CSZ 07

18.1K 1K 29
                                    

Berjam- jam Salman mencari pemilik buku puisinya, namun belum juga dia temukan. Salman sudah menanyai banyak maha siswa, tapi tak ada yang mengenal Zalyka Assyfa Syarief.

Ya di kampus memang tidak ada yang mengenal nama Zalyka Assyfa Syarief, mungkin hanya beberapa orang saja yang mengenal nama itu. Mereka hanya mengenal nama Ms Lyka, bukan Zalyka.

Tak putus asa Salman terus mencari pemilik buku puisi itu, dia sekarang bertanya kepada semua Dosen. Semua Dosen sudah ia tanyai, namun tidak ada yang mengenal nama itu. Hanya dua orang Dosen yang belum Salman tanyai, yaitu Aila dan Lyka.

Sekarang giliran Salman menanyai Aila.

"Permisi Mrs Aila, apa anda mengenal Zalyka Assyifa Syarief." tanya Salman.

"Iya, saya sangat mengenal, memang kenapa?"

"Tidak papa saya hanya bertanya, yang mana ya yang namanya Zalyka itu?"

"Zalyka adalah Dosen tata busana, kita semua memanggilmya Ms Lyka. Nama panjang Ms Lyka adlaah, Zalyka Assyifa Syarief."

Oh jadi Zalyka itu Ms Lyka? batin Salman

"Oke, makasih ya Mrs Aila infonya."

"Iya, sama- sama."

Salma langsung pergi dari hadapan Aila, dia langsung berusaha mencari Lyka. Saat jalan tiba- tiba Salman menabrak orang, hingva orang itu terjatuh. Salman langsung membantu membangunkan orang itu, dia kaget ternyata orang yang ditabraknya adalah Ms Lyka orang yang tadi dia cari.

Lyka juga kaget melihat buku puisinya berada di Mr Salman, Dosen baru itu.

"Itu buku puisi saya," ujar Lyka mengenali buku puisinya.

"Yah ini memang buku puisi Anda, saya kemarin menemukannhya di jalan. Dan saya, memang berniat mengembalikannya pada Anda," ujar Salman sambil memberikan buku puisi itu.

"Terima kasih sudah mengembalikan buku puisi saya."

"Iya sama- sama, maaf saya semalam sudah lancang membuka dan membaca buku puisi Anda."

"Tidak masalah, oh iya sebagai ucapan terima kasih karena sudah mengembalikan buku puisi saya. Mau kah Anda saya traktir? Buku puisi itu sangat berarti bagi saya."

"Tidak usah, saya ikhlas mengembalikan buku puisi Anda."

"Tidak terima penolakan, ayo Anda saya traktir makan di sebuah restourant."

"Baiklah," ujar Salman pasrah.

Mereka berdua langsung pergi ke sebuah restauran dekat kampus, mereka berdua makan bareng. Di restoran kan pengunjungnya bukan cuma dua, jadi mereka tidak hanya berduaan.

"Ini restaurant ke sukaan saya loh," cerita Lyka.

"Oh ya, berarti Anda sering dong makan disini?" tanya Salman.

"Sering banget malah."

"Berarti Anda tau dong, menu andalan di restaurant ini?"

"Tau dong."

"Hmmm biar ngobrolnya enak, gimana kalo kita pake aku kamu aja? Kamu nggak keberatan kan?"

"Nggak kok, aku sama sekali nggak keberatan Mr Salman."

"Bisa nggak manggilnya jangan Mr Salman? Manggil nama aja biar enak."

"Bisa sih, tapi jangan manggil nama nggak sopan. Kamu kan lebih tua dari aku."

"Oh iya ya, gimana kalo manggil Mas aja."

"Boleh, tapi mas manggil aku Lyka aja ya," pinta Lyka.

Cinta Suci Zalyka ( SUDAH DITERBITKAN)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora