[5] sydney

4.3K 146 14
                                    

Hai, maaf lama.... Jangan lupa VOTMENT yaaa !!!!

BTW, THX for 5.6K  !!!!

--------------------

playlist : Mine - Bazzi.

****

Happy reading !!!

WARNING !!!! TYPO bertebaran wkwk.

+ Kingford smith airport, Sydney. 08.40 A.M

' ELENA POV'S '

Saat ini aku bersama yang lain sedang berada dalam sebuah limosin. Tadi setelah melakukan penerbangan dadakan dari Bali menuju Sydney yang memakan waktu selama lima jam empat puluh menit tersebut. Mobil ini langsung menjemput kami. Lalu, sekarang kami pun dalam perjalanan Menuju  ke Levine's Skyscraper.

Kalian pasti binggung mengapa kami semua pergi ke kantor daddy ku bukannya pergi ke hotel atau penthouse. Jawabanya adalah disanalah kami akan tinggal.

Karena Daddy Austin telah merancang Kantor daddy tersebut sedemikian rupa. Kantor tersebut memiliki banyak ruangan yang terdiri dari 21 lantai. Ada main lobby di lantai 1, lalu lantai 2 ada waiting room , lantai 3 – 11 ruang kerja para karyawan daddy, lantai 12 ada ruang rapat, lantai 13 ada auditorium, lantai 14 ada party room, lantai 15 gudang, lantai 16 lunch room, lantai 17 daddy's private room, lantai 18 daddy's office, lantai 19 – 20 our Penthouse dan terakhir lantai 21 outdoor garden + swimming pool.

BTW, kami semua akan tinggal di Penthouse tersebut.

Tak terasa setelah menempuh waktu tiga puluh menit dari airport akhirnya kami sampai juga di kantor daddy. Saking bersemangatnya diriku, aku  berlari ke arah receptionist meninggalkan yang lainnya. Dengan tidak sabar aku meminta kartu khusus agar dapat meng-akses lantai 17 – 20.

Setelah aku mendapatkan kartu tersebut aku langsung berlari ke arah lift mengabaikan panggilan kak Cameron yang menyuruh diriku hati hati serta menunggu mereka semua yang sedang membawa barang.

Masa bodo dengan mereka semua. Aku sudah kangen dengan kedua orang tuaku setelah dua bulan tidak ketemu karena daddy and mommy sibuk mengurus perusahaan yang ada disini.

Sesampainya di depan lift aku langsung memencet tombol masuk, setelah pintu lift terbuka aku pun masuk kedalam kotak kaca tersebut dan memencet lantai 18 serta tidak lupa aku menggesekan kartu yang aku minta tadi kepada selot khusus yang tiba-tiba muncul di atas tombol tombol lantai yang lainnya - karena diriku memencet tombol 18 yang termasuk lantai private daddy -.

Sesampainya aku di lantai 18 aku langsung berlari ke arah satu satunya ruangan yang ada di lantai tersebut dengan  kegirangan. Mengabaikan sapaan sekretaris daddy ku, Lily. Pada saat di dalam ruangan tersebut aku dapat melihat kedua orang yang sangat aku sayangi sedang duduk dibalik tumpukan kertas tersebut dengan mommy ku yang memeluk daddy ku dari belakang. Lihat lah mereka begitu romantis walaupun sudah tua.

" Mom, Dad. I miss you so so bad" aku langsung berlari ke arah daddy yang sedang membentangkan tangannya bersiap menangkapku ke dalam pelukannya yang hangat.

Daddy and mommy yang mendengarnya hanya terkekeh geli. "Daddy juga kangen kamu, princess" ucap daddy kepadaku seraya melepaskan pelukan tadi. "Mom, you don't miss me too?" tanya aku cemberut karena mommy hanya melihat diriku tidak memeluk diriku. " Of course, mommy malahan sangat merindukan kamu" aku pun beralih memeluk Mommy.

"Princess, mana Cameron?" tanya daddy bingung. Mungkin kerena hanya mendapati diriku sendiri bukanya bersama kak Cameron. Tiba tiba saja kami dikagetkan karena pintu yang dibuka tanpa diketuk atau permisi dahulu dan disitu munculah sosok yang dicari oleh daddy. " Hey, mom and dad. Do you miss me?" tanya kak Cameron yang baru masuk berjalan santai kearah kami. "What's up son?" tanya daddy "Good dad" jawab kak Cameron seraya melakukan tos dengan gaya laki laki sedangkan aku dan Mommy hanya terkekeh geli melihat interaksi mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 26, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

That mafia is mine. [HIATUS]Where stories live. Discover now