Be Well #2 (End)

1.2K 117 55
                                    

Tetap memutar Sechskies-Be Well sebagai bgm nya

Sesuai saran Jungkook, setiap harinya Taehyung mengirimkan kartu pos ke rumah lamanya Jimin dan setiap hari pula secara diam-diam Jungkook mengambil kartu pos yang Taehyung letakan dalam mail box yang terletak di luar rumah Taehyung untuk ia berikan pada Jimin.

To : Jiminie

Hari ini aku sakit. Tapi bukan ragaku yang sakit. Ragaku baik-baik saja seratus persen dalam keadaan baik. Tapi tidak jiwaku. Apakah aku benar-benar sakit jiwa sekarang? Dan jika aku berkata begitu apakah kau akan kembali padaku Jiminie? Sungguh sakit sekali rasanya.

.
.

To : Jiminie

Aku tak tahu jika kedua mataku bisa memproduksi air sebegini banyaknya. Apakah kau tahu kapan air dalam mataku akan berhenti keluar? Perlukah aku menampungnya dan memberikannya padamu agar kau percaya jika aku begini karena mu? Karena aku terlalu merindukanmu? Haruskah?

.
.

To : Jiminie

Aku heran meskipun Jungkookie selalu ada disisiku entah kenapa aku masih merasa kesepian. Apa karena kau tak ada disisiku? Haha sebegitu pentingnya perananmu dalam hidupku. Tapi apa aku didalam hidupmu memiliki peranan yang sama pentingnya? Ah aku tahu jawabannya sepertinya tidak. Kupikir hanya akulah yang sangat hancur karena ini tidak denganmu dan aku pun berharap begitu.

.
.

To : Jiminie

Sebenarnya aku penasaran apakah surat-suratku ini sampai padamu atau tidak. Karena kartu pos yang ku masukan kedalam mail box selalu hilang setiap harinya. Dan aku tak menemukan apapun saat kerumah lamamu. Memang mustahil. Tapi bolehkah aku berharap?

.
.

To : Jiminie

Bagaimana jika kau mengabarkanku dengan surat undangan pernikahanmu. Kurasa itu lebih baik ketimbanh tak sama sekali. Meskipun aku akan hancur namun aku memiliki alasan untuk melupakanmu.

.
.

Itu hanyalah sebagian. dari tumpukan kartu-kartu pos yang Taehyung tulis untuk Jimin dan setiap pemuda tampan yang semakin hari bertambah kurus itu membacanya tak pernah tak berhasil membuat kedua netranya memburam karena air mata.

"Bencilah aku kumohon bencilah sebesar mungkin Tae karena setidaknya itu akan membuatku merasa sedikit lebih baik." Gumamnya diselingi isak tangisnya yang menyayat hati.

.......

Sebulan telah berlalu, tak seharipun  Taehyung lewatkan untuk tak mengirim kartu pos pada Jimin meskipun ia yakin Jimin takkan pernah membaca isinya.

"Hyung." Panggil Jungkook.

"Hum?"

"Sedang apa?" Entah sejak kapan pemuda tampan itu telah berada disampingnya. Melihat apa yang tengah ia tulis dalam selembar kartu posnya.

"Menulis kartu pos." Jawabnya singkat.

Raut wajah Jungkook tak terbaca. Namun sayangnya Taehyung tak memperhatikan hal itu. Jungkook pun menghela napas sejenak sebelum memulai kalimatnya.

"Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu." Ujar Jungkook.

Merasa tertarik, Taehyung pun menghentikan kegiatannya sejenak untuk menatap Jungkook disampingnya.

"Nuguya?" Tanyanya.

"Seseorang. Ku pastikan Hyung takkan menyesal jika Hyung ikut denganku untuk menemuinya. Bagaimana?"

Ice Cream (MinV Stories)Where stories live. Discover now