My Story is Real Story?

13 0 0
                                    

Hai! Salam gabut.

Hah, sebenarnya aku nggak nganggur loh. Ada banyak 'PR' yang harus kuselesaikan. Yah, 39% kerjaan di kos (nyapu, ngepel, masak, nyuci dll) sisanya nulis dan kejar target buat bisa bahasa jepang. Semester depan ada matkul jepang dan aku buta dengan itu. Dan saat coba-coba ngerjakan, itu JAUH lebih sulit dari Bahasa Korea. Apalagi nggak ada yg bisa buat aku 'tergila-gila' sama Jepang kecuali Doraemon--itupun dulu.

Fyi, disaat yang bersamaan aku coba juga bahasa Mandarin dan bersyukur, tidak ada Mandarin semester ini. Sulit.

Alhasil aku hafalin sountrack Doraemon. Yang paling aku suka sejak dulu adalah lagu menggambarnya. Ternyata itu lagu mengarahkan cara menggambar Doraemon, baru tahu.

Dan lagu kedua yg bisa buat aku 'jatuh cinta' adalah HIMAWARI NO... ostnya Stand by me Doraemon. Fiks, i like it. Why? Karena aku nemu lagu itu pas yg nyanyi KRY. Dan sambil nostalgia dikit-dikit, aku luluh. (Wkwk, lebay)

Terus ada temenku yg 'ngerti' dikit tentang Jepang dan Korea. Nah, aku curhat dan tanpa aku kasih tau apa lagu bagus yg mau aku kasih tau ke dia, dia udah tau dulu. Poin bertambah.

Jadilah aku sekarang sedang 'mempelajari' lagu itu layaknya dulu belajar bahasa Korea.

Dulu waktu SMP, aku belum jago internet. Pas ada kesempatan pelajaran TIK, aku searcing ost drakor. Ost drakor pertama yg aku tulis adalah THAT MAN-secreat garden. Dan itu aku nyanyikan setiap saat--waktu itu sama sekali gak tahu artinya. Aku juga nyalin liriknya puluhan kali. Gak terasa sampek hafal--padahal waktu itu gak punya mp3nya loh, cuma pake ingatan. Lagu selanjutnya lupa, yang jelas angkatan drakor itu.

Sebenarnya sebelum dapet lirik di google itu, aku selalu rekam ost pas drama main. Terus, ditulis ulang sebisaku. Nah, pas udah tahu google, aku bergidik, ternyata telingaku nggak beres. Tapi cara itu sangat efektif. Aku tahu banyak kosakata tapi lama-kelamaan drakor ditiadakan. Sedih.

Keinginanku punya laptop untuk menulis (baca: nonton drakor) baru terwujud kelas dua SMA. Nah dari situ mulai ngikuti drakor lagi. Lagu ost yang sudah menumpuk di otak direfresh dengan hadirnya ost-ost baru. Perbedaan menonton drakor di tv dan laptop adalah sensor dan bahasa. Dan yang kedua yang membuat aku senang. Menonton, membaca sambil mendengar, efektif buatku.

Nggak puas saat subtitle nggak full ngetranslate buat aku pengen lebih tau Bahasa Korea. Oke kalo dialog yg hilang bisa dikira-kira. Tapi, ini? Tulisan. Semisal ada panggilan masuk, surat, nama, kan sulit mahami. So, i try to know hangeul.

Aku gak yakin bilang aku bisa Bahasa Korea, tapi yang jelas aku bisa. Bisa karena terbiasa, jadi, meski aku gak terlalu suka Jepang, aku mau coba. Membiasakan diri mengenal Jepang.

Why? Its not just for my class, but i love language. Sejak dulu aku pengen bisa B Arab, Jepang, India, Mandarin dan tentunya Korea. Tapi keinginan tanpa tujuan hanya menjadi angan. Dan kesemuanya ada prioritas.

Ah, ngomong apa sih? Padahal tadi bukan mau bahas bahasa loh. Tapi, yasudahlah. Judulnya gak nyambung, biar.

Nanti di part selanjutnya aja disambung sama judul. Wkwk

Bye

Ps. Tempat tinggalku jauh dari kota, di kota pun belum tentu ada dvd drakor, jadi liat lewat laptop.

xxx (The Red Note)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu