Prolog

38.3K 2K 95
                                    

Seorang pria datang bersama keluarganya ke rumah seorang gadis, keluarga gadis itu dengan senang hati menyambut pria itu. Mereka pun membicarakan sesuatu yang penting, sedangkan sang gadis berada di dapur untuk membuatkan minum untuk tamu.

"Maaf, Abi. Sebenarnya tujuan saya dan keluarga saya datang kesini adalah untuk membatalkan pernikahan saya dengan Lyka," ucap Pria itu.

Brak!!

Nampan berisi minuman untuk tamu terjatuh, semua gelas pecah berserakan. Gadis itu tak kuat menahan air matanya, dia langsung menangis.

Ya Allah, cobaan apa lagi yang akan kau beri? tanya gadis itu dalam hati.

"Kenapa kamu mau membatalkan pernikahanmu dengan Lyka? Apa salah Lyka?" tanya seorang paruh baya yang dipanggil Abi oleh pria itu.

"Maaf sebelumnya Bi, saya tidak bisa memaksakan perasaan. Sudah saya coba, namun saya tidak bisa mencintai Lyka. Lagi pula saya juga tahu jika Lyka pun tidak mencintai saya, saya hanya tidak ingin peenikahan yang kita jalani kelak tidak bahagia."

"Kenapa kamu baru bilang sekarang? Disaat kami sudah memutuskan hari pernikahan kalian."

"Maaf sekali ya Han, itu semua keinginan Faiz. Bahkan kami selaku orang tuanya juga kaget, waktu Faiz bicara pada kami tentang ini," jelas Ayah Ali. Ayah dari pria yang bernama Faiz, dan yang telah membatalkan pernikahannya dengan Lyka.

"Iya nggak masalah, aku bisa mengerti jika kita tidak bisa memaksakan perasaan Faiz. Nak Faiz, apa ada alasan lain kenapa kamu membatalkan pernikahan kalian? Apa kamu mencintai gadis lain?"

"Iya Bi, Faiz mencintai gadis lain. Dan gadis lain itu adalah Hana putri abi sendiri. Saya berniat meminang Hana untuk menjadi istri saya, apakah Abi merestui saya?"

Sakit, itu yang ku rasa. Saat tahu jika calon suamiku menolakku, dia lebih memilih menikah dengan adikku. Hancur yang ku rasakan, memang kami dijodohkan. Awalnya dia menerimaku dengan senang hati, sampai hari pernikahan kita ditentukan. Dia malah membatalkan pernikahan kita, dia berkata ingin menikahi adik kandungku sendiri. Kucoba menerima ini semua dengan ikhlas, namun hati ini masih sangat sakit.

Allah sangatlah baik, dia memberi cobaan sesuai batas kemampuan kita. Di saatku menerima dengan ikhlas, Allah memberikan gantinya yang lebih baik darinya. Mungkin Allah tidak menjodohkanku dengannya, tapi dengan seorang pria yang tak pernah ku sangka akan menjadi suamiku.

Cinta Suci Zalyka ( SUDAH DITERBITKAN)Where stories live. Discover now