#19

1.1K 84 30
                                    


Malam semakin larut.  Keadaan lukedonia yang hening dan sunyi,  membuat malam kian mencekam bagi manusia yang baru saja menginjakkan kakinya di sana. Mereka merasa sedikit tertekan dengan aura yang ada disana. Sehingga mereka harus tidur bertiga dalam satu ranjang.

"hah!!! Suara apa itu! " seseorang terbangun dari tidurnya.
"Hmmm ada apa M21! Ini masih malam,! " sahut teman tidur di sampingnya. 
"aku mendengar suara aneh, " timpalnya.
"suara apa, aku tidak mendengar apa apa! " balasnya temannya lagi dengan mengucek mata yang terpejam.  Namun ada lagi suara aneh yang mengganggu tidur mereka. 
"ha...! Kau benar m21, kali ini aku mendengarnya, " ujar takio, mata yang terpejam kini terbuka. 
"tapi suaranya, seperti...  " ujar mereka bersamaan sambil melirik seseorang yang tertidur di sisi lain m21.
".....-__-" mereka terdiam.

"mmmm, bos..  Bos.. Hehehehe.  " keduanya saling pandang mendengar ucapan temannya yang sedang mengigau itu. 
"jadi rupanya dia, yang sejak tadi berisik, " ungkap m21.
"sst, m21 aku tau harus apakan dia." M21 mengangguk menyetujui rencana temannya itu. 

"hehehehe bos..  Bos..  Aku..  Ingin, " mereka berdua menatap geli satu sama lain.  Mereka berdua berjinjit kesisi dimana dia tertidur. Dia mendekat telinga tao dan berbisik,
"ingin apa tao, " dengan meniru suara dan gaya frankenstein. 

"aku ingin gajiku naik, jika tidak..  Hehhe..  " pria itu tanpa dosa berbalik kesisi lainnya,  mencari kenyamanan dalam tidurnya.

"dia benar-benar berisik,  bahkan sedang tidur sekalipun," tukas m21.

"ooh, kau ingin naik gaji, baiklah. Tapi apa kau mau menjadi bagian dari kekasihku, " tutur takio yang masih meniru suara frankenstein.

"mmh,, hahahaha jangan bos, hehehehe " seketika matanya terbuka lebar dan menyimpan ketakutan luar biasa. 

"tidak, tidak, tidak..  Aku masih normal.  Aku masih normal..  'Ore mo onna no suki'..  " teriaknya.  Sementara kedua orang itu bersembunyi disudut ruangan tersebut, dengan suara tawa yang tertahan. 

Teriakan tao rupanya membangunkan frankenstein, yang segera berlari ke ruangan dimana merka bertiga tertidur. 
"ada apa ini, " suara berat dan mata yang terkantuk, serta pakaian putih yang kancing bagian atasnya terbuka ditambah dengan rambut pirang frankenstein yang berantakan membuat kesan sensual,  membuat tao merinding ketakutan. 

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, " jeritnya menjadi, seperti seorang gadis yang sedang dimangsa.  Kedua temannya yang bersembunyi keluar dan tertawa terpingkal pingkal. 

"hahahaha,  tao kau maukan menjadi kekasihku,"  godaan takio membuat tao semakin takut.  Sementara Frankenstein yang berdiri dimuka pintu mulai kesal.  Namun kedua orang itu tidak menyadari kehadirannya. 
 
"hahahahah.   Tao kau tau,  kau sangat lucu, bagaimana jadinya ya jika frankenstein memintamu menjadi kekasihnya, " tukasnya.  Frankenstein berjalan perlahan, mendekati mereka. 

"hahahahah takio,  sebaiknya kau hentikan dulu candaanmu," balas tao yang menyengir dari balik selimut putih membalut tubuhnya. 

"hah,  memangnya kenapa. Tidak mungkin frankenstein ada disini dia..," ucapannya terpotong oleh seseorang yang ada dibelakangnya.

" ada apa takio.  Sepertinya kalian sedang berfantasi gila tentang diriku, " pungkasnya telak, membuat ketiga sahabat itu diam tidak berkutik.  keringat membasahi pelipis mereka bertiga. 

"ahahahhaa.  Tidak bos.  Tadi aku hanya mengigau,  " pungkas tao dengan gayanya yang pecicilan. sementara takio dengan gerakan tertahan milirk kesisi lain bersamaan dengan m21, matanya terbelalak saat melihat frankenstein sedang bersandar dan berpangku tangan dimuka pintu. frankenstein beranjak mendekati mereka, sontak membuat ketiganya terdiam, tenggorokan mereka seolah mengering hingga harus meneguk salivanya sendiri. 

"aku tidak pernah menyangka ternyata, kalian bisa memikirkan hal seperti itu," tuturnya dengan santai yang berhenti dihadapan mereka bertiga. 

"hehehe.. aku tiba-tiba ingin ketoilet," ucap takio yang langsung berlari keluar dari ruangan itu. tinggal yang tersisa tao juga m21 serta frankenstein, yang mencoba bermain-main dengan mereka. 

"nah bagaimana jika kalian yang menjadi bagian dari kekasihku," lanjutnya lagi. membuat kedua orang dihadapannya merinding ketakutan.

"aaaah, ampun bos. i'm swear i just dreamed it, " timpalnya memohon, mendekati frankenstein. Sementara m21, masih terbelalak tak percaya, sambil merinding ketakutan melihat frankenstein.

"nah bagaimana denganmu m21," frankenstein melirik padanya.  Matanya semakin terbuka lebar, menurutnya hal ini lebih buruk dari bertemu dengan musuh terkuat sekalipun. 

"aku ingin ketoileeeeet," jeritnya memekik berlari menjauhi frankenstein. teriakan M21 membuat seisi mansion terbangun, begitu pula dengan Raizel yang langsung datang menghampiri ke kamar mereka, karena suara gaduh yang mereka timbulkan. 

"frankenstein, ada apa ini, " pungkasnya yang langsung mendapat kecanggungan dari pria yang disebutnya tadi.

"ahhahaha tuan, aku hanya sedikit bergurau dengan mereka, karena tao mengigau ditengah tidurnya," timpalnya dengan canggung. saat bersamaan kedua orang yang katanya pergi ke toliet kembali ke kamar itu, mendapati frankenstein yang tertawa seperti orang linglung, mereka terdiam menahan tawa, begitu pula tao yang berada dibalik selimut yang ikut tertawa seperti orang bodoh. 

"hhufh." raizel menghela nafas panjang.  Dia terkadang merasa heran dengan tingkah frankenstein yang sangat urakan. 

"tidurlah kembali,  kalian pasti lelah, " kata raizel sebelum beranjak pergi.  Terlihat dua orang yang baru saja datang menghampiri kamar mereka bertiga. Mereka berdua membungkuk hormat saat sang tuan rumah, raizel melewati mereka. 

"kalian sangat berisik, " ujar Regis, sambil melemparkan tatapan sinis. 
"hahahahah,  ya karena aku mengigau," balas tao dengan canggung.  Sementara kedua temannya hanya menahan tawa, karena tingkah frankenstein dan tao tadi.  Frankenstein melirik Mereka dengan Tatapan maut, sontak ketiganya terdiam merinding ketakutan diatas tempat tidur sambil menarik selimut.

"cih,  sungguh tidak berkelas, ayo kita kembali seira, " ajak regis pada gadis bangsawan muda itu. 
"kalian akan tidur bersama?" tanya tao dengan polos. Regis yang mendengar hal itu merasa jengkel. 

"apa kau bodoh.  Tentu saja tidak,  itu sungguh tidak bermartabat, kami tidak sama seperti manusia yang selalu berbuat seenaknya," timpalnya yang dibalas senyuman oleh ketiganya.

"aku hanya bertanya, sekaligus mengingatkan.  Hehehe. " ucap tao.
"barangkali takut kau lupa, dan malah masuk kekamar seira, " lanjutnya.  Hal ini semakin membuat regis naik pitam.  Bisa bisa nya mereka berucap seperti itu padanya. Frankenstein beranjak dan menahan regis. 

"sebaiknya kalian kembali ke kamar kalian masing masing, " lerainya yang memegangi tangan regis. 
"dan kalian! " katanya tertahan dengan berat. 
"kembali tidur,  atau... Kalian ingin menjadi kekasih dark spears, " ucapannya membuat ketiga orang itu langsung jatuh ke tempat tidur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.  Frankenstein menyeringai,  sambil menutup pintu kamar itu. 

Begitu suara pintu tertutup mereka membuka selimut itu,  karena pengap. 
"hiiiiiii,  ancaman frankenstein lebih sadis dari para union, " tao bergidik ngeri. 
"kau benar " tao mengiyakan. 
"sst,  sebaiknya kalian tidur lagi.  Sebelum frankenstein kembali kesini dan memakan kita," tutur m21. 
"kau benar, " sahut Mereka bersamaan. 



Hadeuh,  aku bener bener minta maaf.  Kesannya kaya yang males bikin cerita.  Tp sebenarnya ngga gitu ko.  Aku beneran banyak kerjaan.  jadi mohon maaf. 





NoblesseWhere stories live. Discover now