Hikayat Cinta

232 21 19
                                    

Daun itu jatuh di atas pusara
Makam sebuah rencana yang mati
Kering sampai tengah hari
Tersapu angin hinggap di mata jendela sebuah ilusi
Berhari-hari tampa tujuan
Sampai takdir memungutnya
Dan menyematkan kembali pada tangkai kering pohon tak bercita
Daun itu sendiri mengingat kepingan kenangan yang terseok-seok di ceruk kalbunya yang dalam.

Kemarau tidak pernah memuja
Pada molek purnama yang bersenggama dengan pucuk ranting kering
Maka daun itu berpuisi
Tentang pusara makam rencana usang
Purnama hiruk dengan cintanya yang sepi
Ia pun mengubur dirinya pada lorong panjang hitam pekat.

Daun berontak pada ranting kering
Tapi takdir mengikatnya pada hikayat cinta suci murni.

Belinyu, 7 April 2018

Embun Di Pucuk PadiWhere stories live. Discover now