| Idol Producer Story | Boys Love | Xukun X Zhengting | Nine Percent |

Gege, I'm OK (Part 1 of 2)

Yanchen x Zhengting
Xukun x Zhengting

Vote-nya tolong banget ya :(

Jangan jadi siders please :(

____________________

.

.

.

"VOTE" dulu boleh kali ya~~

.

Jangan lupa tinggalkan JEJAK

VOTE??

"Yanchen, makanlah dengan perlahan" jemari lentik itu meraih selembar tisu untuk menyeka noda ice cream pada sekitar mulut Yanchen.

Sedangkan Yanchen hanya menampilkan senyum lebar khas dirinya, lalu melanjutkan kegiatan memakan ice cream nya itu dengan lahap.

Zhengting masih terus menatap wajah itu. Tampan sekali. Bahkan hanya dengan memandang wajah itu, pipinya menjadi merah merona.

Zhou Yanchen benar-benar sumber kebahagiaan Zhengting.

Segala tingkah menggemaskannya, yang mungkin terkadang dianggap mengganggu oleh orang lain. Namun berbeda hal nya dengan Zhengting.

Entah sejak kapan semua perasaan itu tumbuh bahkan Zhengting tidak mengerti. Yang Ia tahu, Yanchen selalu ada bersamanya sudah benar-benar cukup membuatnya nyaman.

"Gege tidak makan ice cream nya?" Yanchen mengangkat kepalanya sehingga beradu pandang dengan Zhengting yang tertangkap basah tengah menatapnya. Dengan segera Zhengting memalingkan wajahnya yang masih merona merah.

"Te-tentu saja" Lalu meraih sebuah sendok kecil dan mulai memakan ice cream yang tadi dipesannya dengan cepat. Ah, Zhengting benar-benar malu tertangkap basah tengah mengagumi wajah rupawan Yanchen.

"Gege cantik!!" ucap Yanchen dengan cukup keras, membuat sebagian pengunjung kedai yang mereka kunjungi sedikit menoleh, lalu melempar senyum simpul pada keduanya. Sedangkan Zhengting?

"Uhuk.. Uhuk...." dia sedang sibuk tersedak karena keterkejutannya. Pipinya yang sudah memerah kini semakin memerah.

"Gege... Makanlah dengan perlahan"

"Ba-baik" lirih Zhengting . Ia mengibaskan kedua tangannya di depan wajahnya. Ah, wajahnya panas sekali.

Lalu keduanya kembali makan dengan hening.

"Bagaimana pengobatan hari ini?" Zhengting meletakkan sendok ice cream nya, lalu menaruh penuh perhatiannya pada Yanchen yang sudah menyelesaikan makannya.

"Tentu saja baik! Dokter bilang Yanchen akan segera sembuh!" jawabnya dengan riang masih dengan senyumnya yang begitu bercahaya.

Zhengting tersenyum. Tapi sorot matanya memancarkan hal lain. Senyum itu tampak seperti.... Senyum miris?

"Benarkah?" Tanya Zhengting hanya untuk basa-basi.

Sungguh, hatinya teriris melihat Yanchen yang masih tersenyum lebar. Bagaimana bisa pemuda setampan Yanchen harus menerima semua ini?