PROLOG

62 2 5
                                    


Agustus, 2012

Dari kejauhan tampak dua wanita itu sibuk merapikan dagangannya. Siapapun yang melihat keduanya bersama pasti dapat menebak bahwa wanita yang sedang menaikkan bakulan ke atas kepala itu adalah sang ibu dan satunya lagi, yang menjinjing plastik besar itu adalah anak gadisnya. Mereka berjalan tertatih, menembus jarak 5 km. Peluh menetes di pelipis gadis kecil itu, ia sesekali menarik ujung baju ibunya tatkala akan menyebrang

"capek?" tanya ibu nyaris tak terdengar karena suara kendaraan yang melintas. Melihat anak gadisnya letih seperti itu, rasa kasihan menggerayangi jiwanya. Wanita paruh baya itu meletakkan bakulan dikepalanya di atas trotoar. "ayo duduk dulu! Masih 3 km lagi nyampe rumah. Kamu pasti capek".

Hari sudah semakin gelap, masuk waktu maghrib. "bu, katanya gak boleh maghrib-maghrib gini ada diluar? Kok sekarang kita malah duduk dipinggir jalan?" tanya gadis berumur sebelas tahun itu memecah kesunyian, "iya kan rumah masih jauh, jadinya ga papa. Kamu banyak berdoa makanya biar ga diganggu setan".

-0-

Entah bagaimana bisa tiba-tiba memori itu mucul ketika aku sedang menikamati senja di sini, di beranda sebuah asrama di daerah sumenep-madura. Sekarang aku berumur 18 tahun. Aku bukan lagi gadis kecil berpakaian kumuh yang menyusuri jalan bersama ibuku.

Terlalu banyak duri yang ku injak agar aku dapat berada pada posisi ku yang sekarang. Ada begitu banyak hal berharga dalam hidup yang harus aku relakan. Dan kemudian ku tukarkan dengan keadaan yang sekarang. Bahkan aku yakin, akan lebih banyak lagi hal-hal berharga dalam hidupku yang harus aku relakan. Terkadang kita memang harus merelakan hal-hal berharga dalam hidup untuk dapat bertahan hidup. Dan percayalah itu tidak akan sia-sia.

Dan kau tahu? Apa yang aku relakan pergi dalam hidupku? Aku merelakan ibu. Sudah tujuh tahun semenjak aku berpisah dengan ibu. Terakhir kali aku melihat wajah letihnya adalah ketika aku mengantarkannya di pintu gerbang panti asuhan di bali. Aku yakin, Allah punya alasan tertentu dan menyiapkan kejutan besar untukku. Dan aku menanti kejutan itu hingga sekarang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 27, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Gadis KumalWhere stories live. Discover now