Jaehyun mengeluarkan ponselnya, lalu membuka galeri foto dan memperlihatkannya kepada Doyoung.

"Omo! Benar mirip. Jadi Taeyong sama Yuta itu suami istri? Lah bukannya Yuta pacaran sama Wendy si penyanyi cantik itu."

"Aku tak tahu." Jaehyun menghela nafas.

"Aku tak tenang Doyoung-aaah."

"Selesaikan dulu rekamanmu Jay!"

"Tapi aku tidak bisa fokus Doyoungaaaa."

"Kalau Taeyong itu jodohmu. Pasti kalian akan bersatu."

.

"Yukkuri apakah tidak apa-apa kau ikut mengantar Yuichi ke sekolah? bagaimana kalau ketahuan fansmu atau wartawan?"

"tidak apa Yongie." Yuta menggendong Yuichi dan memasuki halaman sekolah. Taeyong membuntuti mereka dari belakang.

"Yongie." Yuta memperlambat jalannya, hingga mereka berjalan bersisian.

"Iya Yut?."

"Ig mu masih aktif?"

"Iya Yut."

"Yongie sebaiknya ig mu di privat saja."

"Iya Yukkuri."

Tanpa mereka sadari, ada kamera yang mengabadikan momen Yutae.

.

Hari mulai gelap, Taeyong baru sempat membuka ponselnya.

"Ah ada miscall?" Taeyong membuka riwayat panggilan di ponselnya.

"Jaehyun menelpon tadi pagi? Apa Yuta yang menerima teleponnya ya?"

Tiba-tiba ponselnya bergetar. Jaehyun calling. Taeyong segera mengambil headsetnya dan keluar dari kamar, Taeyong duduk ditempat terang dan bervideo call dengan Jaehyun.

"Yoboseo."

"Yongie." terlihat Jaehyun dengan muka bantalnya.

"Hyung tadi pagi menelponku?"

"Iya sayang, aku terlalu merindukanmu." Jaehyun tersenyum. Taeyong menyentuh pipi Jaehyun di layar ponselnya.

"Aku juga merindukanmu hyung."

"Yukkuri aah Yuta yang menerima telponmu?"

"Iya Yongie."

"Maaf aku tadi masih memandikan Yuichi."

"Iya Yongie, gwaenchana."

Taeyong menatap layar ponselnya.

"Yongie, apakah Yutaa...." Jaehyun menggantungkan kalimatnya.

"Yuta ayah kandung Yuichi Hyung." Taeyong menatap Jaehyun. Jaehyun hanya diam, tidak tampak terkejut.

"Bajingan sekali si Baka itu." Jaehyun berkata sambil menahan amarahnya.

"Namja macam apa dia, tidak bertanggung jawab. Membuat kamu dan Yuichi menderita."

"Saat itu kita masih muda hyung, kita masih kelas 12. Kita saling mencintai. Aku juga tidak pernah berpikir akan hamil."

Jaehyun menatap Taeyong lekat.

"Saat tahu aku hamil aku sudah meminta tanggung jawab pada Yuta, tetapi Eommanya Yuta memutarbalikkan fakta. Yuta hanya menuruti kata-kata eommanya hyung."

Jaehyun hanya terdiam menatap Taeyong.

"Aku diusir keluargaku hyung. Dengan uang seadanya aku hidup, dan saat kehabisan uang, aku bertemu dirimu."

"Dan aku jatuh cinta padamu Yongie." Jaehyun dan Taeyong tersenyum.

"Apakah kau masih mencintai Yuta Yongie?"

.

Yuta memasuki kamar hotelnya lalu berbaring di ranjang king sizenya. Badannya lelah setelah seharian syuting. Yuta mengambil ponselnya, melihat wallpaper ponselnya, mengusap namja mungil berpipi cabi, anaknya. Baru tadi pagi mereka bertemu, dan sekarang dia sudah merindukannya.

Dibukanya galeri, banyak foto Yuichi dan Taeyong. Rasa lelahnya sirna setelah melihat foto-foto Yuichi.

Yuta mencari kontak Wendy, dan meneleponnya. Hanya terdengar nada sambung. Yuta melirik jam di dinding. Sudah lewat tengah malam, pasti Wendy sudah tidur. Tiba-tiba teleponnya diangkat.

"Nun..." Yuta langsung memanggil Wendy.

"Iya Yukkuri?" suara Wendy terdengar serak, khas suara orang bangun tidur.

"Maafkan aku."

"Maaf untuk apa Yukkuri?"

"Untuk semuanya."

"Yukkuri ada apa?"

Yuta menghela nafas. Yuta terdiam. bingung memilih kata-kata hingga kesunyian melanda.

"Yukkuri...."

" Mm Nuna.. Lebih baik kita akhiri hubungan kita."

.

.

TBC

starlight [jaeyong]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon