Part 1

164 13 4
                                    

Pagi seperti biasanya Aleeya berjalan kaki menuju sekolahnya. Aleeya mengangkat jam yang terpasang di tangan kirinya. Jam menunjukan pukul 06:48 alisnya bertaut lalu mempercepat pergerakan kakinya. Secara tiba tiba ada sebuah motor ninja berwarna merah melesat sangat cepat.

Byurr

Sebuah lubang yang tergenang air mengenai rok Aleeya akibat si pengendara motor ugal ugalan itu.

"Anjir... Rok gue!." gerutu Aleeya yang menatap iba rok kotak kotak berwarna merahnya.

Aleeya langsung menatap si pengendara motor itu. Dan beruntungnya si pengendara itu terjebak kemacetan. Aleeya tersenyum lalu segera menghampiri pengendara yang ia kenali sebagai pelakunya itu.

"Mas, bisa naik motor gak sih. Kalo naik motor itu jangan ugal ugalan. Nanti bisa membahayakan orang lain. Akibat mas naik motor ugal ugalan liat rok saya jadi kotor gini". Aleeya mencoba menahan emosinya

Si pengendara motor itu hanya diam lalu menatap rok yang memang sudah kotor karena ulahnya.

Aleeya menatap seragam yang di kenakan si pengendara itu. Lalu mengangkat sebelah alisnya.

"Lo bisu, gue dari tadi ngomong sama lo." Aleeya mengubah perkataan sopannya setelah melihat baju yang di kenakan si pengendara itu.

Ia kira si pengendara itu mas mas atau bapak bapak yang sudah berumur. Ternyata masih mengenakan seragam sekolah sama sepertinya.

Lelaki itu membuka kaca helmnya lalu menatap Aleeya diam.

"Jangan tatap mata gue. Gue gak suka. "

"Tapi gue suka, gimana dong. "

"Gue bilang jangan di tatap ya jangan di tatap. Lo gak punya kuping. " Aleeya mulai kesal dengan si pengendara itu

"Kenapa, mata lo belekan?." Fathaan menautkan alisnya

"Ishh susah ya ngomong sama lo." karena ke sabaran Aleeya sudah habis lebih baik dia pergi dari pada meladeni lelaki gak jelas itu.

"Bang ojek." Aleeya melambaikan tangannya memanggil tukang ojek

"Tuh cewe seragamnya sama kaya gue." gumam Fathaan

Tin Tin Tin

Suara klakson motor menyadarkan lamunan Fathaan. Fathaan lalu melajukan motornya menuju sekolahnya.

❄❄❄

"Pak, pak, pak tunggu jangan di tutup gerbangnya saya mau masuk." Aleeya berlari sekuat tenaga untuk sampai ke gerbang sekolah

"Pak saya mau masuk. Tolong bukain gerbangnya." Aleeya memelas

"Maaf neng ini udah tugas saya. Neng terlambat 10 menit palingan sebentar lagi guru piket akan datang, jadi tunggu sebentar ya neng." ucap pak Jakwan sebagai satpam di sekolahnya.

Aleeya hanya menghembuskan nafasnya pasrah lalu menyeka keringat yang ada di dahinya akibat terlalu lelah berlari.

"Sial banget sih gue hari ini. Udah rok kotor, ketemu manusia gak jelas dan lagi, ini pertama kalinya gue terlambat sekolah karna manusia gak jelas itu." omel Aleeya pada dirinya sendiri.

Setelah berselang beberapa menit sebuah motor besar berhenti tetap di dapan Aleeya. Orang itu membuka helm dan turun dari motornya lalu berjalan ke arah gerbang sekolah.

"Pak bukain gerbangnya." perintah Fathaan

"Maaf nak Fathaan. Tapi nak Fathaan terlambat." ucap pak Jakwan sopan

"Cepet panggilin guru piket." setelah mendapat perintah dari Fathaan pak Jakwan bergegas pergi.

Aleeya masih diam menatap lulus ke depan meratapi nasib nya. Keringat mulai bercucuran di dahinya akibat terik matahari yang mulai menyinarkan cahayanya.

"Lo ngapain di situ". Teriak Fathaan

Aleeya menolehkan kepalanya, sedikit kaget dengan apa yang ia liat. Cowok itu yang sudah membuatnya sial hari ini.

"Lo. Ngapain lo ada di sini?." ketus Aleeya

"Lo nanya gue?" tunjuk Fathaan pada dirinya sendiri

Aleeya berdecak sebal "NGGAK. gue nanya penghuni pohon di sebelah sana." Aleeya menunjuk pohon rindang yang ada di belakang Fathaan dengan dagunya.

"Lagian gue bingung deh sama lo, gue nanya lo tapi lo malah balik nanya. Lo gak liat seragam lo sama gue sama. Yah jadi gue ke sini mau belajar lah, lo gak liat ini sekolah tempat menuntut ilmu." ujar Fathaan panjang lebar

Aleeya melihat penampilan Fathaan dari atas sampai bawah memang benar seragam mereka sama. Bodohnya lagi Aleeya tidak menyadari hal itu.

"Fathaan Byantara Balindra...  Dan loh, Aleeya kamu kenapa bisa terlambat tidak biasa biasanya seperti ini?." bu Dhita sebagai guru kesiswaan menghampiri mereka berdua.

"I-iya bu maaf tadi saya kena macet." ujar Aleeya

"Fathaan sudah berapa kali ibu ingatkan walaupun kamu anak pemilik sekolah ini. Semua aturan yang ada di sekolah ini tetap aturan jadi harus di laksanakan termasuk kamu." bu Dhita dengan tegasnya menasehati Fathaan

"Saya sudah tau." ujar Fathaan malas

"Lalu buat apa kamu melanggar?." tanya bu Dhita yang mulai kesal

"Males." ucap Fathaan enteng

Aleeya hanya tercenga menyaksikan guru dan murid itu. Seenak jidatnya Cowok itu mengucapkan kata itu. Dan Aleeya baru tau faktanya cowok itu anak dari pemilik sekolah ini, tak habis di pikir.

Guru dengan perawakan tinggi itu sudah mulai kesal tak habis pikir dengan muridnya yang satu ini. Padahal ia adalah anak dari pemilik sekolah ini kenapa tidak bisa berprilaku baik sebagai contoh murid murid lain.

"Fathaan, Aleeya ikut ibu ke ruang BK. SEKARANG." bu Dhita lalu berjalan terlebih dahulu

"Dosa apa aku ini. Pagi pagi sudah di buat naik darah." gerutu bu Dhita.

❄❄❄

Di sinilah mereka sekarang berada di halaman belakang sekolah untuk melaksanakan hukuman yang di berikan guru kesiswaan.

"Ini semua gara gara lo." ucap Aleeya yang masih tak terima.

Fathaan yang sedang duduk bersantai santai di bawah pohon lalu berdiri menghampiri Aleeya yang sedang menyapu dedaunan yang jatuh.

"Lo nyalahin gue." Fathaan menatap tajam mata Aleeya

Aleeya menantang balik menatap tajam Fathaan "iya, emang ini semua salah lo. Pertama, lo udah buat seragam sekolah gue kotor. Kedua, untuk pertama kalinya gue terlambat gara gara lo. Dan yang ke tiga, gue harus kena hukuman, Itu semua juga gara gara lo." Aleeya menunjuk Fathaan tepat di dada bidang Fathaan.

Melihat Fathaan tidak bereaksi apa apa malah lebih menajamkan tatapannya membuat nyali Aleyaa menciut. Aleeya segera memalingkan wajahnya.

"Udah gue bilang berapa kali jangan tatap mata gue." kesal Aleeya

Fathaan tersenyum penuh kemenangan "mata lo indah."

Aleeya terbelalak "gue gak suka di tatap cowo kaya lo."

"Yakin?." tanya Fathaan menaikkan satu alisnya

"GUE GAK SUKA SAMA COWOK KAYA LO KARNA LO ITU NYEBELIN DAN SATU LAGI, LO BUAT GUE JADI SIAL." Aleeya sudah kehilangan kesabarannya

"Gue pastiin lo bakal kemakan omongan lo sendiri." Fathaan tersenyum penuh arti

"Itu gak bakal terjadi." Aleeya menatap tajam Fathaan lalu pergi begitu saja meninggalkan Fathaan karena bel pergantian pelajaran sudah berbunyi menandakan hukuman mereka sudah berakhir.

Sebelum Aleeya pergi Fathaan sempat melihat tag name gadis itu.

"Keisha Alit Aleeya nama yang bagus." seulas senyum tampak di wajah Fathaan

Vote and Comment guys

Thanks

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AlFaWhere stories live. Discover now