7. Saat Perlu-perlu Saja

37 4 0
                                    

Pernah nonton film Batman Forever dan juga Batman Begins serta The Dark Knight? Bahan alias materi mentahannya sama, yaitu komik Batman karangan Bob Kane, namun terasa jauh berbeda di tangan orang-orang berbeda pula. Batman Forever besutan Tim Burton dikecam kritikus dan dianggap sebagai salah satu film superhero terburuk sepanjang masa. Sedang Batman Begins dan The Dark Knight yang disutradarai Christopher Nolan dipuji plus laris di mana-mana.

Ini menunjukkan bahwa yang membuat perbedaan bukan barangnya, melainkan pengolahnya—dengan cara bagaimana barang itu diolah. Seonggok daging sapi bisa menjadi masterpiece kuliner seharga ratusan ribu rupiah di tangan seorang chef hotel bintang lima. Namun kalau saya yang menemukannya, setelah dimasak mungkin akan membuat orang-orang yang memakannya muntah-muntah dan minta pensiun dini!

Intinya, saat hendak melucu, jangan pernah hanya semata mengandalkan pada materi yang akan Anda sampaikan. Tebak-tebakan paling aneh, anekdot dan lelucon paling lucu, atau cerita pengalaman tergila akan menjadi antiklimaks yang amat menyedihkan bila kita tak mempelajari secara serius jurus-jurus penyampaiannya.

Terlebih karena semuanya adalah barang-barang hapalan yang "pakem" dan hampir tak akan mengalami banyak perubahan dalam momen-momen penceritaannya, maka seninya akan berada pada teknik penyampaiannya. Lagu boleh sama, tapi akan terdengar beda di tangan penyanyi-penyanyi berbeda, seperti film Batman tadi.

Sikon

Meskipun menentang keras ungkapan "waktunya guyon ya guyon, waktunya serius ya serius", saya jelas tak pernah menganjurkan kita semua agar hantam kromo asal tabrak menyebar guyonan dan aneka macam lelucon pada setiap suasana tempat kita berada. Pastinya kita sudah cukup cerdas untuk menerima dengan hati lapang bahwa acara takziah, pemakaman, upacara militer, atau gardu jaga markas Brimob bukanlah tempat dan situasi yang tepat untuk bercanda.

Bentuk-bentuk materi lelucon hapalan hanya pas disampaikan dalam saat-saat ketika kita yakin bahwa suasana serius dan bersungguh-sungguh tidak hadir bersamaan dalam kadar mendekati 100%. Acara, momen, atau tempat yang saya sebut di atas adalah situasi dan kondisi ketika kita dituntut untuk serius dan sekaligus bersungguh-sungguh. Nah, momen ketika kedua unsur itu tak hadir bersamaan, boleh diisi dengan humor-humor hapalan.

Kuncinya, mengetahui dengan tepat kapan sesuatu bisa dikerjakan dengan sungguh-sungguh tapi tak harus secara serius. Contoh termudah adalah rapat perusahaan atau kelas belajar-mengajar, entah di sekolah entau itu perguruan tinggi. Materi rapat, misalnya, jelas harus dibahas dan diperdebatkan secara sungguh-sungguh, namun tak harus dengan sikap serius serba spaneng. Membiarkan humor dan lelucon terlontar sesekali adalah sangat dianjurkan agar membuat suasana dan atmosfer pikiran segar sehingga kembali bersemangat.

Oleh karenanya kita sebenarnya akan menjumpai cukup banyak momen peristiwa, bahkan yang paling resmi sekalipun, terbuka untuk lontaran lelucon dan humor. Frekuensi lontarannya berkait dengan seberapa resmi kadar acara bersangkutan. Semakin informal, frekuensinya (dan partisipan leluconnya) dapat semakin diperbesar. Dan dalam suasana yang paling tak formal—misal kumpul-kumpul dengan teman segeng—humor bisa mengisi hampir 100% dialog dan obrolan yang tercipta.

Orang humoris yang cerdas dan sekaligus peka akan dapat mengetahui dengan segera kapan saja ia dapat melontarkan lelucon hapalan simpanannya menurut kadar keformalan momen sikon tempat ia berada. Lelucon bagi humoris sejati adalah seperti senjata pamungkas: dipergunakan hanya pada saat perlu-perlu saja.

Timing

Kerap kumpul dengan remaja ABG sekolahan atau anak-anak muda usia kuliahan? Atau barangkali Anda masih masuk dalam fase usia itu? Atau Anda ingat kembali saat Anda muda dulu? Siapapun Anda, pasti Anda akan pernah bertemu dengan remaja atau anak muda yang bertipe badut—di mana-mana dan kapanpun maunya selalu melucu dan memancing tawa teman-teman sekumpulannya. Atau barangkali, Anda sendirilah manusia berjenis badut itu!?

The Science of nDhagel: Panduan Edan Menjadi Orang LucuKde žijí příběhy. Začni objevovat