Berita

247 17 0
                                    

AUTHOR POV

Semua berkumpul di ruang makan, menyantap masakan yang dihidangkan. Sampai sang ibu bilang bahwa minggu depan ibu dan ayah akan pergi ke luar kota karena pekerjaan selama 3 bulan, dan juga kabar bahwa Taikogane Sadamune akan pindah satu sekolah dengan Tsurumaru.

"Ehh.. Jadi aku harus jaga rumah nih sama kakak? Ogah ah bu.. Mending aku nginep di rumah temen."

"Hah.. Kamu tuh ya.. Mau kabur karna gk mau ngurusin rumah sama kakakmu ini?"

"Sudah, hentikan kalian berdua. Ayah dan ibu sudah menyiapkan kebutuhan yg kalian perlu untuk 3 bulan ini, dan Tsurumaru kamu harus nurut sama kakak mu. Mengerti?"

"Baiklah yah.. Kalau itu mau ayah, apa boleh buat."

"Tsuruuuuuu.."

"Ekhhhmmm.. Nah ibu mau kasih kalian ini juga, ibu dapat ini dari majalah bulanan ibu, tapi karena kami mau pergi jadi buat kalian saja."

Sang ibu memberi 4 tiket penginapan gratis 3 hari 2 malam di Akita kepada Mitsutada.

"Eh? 4 tiket? Kita kan 2 orang bu." tanya Tsurumaru.

"Kita tinggal ajak saja Ookurikara dan Sadamune?"

"Kalau itu terserah kalian, itu hadiah dari ibu karena sudah mau menjaga rumah."

"Makasih bu.. Tsuru sayang ibu deh..muah muah muah.." di kecupnya pipi sang ibu dengan manja, sang ibu pun mengelus rambut putih sang anak kesayangannya dengan lembut.

Kalau di lihat Wajah dan rambut Tsurumaru sama persis dengan sang ibu, hanya warna matanya saja yang sama dengan sang ayah. Kebalikan dari itu Wajah dan rambut sang kakak mirip ayah sedangkan warna matanya sama dengan sang ibu.

Beberapa menit kemudian.

"Bu.. " panggil Tsurumaru

"Kenapa sayang?" di tatap nya anak kesayangannya itu yg sedang membilas piring.

"Anu.. 2 minggu lagi kan sekolahku bakal ngadain study tour selama 5 hari ke Hiroshima jadi harus dapat izin dan tanda tangan orang tua."

"Kan tinggal minta ayah buat tanda tangan lalu?"

"Emmm.. Bisa tidak, aku minta ibu saja yg tanda tangan?"

Sang ibu menghentikan pekerjaannya, menatap sang anak dengan cemas.

"Tsuru? Apa ada sesuatu yg mau di bicarakan dengan ibu?"

"Emm sebenarnya bu.. Aku-"

"Buuuu.. Di panggil ayah buat milihin baju buat di masukin ke koper." kata mitsutada yg tiba-tiba datang ke ruang makan.

"Ya.. Bilang ayahmu, tunggu sebentar."

"Baik bu.." Mitsutada bejalan menuju sang ayah yg sedang sibuk memilih baju dan beberapa dokumen lainnya.

"Jadi? Ada apa sayang? "

"Emm.. Besok saja aku kasih tau bu, gak apa-apa kan.?"

"Hmm.. Main rahasia an sama ibu nih.. Ya sudah deh."

"Hehehe.."

TSURUMARU POV

'Hari ini aku mesti bilang gimana ke ibu? Aku kemarin dah terlanjur kalau hari ini bakal bilang.. Aduuhhhhh..' ku acak-acak rambutku yg tidak gatal itu.

Setelah mengikuti penyuluhan dan beberapa pelajaran, akhirnya jam istirahat siang. Ku buka bekal dari ibu, sembari menatap ke luar jendela.. 'Ah.. Bunga sakuranya sudah mulai mekar'

"Tsuru-kun.. Oiii Tsuru-kun."

"Eh.. Ichi.. Dan kara-chan ada apa?"

"Apa dia selalu melamun seperti ini Ichigo?"

"Entah lah.. Ne.. Tsuru-kun, kita makan di halaman sekolah yuk.. Semua teman kelas kita mau makan siang disana sambil nikmatin pemandangan bunga sakura, mau ikut tidak?"

"Oo..ohh ya aku ikut, tunggu sebentar."

Sesampainya di Taman.

"Nee..Kara-chan, kamu sudah tahu kalau Sadamune bakal pindah ke sekolah kita?"

"Iya tentu saja, dia akan pindah ke sekolah kita besok."

"Ehh.. Serius?"

"Aku juga tahu kalau dia bakal di kelasmu besok."

"Eeehhhhh.."

"Ano.. Sadamune itu siapa?" tanya Ichigo.

"Taikogane Sadamune. Dia sepupu kita." kataku sambil merangkul lengan kara-chan

"Oi.. Lepaskan tanganmu bo-"

"Hmm? Kara-chan?"

'Eh? Dia sedang liatin apa?'
Ku tengok ke sedelah kanan belakang Ichigo ada seorang laki-laki berambut ungu dengan teman-temannya.
'Jangan-jangan..hehehe'

"Ada apa? Apa ada sesuatu di belakangku? Apa yg kalian lihat?" tanya Ichigo

"Entah lah, mungkin ada yg sedang suka dengan seseorang di belakangmu Ichi?"

"Belakang ku?" Ichigo melirik ke belakangnya. Raut wajahnya mengatakan bahwa dia mengenal orang itu.

Waktu cepat berlalu, aku memutuskan untuk bertemu ishikirimaru sensei.

Tok tok tok

"Silahkan masuk" katanya

"Permisi"

"Tsurumaru kun ya? Ada apa?"

"Begini sensei -----" ku ceritakan semua tentang pertemuan ku dengan kak Mikazuki dan bagaimana aku harus bilang ke ibu.

"Jadi kau sudah mengalami periodmu, yah dari yg aku dengar bisa jadi dia yang menjadi pemantik periodmu, mungkin dia partnermu tsurumaru kun. "

"Partner ku? Maksud sensei kaya jodoh gitu?"

"Yup."

"Arghhhhh yang benar saja? Dia? Apa gk ada yg lain? Tapi ganteng sih.. Haishh sadar Tsurumaru.. Dia itu kurang ajar.. Arghhh tapi .. Tapi.. Astaga sensei, kenapa aku mulai kepikiran dia? Apa ada obat buat ngilangin dia dari kepala ku?"

"Ada."

"Hah.. Serius sensei.. Mana.. Mana..mana..mana..mana.."

"Ada nih, mau saya jewer kamu? duduk yg tenang. Ini ruang kesehatan jangan teriak-teriak Tsurumaru kun."

"Maaf sensei."

"Hmm sepertinya study tour bakal berjalan lancar kalau begitu."

"Kenapa bisa sensei?"

"Tentu saja. Jika dia partnermu, maka kalian tidak akan bertemu untuk 5 hari kedepan dan kau sudah melewati period mu. Ingat perhitungannya dalam 31 hari, kau akan mengalami periode selama 1 hari. Jadi saat study tour kau akan aman. Tapi untuk jaga-jaga bis dan penginapan akan di pisah antara Alpha dan Omega, jadi kita butuh izin dari wali murid. Mengerti?"

"Emmm.. Aku gak begitu paham tapi yg jelas aku aman dari period kan."

"Yah bisa dibilang seperti itu, lalu sisanya tinggal di tangan mu. Mau ikut atau tidak, mau memberi tahu ibumu atau tidak, itu terserah kamu. Tapi bakal ada tugas laporan dari study tour ini."

"Terima kasih sensei, kalau begitu saya pamit pulang. permisi."

"Iya, hati-hati di jalan."

'Oke harus mantap bilang ke ibu, sebelum ayah dan kakak pulang'

Ku bergegas ke stasiun. Duduk seperti orang yg sedang buru-buru, emang aku lagi buru buru sih, takut di rumah nanti sudah ada ayah atau kakak.

Sesampainya di rumah, hanya ibu yg baru pulang kerja.
'siap atau tidak sama sekali harus bilang sekarang.'

[ You, Me and Our Future ] MikaTsuruOù les histoires vivent. Découvrez maintenant