#11

670 59 0
                                    

.

.

.

.

Setelah deklarasi jadian mereka beberapa hari belakangan ini, baik Jin ataupun Minju tidak ragu menunjukkan kebersamaan mereka.

Tak jarang itu membuat beberapa mahasiswa kurang suka melihatnya, mungkin bisa dibilang sebagian dari mereka iri, mereka yang sudah lama memendam rasa pada Minju malah kalah dengan Jin yang nota benenya hanya seorang mahasiswa pindahan dan baru mengenal Minju. Salah mereka sendiri yang hanya berani bersembunyi di balik surat yang selalu mereja letakkan diam-diam diloker Minju, tanpa berani secara terang-terangan mengatakan suka pada Minju.

"Mj-yya... aku heran padamu, bisa-bisanya kau berakhir dengan orang seperti Jin," kata Hyeoyeon saat mereka sedang berada di toilet wanita.

"Memangnya kenapa dengan Jin, apa salahnya kalau aku berakhir dengan Jin?," sebenarnya Minju kurang suka dengan apa yang baru saja Hyeoyeon katakan, kesannya Hyeoyeon begitu merendahkan Jin... pujaan hatinya.

"Hanya saja... kau tahu, bahkan banyak mahasiswa yang menyukaimu bahkan bisa dibilang mereka lebih keren dibanding dengan Jin, terutama Mingyu," kata Hyeoyeon.

"Tapi kau malah memilih lelaki dengan penampilan cupu seperti Jin, kalau aku jadi kau, aku sudah pasti akan lebih memilih Mingyu," sambung Hyeoyeon lagi.

"Yeon-aa... karna kau adalah temanku, jadi kali ini aku akan memaafkan kata-katamu barusan tentang Jin, tapi aku mohon jangan mengulanginya lagi, ini adalah urusan hatiku, aku hanya mengikuti kata hatiku saja, masalah cinta bukankah tidak bisa dipaksakan?," kata Minju mencoba bersabar dalam nada bicaranya,

"Kalau begiti aku kekelas duluan ya," sambung Minju lagi seraya keluar dari toilet wanita dengan mood yang kurang begitu baik.

Selang beberapa saat setelah Minju keluar dari toilet, Hyeoyeonpun ikut keluar dan disana sudah ada Mingyu.

"Yeon-aa... bagaimana?," tanya Mingyu.

"Aku sudah mengatakan apa yang kau suruh tadi, gara-gara kau Mj sekarang kesal padaku, jadi mana imbalanku," kata Hyeoyeon sambil menadahkan tangannya.

"Ini," kata Mingyu sambil memberikan apa yang Hyeoyeon mau,

"Ini sudah bagus kan, sudah pasti tanpa revisi kan?," tanya Hyeoyeon yang meminta dibuatkan skripsi sebagai imbalannya.

"Iya... tenang saja, kau sudah dipastikan akan langsung lolos dan langsung sidang," kata Mingyu.

Hyeoyeon pun mengambil skripsinya itu diiringi helaan nafas kasar dari Mingyu,

Dia sudah susah payah mengerjakan skripsi Hyeoyeon, tapi Mingyu bahkan tidak mendapatkan hasil apapun, walaupun sebenarnya bukan dia sendiri yang mengerjakan skripsi itu, oh ayolah Mingyu tidak mungkin mau susah-susah mengerjakan skripsi orang lain, skripsinya sendiri saja dia membayar orang untuk mengerjakannya, kalau ada uang untuk apa bersusah payah, begitulah pikir Mingyu.

.

.

.

"Halo, bagaimana dengan pekerjaan yang aku berikan padamu, ini sudah satu minggu, aku harap kau tidak mengecewakanku,"

"Aku sudah mendapatkan informasi yang kau mau, dan kau pasti akan terkejut mendengarnya,"

"Apa itu... cepat katakan,"

"Kim Seojin yang kau maksud adalah Kim Seokjin putra tunggal dari pemilik Kim.corp bukankah perusahaan itu adalah saingan berat perusahaan ayahmu,"

My Nerd My Prince✔Where stories live. Discover now