RIWEH [JUNHAO]✔

3. Ayah Sakit

SEBELUMNYA

Aku tidak bisa. Aku benar benar tidak bisa. Mengapa rasa trauma ini selalu melekat di dalam diriku?

Tapi tadi, apa aku memeluk orang itu? Benarkah? Ah sial! Kenapa harus anak itu? Tapi gapapa lah anak itu, daripada temennya yang item itu.

Aku menelepon Pak Lee untuk menjemputku disini (ngarang aelah dimananya). Untung tempat ini tidak jauh dari rumahku, tapi kalo jalan ya cape juga.

START

Di Sekolah

Ga kaya biasanya, Jun yang as always serius dalam belajar kali ini dia cuma bengong dan ngetuk ngetuk bolpennya ke meja. Wonu yang liat sahabatnya kaya gitu bingung dan milih nanyain ke Jun.

"Jun, lu kenapa sih? Daritadi bengong aja. Biasanya lu kan ngerjain soal soal gitu."

"....."

"Jun?"

"....."

"JUN!"

"Eh i-iya, kenapa Nu?" Jun kaget.

"Lu aneh hari ini. Lu kenapa?"

"Gapapa. Udah lah lu gausah mikirin gue. Mending lu sama yang lain sono ke kantin."

"Kalo lo ga makan ya gue juga engga dong Jun."

Jun cuma diem dan tetep bengong di kelas.

Di sisi lain,

Hao masih mikir tentang kejadian di bis tadi malem. Jun ge meluk dia. Dan kehangatan dada Jun masih melekat di seragam Hao (alay jis wkwk). Hao kayak orang bego di kelas, dia senyam senyum sendiri. Dan itu ga buat heran Mingyu, karna Mingyu dah sering liat sohibnya kaya orang gila gitu.

"Woi!"

"Asu lu gue kaget Gyu!"

"Eh kasar amat. Btw kantin yok, gua laper. Lu lanjutin senyum senyumnya di kantin ntar."

Hao natep tajem Mingyu dan langsung berdiri.

Kantin

Drrtt drrttt (HP Hao bunyi)

"Halo."

"....."

"Ha? Kok bisa?"

"....."

"Iya, Hao habis ini kesana."

Hao nutup telpon dan buru buru ke rumah sakit.

"Loh Hao, lu mau kemana?"

"Ayah Hao pingsan, Hao harus ke rs cepet nih."

Hao lari tanpa meduliin apapun. Padahal waktu itu ada Jun di depannya, tapi karna panik dia gatau kalo ada Jun. Jun liat Hao lari kaya anak kecil ngerasa gemes dan pengen gitu buat kenal lebih deket. (Elah Jun, dulu ae dia lu tolak)

Hao ijin sama guru buat pulang dan hamdalah dibolehin. Malah dianterin sekalian pake mobil sekolah. Di dalem mobil Hao cuma nangis doang dan berdoa supaya Ayahnya gapapa.

20 menit kemudian

Hao udah sampe di rumah sakit yang dikasih tau karyawan ayahnya (ayah Hao itu punya restoran China yg cukup terkenal di Korea). Hao nyari ruangannya, dan akhirnya ketemu.

"Lay Hyung." sapa Hao.

"Hao, akhirnya kamu sampe."

"Ayah kenapa Ge? Kok pingsan?"

"Gatau Hao, pas tadi Lay ge liat Paman Xu udah tiduran di lantai." (Pingsan coy bukan tiduran)

"Hiks." Hao terisak.

Ga lama, dokter yang memeriksa ayah Hao keluar.

"Dokter? Gimana keadaan ayah?"

"Kamu anaknya?"

"Iya dok."

"Bisa bicara di ruangan saya?"

Deg

Hao merasa ga enak nih. Kenapa mesti di ruangan si dokter? Apa jangan jangan Hao mau diapa apain? (Engga kok Hao enggaa😌)

"Begini, ayah kamu mengidap penyakit serius."

"Iya dok, Hao tau dokter serius ga lagi bercanda."

"Maksut dokter, penyakit ayah Hao itu penyakit yang serius, yang berbahaya."

"Oo. Emang ayah sakit apa dok?"

"Kanker hati."

Hao kaget dan langsung nangis. Meskipun dia lemot tapi dia tau kalo kanker itu bahaya dan sulit disembuhin. Tanpa ngucap apa apa Hao langsung keluar dari ruang dokter itu dan masuk ke ruang rawat ayahnya. Hao natap wajah ayahnya yang lagi tidur. Dia masih nangis karena dia gamau kehilangan ayahnya. Dia sayang banget sama ayahnya apalagi sekarang dia cuma tinggal sama ayahnya doang di korea.

"Enghh.." Ayah Hao sadar.

"Ayahh.."

"Kamu disini Nak?"

"Ayah kenapa ga bilang kalo ayah sakit?"

"Ayah gamau liat Hao sedih."

Hao diem dan cuma nangis.

"Kamu kok kesini? Kamu bolos sekolah ya?"

"Engga kok, Hao udah ijin sama guru. Malah tadi dianter supir sekolah. Hmm, ayah terus gimana?"

"Apanya?"

"Penyakit ayah."

"Hao, cepat atau lambat ayah bakal pergi ninggalin Hao."

Hao tambah nangis kejer.

"Jadi Hao, kamu pergi ke alamat ini ya kalo ayah udah ga ada." Ayah Hao ngasih kertas yg isinya alamat rumah.

Bersyukurlah Hao itu masih alamat Korea. Jadi dia ga harus balik ke China. Tapi ga bersyukur juga sih, Hao ga pingin ayahnya pergi. Tapi..

T
B
C

Krisar ya gais👌🏻jangan lupa vote+komen juga ehehehe
Maapin siah kalo ceritanya pendek dan gaje hiks🤧