Break || Parodi Dua

Start from the beginning
                                    

"Ah ah ah, pedas!" desah Vanesa saat kepedasan.

Scene 6

Milan berdiri di depan para anggota redaksinya. Matanya yang tampak memerah seakan menandakan ia begadang main ML. Akan tetapi, ia mencoba tersenyum.

"Kita akan segera melahirkan saudara baru bagi Halusinnasi. Kita beri nama Hasilnyabubur. Untuk sementara, aku akan menunjuk Mona untuk menjadi kepala redaksi bagi Halusinnasi. Aku akan lebih fokus untuk membesarkan nama Hasilnyabubur."

"Apa konten yang akan disajikan dalam Hasilnyabubur?" tanya seorang staf yang mengangkat pahanya.

"Hasilnyabubur tentu adalah output dari Halusinnasi," jawab Milan seraya menunjuk ke arah yang antara ada dan tiada. "Kalau baru halusin nasi, pasti nanti hasilnya bubur, ya tidak?"

Nama Hasilnyabubur dinilai akan sangat erat dengan Halusinnasi sehingga sebagai saudara tidak akan dikira saudara tiri atau saudara angkat. Sangat pas dan mantap. 

"Isi dari Halusinbubur adalah tentang jenis-jenis bubur, profil tukang bubur dari pelosok nusantara yang akan kita muat agar go international. Kita akan menghadirkan media paling menarik yang akan melahirkan bubur dan para penjualnya yang lebih teredukasi," ujar Milan dengan pandangan berapi-api.

"Maaf menyela, tetapi ini sama sekali tidak menarik seperti Halusinnasi yang membahas nasi hingga challenge  menghitung butir nasi yang hits gara-gara majalah kita. Hasilnyabubur sudah jelas akan susah untuk membuat viral lagi karena bubur butirannya nggak bisa dihitung. Sementara itu, Halusinnasi adalah media mencerdaskan para petani agar menghasilkan beras dan kemudian menjadi nasi, dan perjuangan para kuli pemanggul beras hingga tour menyenangkan mengunjungi warung nasi padang dari Sabang sampai Merauke," kata seorang staf lain. "Hasilnyabubur apa serunya?!"

"Lah kuwe, nyong malah lagi nggolet sing ora seru enggane," ujar Milan yang mulai kliyengan hingga mengeluarkan bahasa ngapak.

"Tapi ki--"

"Ikuti aku saja!" bentak Milan. "Aku akan memanggil nama-nama yang akan membantuku menyusun keanggotaan dalam Hasilnyabubur. Selain yang aku panggil, kalian akan bersama Mona untuk terus menghitung butiran nasi di majalah Halusinnasi," kata Milan yang seakan tak mau lagi mendengar pendapat para bawahannya itu.

Scene 7

"Biar aku berantakin dulu wajahmu," ujar Fiara sembari mengangkat tangannya untuk mengobrak-abrik wajah suaminya. "Eh udah berantakan ding."

"Kau selalu saja sarkas, Sayang" kata Aska seraya menyentuh bulu mata Fiara dah mencabutnya.

"Ya, tentu saja." Fiara mengangkat kapalanya untuk bisa menatap wajah Aska. "Taruh lagi bulu mata palsu itu."

"Jika aku melelangnya?"

"Bulu mata itu lebih mahal dari harga dirimu."

Aska terdiam. Suara dari kru pemotretan itu membuatnya berpaling dari istrinya. "Baiklah aku lelang saja!" seru Aska.

Aska segera menggelar pelelangan akbar untuk bulu mata Fiara. Berita di internet segera merebak.

Bulu mata sakti milik mantan biduan dilelang!

Bulu mata bertabur kristal garam Madura dijual di acara pelelangan terbesar di kecamatan!

Menjual bulu mata palsu istrinya, Aska digadang-gadang akan menjadi orang terkaya di Indonesia.

Scene 8

 "Pertama kalian berciuman?"

"Di mobil jenazah. Jadi pas itu Aska pura-pura mati gitu. Dia mati karena kutukan Maleficent gitu, aku pun akhirnya mencium dia yang udah ada di mobil jenazah siapa tahu dia bangun ya dari kutukan, eh malah bibirku digigit. Dia bilang rasanya kayak ayam kripsi. Untung bibirku nggak putus, dijahit doang nih enam belas jahitan! Tentu saja setelah itu kami nggak pernah berciuman lagi. Kalau dia mau ciuman, aku kasih aja pantat wajan," jabar Fiara dengan kesal.

"Apa warna kesukaan Aska?"

"Merah, kuning, kelabu, merah muda, dan biru. Meletus balau hijau, dor! Ya, warna kesukaannya adalah Warnarti, itu mantan pembantu yang aku pecat karena lebih bahenol dari aku. Aska hampir aja kepincut tuh si pembantu. Untung aku punya radar kebahenolan, sehingga aku akan segera menyingkirkan wanita-wanita bahenol dari sekitar Aska agar dia nggak kepincut," jawab Fiara seraya tersenyum senang.

"Kalau warna kesukaanmu?"

"Aku suka Warnarto, itu pengusaha keripik singkong yang go international," jawab Fiara dengan girang. "Jangan bilang Aska, kalau aku simpenan lelaki lain," lanjutnya berbisik.

"Di mana tempat Aska melamarmu?"

"Di pinggir kali Ciliwung. Jadi dia ngajak mojok di pinggir kali gitu biar hits, kan cabe dan terong Jakarta biasa pacaran di pinggir kali gitu. Kami selaku cabe kering dan terong kematangan tentu nggak mau kalah, kami mojok di sana. Lalu dia lamar aku pakai cincin yang dibuat dari ilalang, so sweet, kan?" terang Fiara dengan semangat.

"Dari enam film yang kalian bintangi berdua, mana yang menjadi favoritmu?"

"Favoritku adalah Jual Bebek Dapat Sapi. Itu hits banget loh filmnya! Peternak bebek dari seluruh dunia nonton film itu untuk mendapatkan ilmu bagaimana bebek dijual jadi sapi! Tentu saja mereka semua kecewa karena itu kan hanya pepatah aja." kata Fiara yang masih tersenyum. "Arti pepatahnya adalah kalau hal yang kecil bisa menghasilkan hal yang besar. Contoh silikon sekecil mangkok yang dimasukkan ke bokong yang jadi segede ember seperti itu. 

Wajah pewawancara tampak berubah saat mendengar jawaban Fiara. Begitu juga wajah kameramen dan beberapa kru di ruangan itu. Mereka pun bersama-sama menangkap Fiara untuk dikubur hidup-hidup.

***

Question Time

1. Bagaimana pendapat kalian tentang parodi ini?

2. Scene 5-8, mana favorit kalian?

3. Ada ide lain untuk parodi, atau untuk mengisi sesi break selanjutnya?

4. Bagusan cerita ini sampai part berapa?

a. 20an

b. 30-40an

c. 50-60an

***

Andhyrama's Note

Sebentar lagi cerita ini akan tamat di draft, karena mengejar deadline. Aku nggak bakal revisi dulu, jadi nanti pasti bakal banyak kesalahan. Boleh dikomentari aja kalau ada yang salah, kalau ada waktu mau revisi ulang semuanya.

***

Information

Making Dirty Scandal

a novel by Andhyrama

Don't forget to read Making Pretty Scandal by @aristav

We are on Instagram @makingscandal

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama  

Making Dirty ScandalWhere stories live. Discover now