about closeness

5K 556 16
                                    

Seminggu telah yoongi lewati di rumah sakit. Dan seminggu pula jungkook selalu mengunjungi kamar inap hyung barunya itu. Rencananya, sore ini mereka berdua akan pulang ke rumah masing-masing. Sebenarnya yoongi sudah boleh pulang dari dua hari lalu, tapi dia dipaksa oleh jungkook untuk tetap di rumah sakit, menemaninya dua hari lagi.

Mereka berdua semakin akrab setiap bertambahnya hari, bahkan bisa kalian lihat, jungkook berhasil membujuk seorang min yoongi yang sangat keras kepala.

"Hyung, ada hal yang ingin kutanyakan padamu." Jungkook memulai percakapan diantara mereka.

"Apa?" Jawab yoongi pendek.

"Mmm.... bagaimana rasanya salju?"

Yoongi tak menyangka jungkook akan menanyakan itu padanya. Rasanya salju? Dia bahkan hampir melupakan rasa salju itu sendiri. Iya, jungkook belum tahu bahwa dia sangat membenci salju.

"Putih dan dingin." Jawab yoongi pada akhirnya.

Jungkook menghela nafas, lalu menatap langit-langit ruangan itu. "Benarkah? Bagaimana rasanya dingin?" Mata jungkook berkaca-kaca, dia tak pernah menanyakan hal itu semua pada ayahnya, karna dia tak ingin ayahnya sedih perihal keadaannya saat ini.

Kali ini yoongi tak memiliki jawaban untuk itu.

Pintu kamar inap yoongi terbuka, seorang remaja sepantaran jungkook telah berdiri disana.

Merasa ada yang masuk, jungkook segera menghapus air matanya, lalu membalikkan tubuhnya, dia sudah tak memakai kursi roda lagi.

Senyumnya mengembang melihat siapa yang ada di tengah-tengah pintu. "Taehyung-ah! Kau disini?"

Pemuda yang disebut taehyung itu melangkah masuk, dan mengangguk, "aku baru kembali dari jepang, dan aku dengar, kau masuk rumah sakit lagi. Jadi aku cepat-cepat kesini."

Jungkook menganggukkan kepalanya, "oh iya, kemari, perkenalkan, ini Min Yoongi, dia akan menjadi hyungku yang baru."

Taehyung membungkukkan badannya sembilan puluh derajat, "Kim Taehyung imnida. Senang mengenalmu."

Yoongi masih sedikit bingung, tapi dia pun mengangguk, karna dia tak bisa membalas untuk membungkukkan tubuhnya, "ne, min yoongi imnida. Senang mengenalmu juga."

"Hyung, dia sahabatku sejak kecil, rumahnya berada tepat disamping rumahku. Dan kebetulan, ayahnya juga bekerja pada ayahku" Jungkook seolah selalu bisa membaca pikiran yoongi.

Tak lama, hyorin kembali dengan membawa makan siang untuk kedua putranya itu. Joohyun sedang ada rapat mendadak, jadi hanya hyorin yang bisa merawat mereka saat ini.

"Oh, ada taehyung ternyata." Ujar hyorin.

Melihat putranya bingung, hyorin mendekati yoongi, dan meletakkan makanan di meja samping tempat tidur, "eomma sudah mengenal taehyung sejak sebulan lalu. Dia adalah sahabat dekatnya jungkook."

Hey, kenapa sekarang semua orang bisa menebak apa yang dipikirkan yoongi?

.

Sore haripun tiba, sekarang hyorin sedang mengemasi barang-barang yoongi di rumah sakit. Begitupun dengan joohyun dan jungkook. Saatnya pulang ke rumah. Taehyung telah pulang sejam lalu setelah ditelfon ibunya.

Dan mendengar bahwa yoongi akan pulang sore ini, namjoon dan seokjin sangat senang, mereka ikut membantu mengemasi barang-barang sahabatnya itu. Tapi yang yoongi lihat, mereka malah memperburuk keadaan.

"Yak! Bisakah kalian diam saja? Eomma, jangan biarkan mereka berdua membantu, malah tambah berantakan saja." Teriak yoongi.

Yang diteriaki malah nyengir, dan menuruti perintah yoongi.

"Bagaimana kakimu?" Namjoon bertanya sambil mengetuk gips yang terpasang di kaki kiri sahabatnya.

"Gips nya akan dilepas dua minggu lagi." Kata yoongi dingin.

"Waah... berarti tak lama lagi kita bisa bermain basket bersama lagi." Namjoon menggigit lidahnya, dia lupa akan hal itu.

Seokjin juga melotot ke arah namjoon untuk menyuruhnya diam saja.

"Mianhae, aku lupa."

Yoongi tak bereaksi apapun, dia masih sibuk menggulir layar iphone nya, entah apa yang dia lihat disana.

"Hyung, kau sudah siap? Oh, ternyata ada namjoon hyung dan seokjin hyung juga?" Jungkook langsung nyelonong masuk kesana. Dia baru kenal dengan namjoon dan seokjin kemarin saat mereka menengok yoongi, tapi sudah terlihat akrab, karna bukan jungkook namanya, kalau tidak sangat mudah bergaul dengan orang baru.

"Sebentar lagi,... nah sudah." Hyorin me-resleting tas berisi pakaian putranya itu.

Jungkook membantu yoongi berdiri pindah ke kursi roda, dan saat itu ponselnya terjatuh. Karna hanya yoongi yang menyadarinya, dia mengambilkan ponsel jungkook di samping kursi rodanya. Dia tak sengaja memencet tombol tengahnya, seketika muncullah foto seorang laki-laki yang sedang ber-selfie dengan jungkook. Siapa dia?

"Jungkook-ah, ini. Ponselmu terjatuh." Yoongi menyodorkan ponsel milik jungkook.

"O, aku tidak tahu. Terimakasih, hyung." Si empunya mengambil benda itu dari tangan yoongi, dan saat itu dia melihat fotonya bersama seorang namja yang memiliki lesung pipi.

Jungkook berkata lirih, "hyung."


.





TBC.....

Taehyung udah keluar di cerita, yeaay... 

Tinggal siapa yang belum keluar, coba?
Dan bakal jadi siapa disini?

-salam dari author yang ngetik mendadak tengah malem, insomnia-

FIRST SNOW ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang