#23

567 50 0
                                    

.

.

.

.

"Jin-a... luangkan waktumu untuk Yura sedikit saja, hm" kata nyonya Kim.

"Maaf aku tidak bisa eomma, aku sudah menuruti kemauan kalian untuk menerima Yura kembali, bahkan sampai akan bertunangan seperti ini, tapi untuk memberikan waktuku padanya aku tidak bisa eomma" tolak Jin terhadap permintaan ibunya itu.

Jin benar-benar tak habis pikir, apa sebenarnya yang ada dipikiran kedua orangtuanya. Sudah jelas bahwa Yura dan orangtuanya dulu membuat kesalahan yang fatal terhadap keluarganya, tapi mengapa ayah dan ibunya masih saja mau menerima untuk mengikat hubungan dengan keluarga Yura, alasannya sangat tidak masuk akal saat Jin ingin tahu penyebab orangtuanya kembali menerima Yura.

"Appa tidak tega melihat Hyunsik memohon seperti itu padaku, bagaimanapun dia adalah sahabatku dulu, dia seperti ini karna keadaan yang memaksanya" begitulah alasan yang Namgil berikan pada Jin.

Mau tidak mau Jin menerima kehendak orangtuanya, toh saat ini Jin juga sama sekali tidak ada hasrat untuk kembali jatuh cinta. Bertunangan dengan Yura hanya agar orangtuanya senang saja. Jin sama sekali tidak memberikan perhatian, waktu apalagi cinta pada Yura, tidak perduli seperti apapun gadis itu memohon hanya untuk mendapatkan perhatiannya walau hanya sebesar biji padi.

Hati Jin sudah tertutup rapat, ruang hatinya sudah benar-benar dingin dan gelap, walaupun ia sadar jauh disudut hatinya yang terdalam masih ada satu ruang yang terang berisi sedikit kenangan indah kisahnya dengan Minju. Namun ruangan itu terkunci rapat, tidak dapat digantikan oleh orang lain lagi... siapapun itu.

"Selamat siang Imo" sapa Yura yang baru saja masuk kerumah keluarga Kim.

"Mau apa kau kesini?" Tanya Jin ketus terkesan datar dan dingin.

"Aku kesini karna ingin memintamu menemaniku memilih gaun untuk pertunangan kita" lirih Yura sedih.

"Ck! Aku sibuk, pergi saja sendiri" tolak Jin tanpa basa basi.

"Jin~a... temani Yura sebentar eoh" bujuk nyonya Kim.

"Kalau kau tidak mau menemaniku tidak apa, tapi karna aku sudah terlanjur kesini... maukah kau mengantarkanku ke butik langgananku?" Kata Yura sedikit memohon.

"Jin~a... " panggil nyonya Kim lirih berharap putranya luluh sedikit saja.

"Baiklah, ayo cepat... aku sibuk hari ini" kata Jin seraya berjalan dengan cepat meninggalkan Yura di belakang yang sedang pamit pada ibunya Jin.

"Imo... aku pergi dulu, terima kasih" kata Yura berpamitan pada nyonya Kim, diwajahnya terlihat gurat bahagia karna Jin akhirnya mau memberikan waktunya walau sedikit.

.

.

Jin sampai di depan butik langganan Yura, Jin menghentikan mobilnya dibahu jalan. Ia tidak berkata apapun bahkan sejak berangkat tadi.

Yura membuka sabuk pengaman dan membuka pintu mobilnya.

"Terima kasih oppa" kata Yura, Jin tidak menanggapi sama sekali bahkan tidak menoleh sedikitpun.

My Nerd My Prince✔Where stories live. Discover now