"Jika kau mulai sesak dan kehabisan waktu untuk sejenak bertahan,
Melangkahlah, akan ada sinar lainnya.
Tapi jika ia tak mampu seperti 'Rumah' (?)
Aku harap kau tetap ingat jalan 'Pulang'
Karena Rindu masih tetang Rasa yang sama !!!"
.
.
.
.
.
Bandara Internasional Incheon terlihat penuh dengan berbagai aktivitas. Ada yg akan meninggalkan Seoul dan ada yg mengantarkan sebuh kepergian.
Sooyoung mengeratkan syal yg melilit lehernya, ia berjalan perlahan mendekati dimana Sehun berada.
Lama ia mematung memandang pungung Sehun yg sedang larut dalam perbincangan menyenangkan bersama Joo Hyun.
"Kau datang ?" Joo Hyun menyadari kehadiran Sooyoung. Membuat Sehun menoleh kebelakang, dan Chanyeol yg asik membaca buku di salah satu kursi tunggu menghentikan kegiatannya untuk sekedar melirik.
"Sooyoung-ah" mata Sehun berbinar, tadi pagi ia sangat kecewa saat Ayah Sooyoung mengatakan bahwa Sooyoung sudah pergi meninggalkan rumah pagi-pagi sekali. Padahal sebelumnya Sehun sudah mengatakan tanggal keberangkatan mereka.
"Dari mana saja kau ?" Sehun meninggalkan Joo Hyun untuk menghampiri Sooyoung yg lumayan jauh dibelakangnya "Aku fikir, kita akan berpisah tanpa salam perpisahan"
"Maafkan aku, ada beberapa hal yg harus aku pastikan sebelum menemuimu" suaranya terdengar lirih.
Sooyoung terpaku pada wajah memelas Sehun mendengar alasan yg baru saja ia lontarkan.
Lama ia terdiam, menatap dalam bola mata yg akan ia rindukan, yg akan meninggalkannya.
Sooyoung mengulum bibirnya, memastikan haruskah ia bertanya ?
"Sayangnya aku sudah tidak punya banyak waktu, kau terlambat Park Sooyoung. Jaga dirimu baik-baik. Sampai bertemu lagi"
Sehun mengecup kening Sooyoung cepat, dengan senyum kebahagiannya ia melambai tepat didepan wajah Sooyoung dan siap berbalik kembali menuju Joo Hyun dan Chanyeol yg sudah berdiri bersiap.
Dengan cepat Sooyoung meraih telapak tangan Sehun dengan kedua tangannya. Mengenggam lembut namun bergetar.
Sehun yg merasa hangat ditelapak tangannya menoleh untuk tahu mengapa Sooyoung kembali menahannya setelah ucapan selamat tinggal.
"Waeyo ?" Sehun menyadari sesuatu.
"Kau ingin menangis ?" Sinar mata Sooyoung menjadi sayu.
"Mengapa menangis ? Aku jadi berat meninggalkanmu" Sehun kembali mengecilkan jarak antara mereka, menyentuh pipi Sooyoung dengan jemari panjangnya.
"Makanya jangan tinggalkan aku" Sooyoung menggerakkan semua keberanian untuk mengatakan itu.
Sehun terdiam, ia tidak menyangka Sooyoung akan menghalanginya seperti ini. Selama ini Sooyoung tidak pernah meminta apapun kepadanya.
"Tidak bisa Sooyoung" suara Sehun memelan "Joo Hyun Noona menungguku. Aku sudah berjanji padanya"
"Kepadaku ?" Sooyoung terkesan memaksa keinginannya kepada Sehun.
YOU ARE READING
🏯 Loving A Lot 🍁
RandomSaat kau belum mengerti apa itu cinta, Dia telah mencintaimu.. Saat kau bertemu seseorang yg membuatmu jatuh cinta, Dia tetap mencintaimu.. Dan disaat kau memilih menjadi bodoh putus dari cinta, Dia masih dan setia mencintaimu.. Jauh beribu tahun ya...
