#17

1K 86 23
                                    

"CADIS ETRAMA DI RAIZEL, lawanlah aku. jangan menjadi pengecut." serunya dengan amarah yang semakin memuncak, gadis itu seakan ingin menghabisi pria dihadapnnya ini. gadis yang menduduki tahta tertinggi dalam pemerintahan para bangasawan itu mulai mengacungkan senjatanya. 

"baiklah jika itu maumu, aku akan melawanmu sesuai dengan kepatutan," balas pria itu, dengan menarik anting-antingnya melepas energinya yang tersegel selama ini. 

"ahh tuan raizel maafkan aku, " gechutel membatin dan tengah mempersiapkan menerima amukan dari sang pelayan setianya. 

"itu soul weaponnya," ujar kepala keluarga mergas.

"bukan, itu bukan soul weaponnya," timpal gechutel  yang terlibat dalam perbincangan para kepala keluarga yang menyaksikan pertarungan lordnya dengan sang noblesse. mereka dibuat tercengan dengan tekanan energi yang mulai bergerak dari raizel. 

"energinya sungguh luar biasa," ucap kei ru.

"jika anting-anting itu bukan soul weaponnya. lalu dimana soul weaponnya??" tanya rozaria.

"soul weaponnya tidak berbentuk. soul weapon miliknya adalah darah bangsawannya sendiri," jawab gechhutel penuh kepastian. 

"apa!!" jawab mereka serentak.

"ya, " lirihnya dengan penuh rasa sesal. 

"ayo Cadis Etrama Di Raizel, lawan aku. lakukanlah seperti penghiatanmu dulu," ucap lord sinis. raizel menatap kedalam manik mata lascrea mencoba menemukan titik terlemah dalam benak gadis itu. lascrea yang menyadarinya langsung mengendalikan fikirannya, dikuasai oleh kebencian juga kemarahan yang teramat dalam, serta dendam kesumat yang selalu menyesakkan dadanya. 

"seranglah aku, lascrea!" 

"kau! beraninya kau, penghianat menantangku dengan cara seperti ini," geramnya yang langsung mengerahkan energinya untuk membuat blood field dan menyerang pria yang berdiri terdiam dihadapnnya. namun serangan itu ditahan olehnya dengan mudah seakan itu bukan apa-apa. 

"akan aku tunjukkan blood field yang sesungguhnya," katanya dengan mengangkat tangan kanannya, yang menciptakan blood field dengan intensitas yang lebih besar. namun serangan itu tidak berhasil untuk lascrea, dia terlihat kesulitan dalam menahannya. raizel yang merasa tak tenang karena membuat keributan di tempat suci milik lord, berbalik mencari seseorang.

"kau kepala keluarga mergas, kerahkan kemampuanmu dan lindungi tempat ini," pintanya yang langsung di turuti. ludys mergas langsung membuat perisai untuk membendung energi dari keduanya. 

"Cadis Etrama Di Raizel, aku akan mencoba menghukummu disini, bahwa ayah telah salah mempercayaimu. Bahkan hingga beliau wafat, " maki perempuan tersebut.

"Lascrea... " lirih pria yang menjadi lawan gadis itu. 

Dengan dendam dan juga kemurkaan yang dimilikinya dia kembali menyerang dengan blood field yang diciptakan dari ragnaroknya. Namun lagi lagi blood field itu dipatahkan dengan serangan raizel. hal itu menyebabkan pelindung lukedonia hancur, mengakibatkan orang-orang yang mengamati tempat itu dapat melihat dengan jelas pulau misterius itu. 

pertarungan Frankenstein terhenti saat itu juga, karena merasakan energi tuannya yang dilepaskan dalan intensitas yang besar, tentu dapat mengancam hidupnya. dia berlari meninggalkan lazark ketika itu juga. lazark pun melakukan hal yang sama, untuk memastikan apa yang terjadi, karena dalam ledakan itu juga ada kekuatan lordnya.
Dibelakang mereka juga diikuti oleh ketiga manusia modifikasi. 

"kau tau lascrea.. bahkan Lord terdahulu akan sangat sulit untuk menggunakan ragnarok yang tak sempurna seperti itu."

"Apa maksudmu. Tidak usah banyak bicara lebih baik kita selesaikan pertarungan ini Cadis Etrama Di Raizel "

NoblesseNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ