Jungkook menguap. "Hemm.. Ini yang kau sebut film romantis Jihyo? Sungguh film ini sangat membosankan. Kau tak lihat alur dan dialognya? Benar-benar sangat payah. Aku jadi menyesal mengikutimu menonton ini. Harusnya kita nonton film action saja. Itu terlihat sedikit lebih baik dari ini."

Jihyo mencibir. "Lebih baik menurutmu tapi tidak denganku tuan Jeon. Lagi pula film ini masih dikatagori lumayan. Ya meskipun memang membosankan. Adegan romantisnya kurang hot."

"Jadi adegan romantis yang hot menurutmu bagaimana nona Park?" Jungkook memicingkan sudut bibirnya. Mencoba menggoda gadis itu.

Jihyo yang menyadari jika Jungkook mulai menggodanya juga ikut menaikkan sudut bibirnya.

"Seharusnya adegannya seperti ini."

Jihyo menarik leher Jungkook dan mencium bibir pemuda itu. Beruntung mereka duduk pada sudut bioskop yang gelap. Jadi tidak ada yang menyadari jika mereka tengah berciuman disana.

"Bagaimana? Bukankah itu romantis?" Tanya Jihyo.

Jungkook mengangguk. "Benar, itu memanh sedikit romantis. Tapi, kurasa ciumanmu kurang hot. Mau diulang lagi?"

Tanpa menunggu jawaban Jihyo, Jungkook menarik tubuh gadis itu mendekat dan dengan cepat mendaratkan ciuman pada bibir merahnya. Jungkook mencium Jihyo dengan pelan dan tenang. Mereka tidak ingin jika penonton yang lain menyadari jika tengah ada yang beradegan mesum disini.

Mereka berciuman sangat lama. Bahkan keduanya sudah tidak memperhatikan film yang tengah berputar di layar proyektor itu. Sungguh saat ini dunia terasa hanya milik mereka berdua.

Jungkook melepas pagutan bibirnya saat merasakan pasokan udara telah menipis. Dia memandang wajah Jihyo lekat.

"Aku mencintaimu Jihyo."

******

Jungkook dan Jihyo berjalan pelan diatas trotoar. Setelah selesai menonton film, mereka memutuskan untuk mencari makan. Setelah berkeliling cukup lama, langkah mereka berhenti pada kedai Mie Pangsit yang ada di pinggir jalan.

Mereka memutuskan untuk memilih kedai itu sebagai tempat makan malam mereka. Jihyo dan Jungkook berjalan masuk dan duduk pada salah satu meja yang ada di pojok ruangan.

"Kau ingin pesan apa?" Jungkook melihat-lihat menu yang ada di meja itu.

"Apa saja. Samakan saja dengan punyamu." Jawab Jihyo.

Jungkook mengangguk dan dia memesan beberapa menu yang menurutnya enak. Makan malam itu dilalui dengan diam. Tak banyak hal yang mereka bicarakan. Mengingat dari tadi mereka sudah terlalu banyak berbicara. Jadi apa salahnya jika diam sesaat untuk mengisi perut yang lapar.

"Wooah!! Makanan tadi sangat enak. Beruntung kita bisa menemukan kedai mie pangsit itu." Jihyo mengelus perut kenyangnya. Sungguh dia sangat menyukai mie pangsit yang dia makan tadi.

Ya, saat ini mereka sudah selesai makan malam dan kini keduanya dengan berjalan pulang.

"Lain kali kita bisa makan disana lagi. Kita juga bisa ajak Jimin dan Mina. Kurasa mereka juga akan menyukainya."

Senyum Jihyo menghilang saat mendengar ucapan Jungkook. Dia merasa itu harapan yang tak akan pernah terkabul.

Jihyo menghela nafasnya perlahan. "Jungkook mau bermain?"

Jungkook mengernyit. "Main? Ini sudah malam dan kau masih ingin main Jihyo? Tidak usah, kita pulang saja. Hari ini cukup sampai disini. Kita bisa melanjutkannya esok hari bukan?"

Jihyo menggeleng. "Tapi aku ingin melakukannya hari ini. Ayolah tuan Jeon. Hanya sebentar. Ya?" Jihyo mencakupkan kedua tangannya.

Jungkook mendesah lemah. Kalau sudah seperti itu, dia tidak akan bisa menolak permintaan Jihyo. "Kau ingin main apa?"

REVENGE ( Jeon Jungkook ) - ENDWhere stories live. Discover now