Chapter 32

2.3K 278 13
                                    

Don't forget my story T.T
I'M SORRY







Kita muter-muter nyari kotak musik dari satu toko ke toko lainnya. Tapi tetep ga ketemu yang pas. Mana hujan deres dan Taeyong cuma bawa satu jas hujan. Dan yah dia nyuruh gue make jas hujannya sementara dia cuma make jaket. Alhasil Taeyong basah kuyup. Jangan salahin gue ya, salahin aja Taeyong yang baru nyari kado h-1. Dan gue udah nyuruh buat dia aja yg make jas hujannya tapi dia malah melototin gue. Akhirnya setelah berkeliling selama setengah jam kita nemuin toko antik diujung jalan wr.supratman. Bayangin aja setengah jam Taeyong kehujanan. Yang gue takutin gimana kalo dia masuk angin? Atau kena demam? Gue nyoba meluk Taeyong erat berharap bisa sedikit menghangatkan dia. Alhasil gue malah bikin dia sesak nafas, karna gue denger dia batuk. Jadi gue putuskan dengan berat hati melepas pelukannya. Dan motornya pun berhenti.

+CIIITT~+

"Yeay udah sampai."

"Udahlah cepat turun. Hujannya deres."

Gue turun dari motor sambil ngucek mata gue yg agak burem karna air. Sambil ngeliat toko barang antik mirip rumah penyihir di film Brave. Taeyong berlari masuk kedalam dan gue mengikutinya.

+KLING~KLING+

Suara lonceng pintu berbunyi. Kami masuk kedalam, bisa gue liat toko yg dipenuhi lampu-lampu kecil berwarna jingga dan barang-barang yg diletakan begitu rapi. Seperti boneka porselen, kursi goyang, lampu gantung, dan perapian yg menghangatkan dipojok ruangan. Seorang kakek langsung menghampiri kami.

"Cari apa nak?"

Wuah kakek ini sepertinya membuat Taeyong kaget dengan kemunculannya yg tiba-tiba.

"Um.. kami mencari kotak musik yg antik dan mengeluarkan suara yg klasik."

Kata Taeyong. Tanpa diberitahu pun si kakek pasti tahu kalo kita nyari barang antik. Namanya aja toko barang antik-_-. 'Dan yg mengeluarkan musik klasik' yaiyalah bloon. Manaada kotak musik ngeluarin suara musik dangdut. Pengen rasanya gue jambak rambutnya Taeyong. Tapi gue urungin karna ngeliat pengorbanan dia yg sampe hujan-hujanan.

"Kotak musik? Ah tunggu sebentar."

Si kakek lalu beejalan menuju rak yg terdapat lampu bola salju, menggeledahnya dan mengeluarkan peti kecil. Lalu menyerahkannya pada kami. Sebuah kotak musik dari kayu dengan ukiran disepanjang kotaknya dan tulisan 'symphony' di bagian tutupnya. Saat Taeyong membukanya gerigi-gerigi mulai berputar dan melantunkan lagu
klasik karya Ludwig van Beethoven, "fur elise". Sewaktu lagu itu mulai
melantun, 'merry go round' yang berada di dasar kotak mulai naik ke atas dan berputar sesuai dengan alunan lagu. Ini mengingatkan gue pas masa kecil gue sama keluarga yg peegi ketaman hiburan buat naik merry go round bersama. Benar-benar musik yg indah dan membangkitkan memory. Mama Taeyong pasti suka sekali. Kotak inilah yg kami cari!

"Saya beli yg ini."

Kata Taeyong sependapat sama gue.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Perjuangan kita nyari kotak musik kesana kemari ternyata gak sia-sia. Kita beruntung dapat kotak musik yg bagus. Gue harap mamanya Taeyong suka. Tapi yang gue khawatirin sekarang adalah T.A.E.Y.O.N.G. Sepanjang perjalanan kerumah gue dia bersin-bersin. Jangan-jangan dia masuk angin lagi! Ah gawat! Besok kan acaranya. Yah semoga aja dia gak sakit lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

+Keesokan Harinnya+

Sudah jam 10 pagi. Taeyong masih belum ngehubungin gue. Bukannya hari ini acaranya?? Gue juga bego kemarin lupa nanya acaranya jam berapa. Gue udah telpon dan kirim pesan berkali-kali juga ga ada respon. Ah pasti dia ketiduran. Ya pasti dia masih belum bangun.

+ Click-Clack! Badda~bing~badda booom! Muneul~bakchamyeon~ modu~nal barabom~+

Unknown!

"Hei! Gimana sih?! Jadi pergi ga sih?"

"...hosh...hosh.."

Apa-apaan Taeyong desah-desah ga jelas kayak orang tolol.

"Hei jawab yg bener."

"Jenn..ni.."

+TUT~TUUUUT~+

Apaan cuma jawab Jennie terus dimatiin. Dia gila apa? Telpon gue juga ga diangkat-angkat. Jangan-jangan.. Taeyong kerasukan?! Atau dia sedang..... ah apa sih pikiranku sialan!

Yaampun dia pasti sakit!! Iya sakit. Suaranya aja lemes dan nafasnya sengal-sengal. Aduh gue harus gimana nih sekarang.

Ah telpon Mark! Mark pasti tau!

"Halo?"

"ng..halooo.."

'Kok kayak kenal nih suara orang bangun tidur!'

"Halo Mark?"

"Mark palalu! Gue Jaemin! Punya otak kagak sih! Ganggu orang tidur aja!"

"Yak sialan. Gue jug-"

+TUT~TUUUUT~+

Sialan salah telpon. Aduh gue pasti diaduin lagi nih ke mama karna ketahuan nelpon cowok pagi-pagi. Apa gue kunciin dikamar aja kali ya?! Ah tau ah kebo dungu! Telpon Mark lagi. Kali ini harus bener.

"Halo Mark?"

"oh....halo Jennie..kenapa?"

Suaranya lemas banget. Pasti Mark baru bangun. Suaranya sexy ah... beda banget sama Jaemin si kebo dungu. No!!! Fokus-fokus Jennie. Taeyong dalam keadaan darurat.

"Taeyong! Apa ada orang yg ngerawat dia dirumah?"

"Hah?"

"Kayaknya Taeyong lagi sakit. Apa ada orang dirumahnya?"

"Apa?sakit?"

"Iya! Buruan!"

"Oh dia tinggal di apartemen sendiri. Jadi ga ada siapa-siapa."

"Kasi gue alamatnya!"

"Apartemen xxxx kamar nomer 127."

"Oke makasi."

Segera gue tutup telponnya. Dan siap-siap ke apartemen Taeyong. Gue masukin semua obat, gaun dan sepatu yg kemaren dibeli terus jejelin ke tas. Taeyong tunggu aku akan datang....


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mohon maaf sebesar-besarnya gue sampaikan karna hiatus. Setelah gue hitung2 sejak 21 desember 2016 gue update ternyata udah setahun lebih gue hiatus(?). Sebenernya gue masih kesel kalo mau nulis karna pas disave kadang kesimpen kadang engga. Jadi harus 2 kali ngulang. Tapi akhirnya gue telah menemukan solusi terbaik. Jadi sekian curcolan gue. Just enjoy.

CRAZY [Taeyong-Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang