C H A P T E R 12

1.2K 241 162
                                    


"Aaah... jadi ini tempat Daniel-ssi dan Seongwoo-ssi tinggal?"

Joy menatap takjub rumah besar yang ada di depannya. Sementara Daniel kini tengah sibuk membuka rantai pagar yang dikunci dan Seongwoo sibuk mengecek sekeliling memastikan jalanan bersih dari para Biters, sambil sesekali menatap tajam pada wanita berambut merah tersebut.

Dia tidak suka. Dia yakin, wanita berambut merah itu menyembunyikan sesuatu.

Tadi, ketika terdapat Biter yang menyerang mereka, Joy tidak melarikan diri. Dia hanya berjongkok dengan kedua tangan menutupi kuping sembari berteriak, dan mau tidak mau Daniel harus menyelamatkan perempuan itu.

Jika memang perempuan itu ketakutan, lantas mengapa Seongwoo tidak sedikitpun melihat ketakutan tersirat di matanya? Atau bagaimana tubuh perempuan itu tidak gemetar ketakutan?

Seolah-olah itu semua hanya akting.

Jika memang perempuan ini selemah itu, lantas bagaimana dia selama ini bertahan hidup hingga hari ini?

Seongwoo menundukkan kepala kecil. Dia ingin sekali menyampaikan pendapatnya pada Daniel tentang hal ini, tapi—dia ragu. Dia tidak mau dibentak oleh Daniel. Dia juga tidak suka jika Daniel hanya akan membela Joy lagi, hanya karena dia perempuan.

Seandainya Daniel tahu di dunia ini banyak sekali perempuan yang bisa melakukan kekejaman.

Daniel mendorong pagar tersebut terbuka setelah melepas rantai. "Ya, untuk saat ini aku dan Seongwoo tinggal disini."

"Waaah~ hebat sekali~ rumahnya sangat besar~" seru Joy, wajahnya berseri-seri sembari mengikuti Daniel memasuki halaman rumah.

"Jangan terlalu senang. Ingat, kamu hanya akan menginap untuk satu malam saja."

Baik Daniel dan Joy menatap terkejut pada Seongwoo yang berkata dengan sinisnya, bahkan Daniel menghentikan kegiatannya mengunci rantai kembali mendengar itu. "Seongwoo-ya—"

Seongwoo menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa? Itu yang dia mau kan tadi? Hanya semalam?"

Daniel melirik pada Joy yang menundukkan kepala sebelum menatap tajam pada Seongwoo. "Kita bicarakan hal ini lagi nanti saja."

Pemuda bersurai hitam itu menatap Daniel jengah sebelum dia membuka kasar pintu rumah dan melesak masuk kedalam.

"Seongwoo-ssi... sepertinya sangat tidak menyukaiku ya?"

Daniel menoleh pada Joy kemudian mengusap poni rambutnya sembari menghela nafas. "Tolong maafkan dia Joy-ssi... dia—sedikit memiliki trust issue."

Wanita berambut merah itu mengangguk, kemudian tersenyum. "Tidak apa-apa. Seongwoo-ssi memang membuatku tidak nyaman, tapi setidaknya Daniel-ssi bisa membuatku nyaman." Ucapnya sembari mengedipkan mata pada Daniel dan melangkah masuk ke dalam rumah.

Daniel berkedip.

Ini... wanita itu tidak sedang menggodanya kan?

Kalau dulu, Daniel mungkin sudah akan balik menggoda perempuan ini balik. Lagipula tidak bisa dipungkiri. Joy memiliki tubuh yang bagus dengan lekukan-lekukan tubuh yang indah, dengan ukuran dada yang cukup besar dan wajahnya memang sangat cantik.

Tapi—

Daniel melangkah masuk ke dalam rumah dan melirik pada sosok yang tengah terduduk di atas sofa, menatap Seongwoo yang ikut melirik padanya sebelum membuang muka ke samping, seolah enggan menatap Daniel.

Daniel melangkah masuk ke dalam rumah dan melirik pada sosok yang tengah terduduk di atas sofa, menatap Seongwoo yang ikut melirik padanya sebelum membuang muka ke samping, seolah enggan menatap Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FEARS // ONGNIEL [ZOMBIE APOCALYPSE AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang