04 | ^Maple^

Mulai dari awal
                                        

"Mengapa tidak pernah berjanji kepadaku ?" Bola matanya membesar, berharap mendapatkan jawaban dari pertanyaan yg menganggu tidurnya semalam.

Mengapa kehadiran Joo Hyun begitu berarti bagi Sehun dari pada kesetiaannya selama ini disisi pemuda itu.

"Karena tidak ada yang perlu aku janjikan kepadamu ?"

Sesaat setelah Sehun mengatakan kalimat itu dengan tenang tanpa beban, Sooyoung melepaskan genggaman mereka, tangannya terjatuh lemas dikedua sisi tubunnya, Kaki jenjang itu mundur selangkah. Ia sulit percaya, keberaniaannya untuk mengungkapkan apa yg selama ini menjadi sebuah keresahan ditegaskan Sehun dengan begitu mudah.

'Tidak ada yang perlu dijanjikan diantara mereka'

'Kehadiran Sooyoung sama dengan yang lainnya, tidak special, tidak menjadi satu alasan bagi Sehun untuk sedikit mempertimbangkan'

"Maafkan aku, jangan membuatku menjadi sulit" Sehun kembali meraih jemari Sooyoung, meremasnnya pelan, terkesan memohon. Hatinya tidak bisa berbohong, Sehun bersalah dan tahu alasan mengapa ia merasakan itu.

"Pergilah" Sooyoung menarik tangannya cepat. Memaksa memberikan senyum cerahnya diantara mendung yg baru saja Sehun ciptakan.

"Jika selama masa belajarmu kau tidak pernah merindukan rumah" Sooyoung menghentikan sejenak ucapannya "Mari bertemu lagi disaat kita sudah dewasa"

Sehun mengangguk setuju. Walau bagaimanapun Sooyoung satu-satunya teman yg terus berada disisinya, yg lebih mengerti ia dibandingkan Joo Hyun dan Chanyeol. Tujuan pertama Sehun disaat hatinya bahagia ataupun terluka.

Setelah jarak dan waktu, mungkin mereka lebih tahu mengapa perpisahan seharusnya tidak perlu terjadi.

Setelah rindu dan sepi, mungkin mereka lebih mengerti perbedaan cinta dan obsesi.

Sooyoung menjatuhkan bahunya, semangatnya seperti hilang saat melihat pungung Sehun tak lagi dalam pandangan mata. Ia merasa sesak, sedih dah resah.

Sooyoung tahu, ini kekalahan sekian kalinya yg ia terima. Tapi hati kecilnya tidak bisa berbohong melupakan sesuatu yg ia sebut sebagai Cinta Pertama bukanlah hal yg mudah.

Ia terus berusaha dan berharap masih ada cela, ruang kecil yg bisa ia curi melebihi sebagai seorang tempat mengadu semata.

Tapi sebesar apapun kau mencintai seseorang, tidak ada satupun yg bisa menjamin kau akan kembali dicintai.

.....

Sehun kembali menoleh kebelakaan saat kakinya akan menaiki anak tangga pertama pesawat yg akan ia tumpangi.

Pemuda ini tidak ragu saat memutuskan ikut bersama Joo Hyun, pergi untuk tinggal di negara gadis yg ia sukai dalam waktu yg lama. Tapi, sebuah pilihan pasti ada yg dikorbankan. Sehun meninggalkan seseorang yg bisa menenangkannya hanya dengan pandangan mata.

"Aku sudah katakan dari dulu bro, jangan berpura-pura tidak tahu atas perasaan Sooyoung terhadapmu" Chanyeol berhenti tepat disamping Sehun, Joo Hyun sudah terlebih dahulu naik kedalam pesawat. "Sooyoung memilih terus memendamnya, ia tidak keberatan asal kau tetap ada disekitarnya. Tapi ternyata gadis kecilku bukanlah pilihan dewi fortuna, ia kalah dari Joo Hyun yg bahkan tidak melakukan apapun" Chanyeol menoleh, mengikuti pandangan Sehun yg jauh tertuju kearah bagunan bandara.

"Kau menghukumnya padahal ia tidak melakukan kesalahan, Sooyoung ku yg malang"

Setelah mengatakan itu Chanyeol memilih meninggalkan Sehun, menaiki anak tangga dan menyusul Joo Hyun yg sudah berada didalam pesawat.

Sehun tahu kesalahan ada padannya, ia diam saat tahu Sooyoung menaruh perasaan lebih kepadanya diatas pertemanan mereka.

Tapi Sehun memilih apa yg menjadi tujuannya, kehadiran Joo Hyun membuat Sehun sadar ia harus mendapatkan sesuatu.

.....

Sooyoung menghentikan langkahnya saat berada diluar bandara, wajah cantiknya mengadah keatas menatap langit luas dengan awan yg berwarna gelap.

Setetes, dua tetes air kini membasahi pipinya yg merona menahan isakan.

Hujan turun menyamarkan air mata. Namun kakinya enggan bergerak, Sooyoung memilih diam diantara keributan manusia lainnya yg mencari tempat berteduh.

Ia memejamkan mata, menggerakkan bibir yg mulai berubah warna.

"Aku tidak memiliki alasan untuk mencintaimu, tapi mengapa kau memerlukan alasan untuk berada disampingku ?"

Sooyoung melepaskan tangisannya, menunduk semakin dalam. Terisak dalam alunan rintik hujan yg jatuh kejalan beraspal.

Cinta tulus yg ia miliki memaksanya merasakan sebuah luka, ia harus menunggu untuk tahu masih adakah kesempatan atau malah menemukan alasan mengapa terjerumus dalam sebuah penantian !!!





🍁


'Preview'

-Dinasti Joseon 14xx-

"Pertemukan aku dengannya"

"Siapa yg ingin kau temui, putra mahkota ?" Penasehat Choi berdiri didepan pangeran muda yg sedang mengembungkan pipinya.

"Gadis kecil Hyung, gadis yg merebut perhatian Hyung dariku!!"






🍁🍁🍁🍁🍁



Sepenggal kisah sebelum tidur 😊

Titip Like dan cuap2nya  🙏🙆
















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🏯 Loving A Lot 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang