gue masih punya kesempatan buat dapetin dia."

***

Hai!
Perkenalkan duluu, yaaa.
Nama aku agil, panggil aku apa aja, aku cewe ya:')
Aku 14 tahunn, hobi banget nulis. Suka denger musik juga.

Terima kasih sudah baca Prolog!
Semoga kalian sukaa❤
Sampai jumpa di Part 1:)

Jangan lupa selalu vote dan komen, teman-teman!
Semoga kalian terus baca I'm Here sampai ending!❤😉

Makasiiii❤

📝Publish on August, 26, 2018.

I'm HereWhere stories live. Discover now