Dua

36 4 0
                                    

Bulan Maret,merupakan bulan kedua aku menjalani rutinitasku memandangi laki laki misterius itu di sudut perpustakaan. Rasa rasanya aku seperti penguntit bayaran yang akan diberi bayaran oleh seseorang. Tetapi nyatanya tidak begitu. Aku adalah seorang penguntit rahasia yang bisa dikatakan sebagai pengagum rahasia. Hebat bukan.

Maka tak jarang sekali aku selalu menerima tatapan tajam dari Bu Ulis-penjaga perpustakaan karena berdiri tak jelas di depan jendela sambil memandang ke dalam perpustakaan,lebih tepatnya memandang laki laki misterius itu.

Biasanya pada pukul 10:30 laki laki itu segera menyudahi kegiatan membacanya dan setiap saat itu juga aku selalu berlari tak jelas saat dirinya sudah melangkahkan kaki di ambang pintu.

Seperti sekarang,tepat pukul 10:30 laki laki itu menutup bukunya kemudian beranjak pergi,tak lupa ia memberikan seulas senyum kepada petugas perpustakaan. Saat laki laki itu sudah berada tepat di ambang pintu segera aku berbalik badan meninggalkan tempat persembunyianku dan kembali ke kelas.

Memang seperti itu bukan tabiat seorang cewek? Hanya bisa memperhatikan dari jauh,menyukai seseorang yang jelas jelas belum tentu menyukai kita.

Dan,

Itulah yang aku lakukan selama dua bulan ini.

---

Ini hanyalah sebuah cerita pendek yang sengaja dibuat hasil dari ideku sesaat.
Maka jika ada hal yang terasa aneh,tolong di maafkan.

HI,Mysterious Boyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن