Febuary 26, 2017
Kita sudah terlalu lama berada dengan kata pamungkas yang bernama tegar.
Beribu bawang yang kita iris pun tak membuat kita menangis.
Kita terlalu semangat untuk melihatnya dengan kekosongan.
Memang tegar namun bergetar.
Air mata tak satupun jatuh.
Helaan nafas yang sangat dalam membuat mereka bertabrakan satu sama lain.
Ingin sesekali berteriak namun mulut terbungkam oleh kenyataan yang menyakitkan.
Sesak, sakit, pilu.
Kepada siapa harus mengadu?
Pikiran berkecamuk dengan penuh tekanan.
Sudah kering rasanya berpura-pura.
Sudah lelah rasanya bersama dusta.