;Eᴘɪʟᴏɢ ;

16 1 9
                                    

  KITA sangat muda ketika pertama kali bertemu. Saat itu kita berdua sama-sama sedang menyendiri.

Kemudian kau mendatangiku dan mengajakku berbicara.

Aku ingat betapa manisnya kau pada saat itu. Terkadang kau juga tersenyum dan tersipu-sipu malu ketika melihatku.

Kini kita berdua telah menjadi sepasang kekasih yang akan segera menikah.

Siapa yang menyangka jika hubungan kita yang tidak pernah disetujui oleh kedua orang tua malah memiliki akhir yang bahagia seperti sekarang ini?

●○●

  "KALAU yang ini letakan disebelah sana. Dan ya, rangkaian bunga untukku nanti apa sudah selesai dibuat?"

"Belum, Yang Mulia Putri."

"Kalau begitu cepat selesaikan ya. Dan jangan sampai ada kesalahan dalam membuatnya."

"Saya mengerti, Yang Mulia."

Kini aku tengah disibukan dengan menata istana untuk acara pernikahanku besok hari.

Semuanya harus selesai pada malam hari ini juga, karena besok acaranya telah dimulai.

Dari kejauhan saat itu aku melihat Haerin dan pangeran Jongin yang berjalan memasuki istana.

"Haerin!!" sapaku.

"Ah, Hyegi!" jawabnya seraya berlari kecil ke arahku.

"Terima kasih sudah mau datang, aku benar-benar membutuhkan bantuanmu dan pangeran Jongin untuk mempersiapkan ini semua" ujarku sambil tersenyum ke arah mereka.

"Sama-sama. Dan kaujuga harus bercerita padaku bagaimana ini semua bisa terjadi, karena sungguh pernikahanmu mendadak sekali.." jawab Haerin; sedikit terkekeh.

"Aku bahkan tidak menyangka jika Sehun akan menikah terlebih dahulu daripada aku.." ucap pangeran Jongin.

"Kalau ada kesempatan kenapa dilewatkan? Pangeran Jongin dan Haerin seharusnya segera menikah juga seperti kami!"

"Bagaimana menurutmu, Haerin? Mau menikah denganku?"

"..J―jangan bercanda diwaktu seperti ini!"

"Kau lihat sendiri 'kan, putri? Lamaranku dianggap sebagai candaan olehnya."

"Tentu saja Haerin beranggapan seperti itu, Pangeran. Kau harus mempersiapkan sebuah kejutan jika ingin melamar seorang wanita!"

"Begitukah? Kalau begitu katakan, kejutan seperti apa itu? Apa sesuatu seperti ciuman?"

"H-hei! Apa yang kalian bicarakan? Hyegi, aku langsung pergi kesana saja untuk melihat dekorasinya!"

Dengan begitu Haerin pun pergi meninggalkanku bersama dengan pangeran Jongin yang saat itu langsung terkekeh ketika melihat kelakuan pujaan hatinya.

"Katakan, putri. Apa tadi aku melakukan kesalahan?" tanya pangeran Jongin.

"Kau membuatnya malu, Pangeran. Cepat kejarlah dia" jawabku sambil melihat ke arah Haerin yang kini perlahan-lahan menjauh.

Tale: Love StoryOn viuen les histories. Descobreix ara