#72 ; London & KookMin

Start from the beginning
                                    

Di Kerb Camden perdebatan tentang makanan Asia, Oriental hingga eropa berlangsung dan akhirnya ketiga itu dibeli juga dengan masing-masing satu jenis item.

"Gue beli beberapa makanan nih guys, ada Grilled cheese sandwiches, kita juga beli Dimsum dan enak-enak semua." Jimin melahap sandwichnya begitu lahap seakan hanya ada satu-satunya makanan tersisa didunia, Jungkook tertawa renyah sekali melihat saus dan keju-keju menempel sekitar bibir sang tunangan. Tanpa pedulikan kamera menyala dihadapan. "Karna terlalu rame aku gak bisa bikin asmr tapi liat nih guys cheese nya~"

"Dan liat caranya mengunyah guys, kayak babi gendut!"

Satu pukulan dibisep telak membuat Jungkook meringis. "Dasar badak gembul!"

"Yeuuh Chimndut."

"Kookmbul!"

"Chimndut!"

"KOOKMBUL!"

Dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya.

Hampir setengah hari mereka berada di Camden Town, take a ride with The Music Boat, and melihat-lihat berbagai kostume unik di Stabels Market.

Seusai mengisi perut dan ransel Jungkook (penuh belanjaan milik Jimin tentu saja) di Camden Town keduanya memilih kendaraan borie bike; sepeda gratis yang bisa digunakan turis maupun masyarakat lokal untuk mengelilingi London. "Ayo ndut kita balapan sampai jembatan!"

"Okeh!" Keduanya bersemangat menggoes pedal masing-masing, menunjukkan siapa paling cepat ditengah jalanan ramai namun lapang untuk berbalapan, Jimin masih berusaha menyaingi Jungkook yang memimpin dengan tawa olokan didepan. Sialan, batin Jimin dengan sisa-sisa tenaga yang ia bakar dari makanan tadi.

"Dasar babi gendut jadi sepedanya lambat!" Teriak menggelegar dan tawa ejekan semakin menjadi didepan dan Jimin makin terbakar emosi, "ANJENG LU AWAS YE KEBALAP MAMPUS!"

Sesampainya di Lambeth bridge, Jungkook menurunkan kecepatan sepedanya yang alhasil dimanfaatkan dengan baik oleh si manis. Pemuda jangkung itu tertawa melihat gaya tunangan cantiknya yang melepas kedua tangan dari stang sepeda dan berteriak bahagia karna dapat menyainginya dan memenangkan balapan, padahal dia hanya mengalah.

Karna Jungkook tidak perlu kemenangan untuk bahagia, dia hanya butuh senyuman tulus yang indah dengan caranya sendiri, senyuman seorang Park Jimin.

Itu cukup.

"Jangan remehkan aku badak gembul." Mengusap hidung dengan heroik, seakan baru saja menyelamatkan kota dari serangan alien. Jungkook mengangguk saja dengan wajah meremehkan. "Ya, ya, ya, ku akui itu."

Jimin tertawa dan membenarkan letak topi bundar yang dibelikan Jungkook dan untung, tidak terbang. Jimin juga tidak tahu kenapa tapi pemuda itu bilang dengan topinya dia terlihat manis, halah gombalan sampis. Namun tetap saja ia terima. Sepeda mereka saling bersebelahan dengan posisi bertolak belakang dan ketika hening dipecah sekejap, membagi tawa diantara senja dan sungai Lambeth yang mengalir tenang dibawah jembatan. Si manis Park menolehkan mata kesamping kanan, London Eye mulai menyala dengan apik, menyusuri langit-langit London dan serabut-serabut jingga milik sang sore hari.

"Kita kesana yuk..." Anggukan lembut dan genggaman yang sama mereka tautkan, melajukan sepeda dengan kecepatan bersahabat.

Daily InstagramWhere stories live. Discover now