"Aku menginap disini beberapa hari bolehkan Eon ?". Tanyaku sambil melakukan aegyo. Dengan mengedipkan kedua mata sambil memohon saja pasti Yemin eonni langsung luluh.

"Aissshhhh...kenapa kau lucu sekali sih ?? Aku jadi tidak tega". Ucapnya sambil mencubit kedua pipiku keras.

"Awww sakit eonni!!".

"Ehehehehe. Maaf". Aku hanya menatapnya tajam.

****

"Hey aku belum tau alasan kenapa kau ingin menginap dirumahku hm ?". Tanyanya sambil melihat kearahku.

"Eum...aku...aku diusir oleh Jeonghan oppa". Ucapku sambil menunduk.

"APA ?!!!". Tanyanya sambil menatapku kaget. Aku hanya menunduk sambil menautkan kedua tanganku.

"Kau mau kan ceritakan padaku ?". Tanyanya lebih lembut. Aku hanya menganggukkan kepalaku.

Aku langsung bercerita dari apa yang aku alami beberapa hari ini. Sesekali sambil menahan air mataku yang ingin jatuh.

"Aisshhhh...benar - benar dia kurang ajar! Lalu kau akan tetap bersamanya?!".

"Ya setidaknya untuk 3 bulan kedepan Eon. Kalau dia semakin membenciku. Aku akan melepasnya". Ucapku pasrah.

"Kalau kau hamil bagaimana ?".

"Aku yakin dia tidak akan bertanggung jawab atas hal ini dan aku akan merawat anakku bila itu benar - benar terjadi".

"Aku benar - benar turut prihatin melihatmu seperti ini".

"Aku tidak apa - apa Eon". Ucapku berusaha membuat Eonniku yang satu ini tidak khawatir.

"Terserah". Ucapnya malas sambil masuk kedalam kamarnya. Aku hanya mengikutinya.

****

Aku melangkahkan kakiku kedalam kelas yang beberapa hari tidak kumasuki.

"Jesun! Akhirnya kau berangkat. Kemana saja kau ?". Tanya Seohyun sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Nanti aku cerita ya Seo. Sekarang aku ingin menyalin beberapa materi yang sempat tertinggal".

"Call!! Sebentar aku mengambilnya dulu". 

Aku banyak berterima kasih pada Tuhan karna masih banyak yang sayang padaku walaupun orang yang kucintai itu menyakitiku.

"Guru Hong!". Teriak Chan pada seisi kelas.

Aku hanya melihat sosok yang diteriaki tadi memasukki kelasku dan yahh seperti biasa dia akan melemparkan senyum manisnya pada seisi kelas ini.

"Selamat pagi anak - anak". Sapanya.

"Pagi pak".

"Oke kita langsung masuk kemateri saja ya ? Oh apakah tugas yang saya berikan sudah dikerjakan semua ?".

What the--

Aku bahkan tidak tau kalau ada tugas kemarin. Huh...aku menyesal tidak hadir sekolah.

"Sa--saya belum mengerjakan tugas yang anda berikan pak". Aku langsung berdiri dan mengangkat tangan kananku.

"Baiklah karna Jung Jesun belum mengerjakan tugas dari saya. Silahkan kamu kerjakan diperpustakaan setelah tugasnya selesai antarkan keruangan saya. Mengerti ?".

"Mengerti pak". Aku hanya mengangguk pasrah toh ini akibatnya karna tidak berangkat waktu itu.

Aku langsung berjalan menuju perpustakaan disekolah ini.

****

"Aaah pegalnya leherku bila harus menunduk seperti ini". Aku langsung merebahkan kepalaku dimeja perpus.

"Astaga! Bukankah tugas ini harus aku kumpulkan ?". Aku panik dan langsung berlari menuju ruangan Joshua oppa eum maksudku guru Hong.

Tok tok tok

"Masuk". Sebuah suara menginterupsi ku dari dalam.

"Permisi pak saya ingin mengumpulkan tugas". Ucapku sambil berjalan kedalam.

"Oh Jung Jesun. Baiklah taruh dimeja saya. Bisa aku bicara sebentar denganmu ?". Tanyanya sambil tersenyum manis.

Aku akui senyumannya manis terlalu manis malah. Ditambah rambutnya berwarna hitam pekat dibiarkan kebelakang menampilkan sosok yang tegas tapi menawan.

"Jesun! Jesun kau tidak apa ?".

"Eh maaf pak say--".

"Panggil seperti biasa saja".

"Tapikan ini disekolah ?".

"Tapi kita juga sedang berdua disini".

Aku langsung mengedarkan pandanganku dan yup tidak ada orang lain maupun cctv.

"Jadi kemana kau beberapa hari ini ?". Tanyanya To the Point.

"Eh ? Kenapa oppa bertanya seperti itu ?". Tanyaku sambil melotot ke arahnya.

"Hehehe matamu hampir keluar Jesun". Pecah sudah tawa Joshua oppa. Aku hanya tersenyum kikuk.

"Baiklah kita kepertanyaanku tadi". Ucapnya disela sela tertawanya sambil menghapus air mata disudut kedua mata indahnya.

"Eum...ak--aku sakit oppa". Ucapku bohong. Eh tapi ini tidak berbohong aku sakit. Sakit hati kan ?

"Kau yakin ?". Tanyanya. Aku langsung menatapnya dan mengangguk tegas.

"Baiklah baiklah sekarang kembali kekelasmu dan sepulang sekolah nanti aku akan mengajakmu kesuatu tempat". Ucapnya sambil mengusap rambutku.

"Call!! Aku akan menunggumu didepan halte".

"Eh kenapa jauh sekali ?". Tanyanya bingung.

"Apa oppa mau murid lain curiga pada kita ?".

"Hhh...aku hampir lupa. Baiklah tapi jangan terlalu cepat kesana aku takut kau kenapa - napa".

"Oppa ini terlalu berlebihan padaku". Ternyata ucapanku barusan membuat pipi Joshua oppa bersemu merah.

"Baiklah oppa aku keluar dulu. Semangat". Ucapku menahan tawa saat wajah Joshua oppa sangat lucu. Dengan wajah yang memerah sampai telinga dan tatapannya yang lucu.

"Kau juga semangat". Pada akhirnya dia seperti semula.

Aku langsung menutup kembali pintu ruangan tersebut lalu melangkah santai kekelas.

Rasanya sudah lama hidupku tidak senang seperti ini.

****

Udah ah abang ngga tau

Kayanya makin kesini makin gaje aja ini cerita

Uhuhuhu abang sedih

😭😭😭😭

Tapi gpp abang seterong kok

I Hate You Even Though I Love You ●Yoon Jeonghan● [COMPLETE]Where stories live. Discover now