"Jangan berbicara begitu abang. Yola mohon, Aku Aisyah Yola Nurjanah mencintai suamiku sepenuh hati dan jiwa ragaku. Tidak pernah terbesit niat untuk meninggalkanmu, Abang. Bagaimanapun keadaanmu. Sekalipun takdir mengatakan aku akan hidup susah sesusahnya bersama mu. Yola tidak akan pernah pergi, biarlah hidup ini susah asal bersamamu, Abang. Yola tidak takut masih ada Allah yang akan selalu sayang kepada kita, keluarga kita."

Sedikit demi sedikit air mata itu mengalir di atas bahu Yola. Tanpa isakan atau ringisan. Thomas merasa lega sejadi-jadinya. Ia langsung memeluk Yola lagi hingga Yola yang duduk di depannya terjatuh kebelakang dengan Thomas yang menimpanya.

"Allah memang tidak pernah salah memilihkan pasangan kepada umatnya yang bertakwa padanya. Aku bersyukur memilikimu Yola. Sekali lagi maafkan suami mu." Bisik Thomas di ceruk leher Yola. Yola tersenyum lebar ia mengelus kepala Thomas denagn penuh cinta. Membiarkan Thomas terdiam di lehernya.

"Yola maafkan. Udah abang jangan sedih lagi. Harusnya kan Yola yang nangis masa abang sih. Ih bikes deh tua-tua cengeng." Gerutu Yola. Thomas terkekeh mendengarnya. Ia menaikkan kepalanya dan menahan tubuhnya dengan kedua tangannya. Ia menatap istri mudanya yang cantik bak bidadari terbaring di bawahnya dengan surai rambut yang terbentang bebas diatas ranjangnya.

Semakin tahun bertambah Yola semakin tumbuh dewasa dan bertambah cantik serta.. Sexy dimata Thomas. Maka dari itu Thomas tidak pernah mau kalah ia harus menjaga tubuhnya juga agar ia tetap terlihat tampan dan pantas bersanding dengan Yola.

"Bikes itu apa sayang?" Tanya Thomas. Yola tertawa menampakkan gigi putihnya dan menguarkan harum mint dari pasta gigi yang dipakainya.

"Bikin kesel." jawab Yola seraya tersenyum-senyum.

Thomas menaikkan alisnya lalu terbahak dengan ucapan Yola. Ia sampai terduduk di kedua kaki Yola dan memegang perutnya. Geli terhadap kata-kata Yola. Yola yang melihatnya ikut tertawa.

"Ihh udah ah abang ketawanya receh banget sih gitu doang sampe ngakak lebay," Ledek Yola lagi.

"Habis kamu ini ada-ada aja, sih." balas Thomas.

Yola memutar bola mata malas lalu tersenyum miring. Thomas segera memicingkan matanya waspada dengan senyuman istrinya.

"Abang sayang ... Kita anu-anu, yuk.." Yola berkedip-kedip lucu sambil berpose menggoda suaminya yang berada di atasnya. Melihat itu Thomas kembali terbahak. Jujur ia juga merindukan itu bersama istrinya tapi melihat Yola yang menggodanya ia justru tertawa keras.

Yola yang ditertawakan mengerucut sebal ia melipat kedua tangannya di dada dan membuang muka ke samping kiri. Ia melihat box bayinya dan ia segera mencubit Thomas yang masih asik menertawakan nya.

"Aduh... Sakit sayang." Keluh Thomas. Yola menatap tajam suaminya  kemudian menunjuk box bayinya. Thomas pun mengikuti arah telunjuk istrinya. Kemudian tersenyum cengengesan kepada Yola sadar bahwa ia bersalah.

"Mi...mimmmm.." Ternyata Arumm telah berdiri berpenggangan di pinggir boxnya seraya tersenyum lucu ke arah mereka. Entah apa maksud senyum itu yang jelas bangunnya Arrum bertanda bahwa akan tertundalah pergulatan panas di malam itu.

"Lihatkan Arrum bangun. Salah siapa?." Tanya Yola sinis.

Thomas menunduk ia seperti anak kecil yang dimarahi ibunya. Bukannya meminta maaf atau membujuk istrinya ia justru bertanya hal yang membuat istrinya semakin berang.

"Terus kita gak jadi bobok kangen dong, Yang?" Tanya Thomas polos. Jika saja Yola bisa mengeluarkan asap seperti kereta api mungkin kini  asap sudah keluar dari kedua telinganya.

"Ihh awas Yola mau ambil Arrum." Thomas beranjak dari atas tubuh Yola. Wajahnya terlihat begitu kusut dan merasa tidak terima.

"Sayang.... Tidurrin lagi Arrumnya." Bujuk Thomas. Yola yang sudah menggendong Arrum menoleh kearah Thomas dan mendekat ketempat Thomas duduk.

"Nih.. Tidurim sendiri! Susuin sekalian pake susu abang sendiri!." Ketus Yola. Kemudian Yola berbaring di ranjangnya memasang pose indah dan sedikit menaikkan gaun tidurnya.

"Kalau Abang mau sama dedek. Ya udah tidurin cepet si bungsu sebelum dedek emeshnya abang ketiduran." Ucap Yola bernada sensual. Arrum tiba-tiba tertawa dan menepuk-nepuk tangannya.

Thomas meringis dan memeluk Arrum dengan gemas. "Arrum kamu tega ya nak sama ayah."

Yola yang mendengarnya tertawa cekikikan ia tidak berniat tidur ia hanya mengerjai suaminya saja. Mana tega ia membiarkan suaminya sendirian mengurus Arrum yang hiperaktifnya setara dengan Arsyad.

----+++---++++++++-------

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh. Seperti yang pernah aku katakan. Cerita ini berkonflik berat versi aku jadi belum tentu berat-berat amat. Mungkin aja menurut kalian konfliknya B aja. Jadi aku cuman mau memperingati jangan terlalu berharap kepadaku, ya. Oke awal-awal manis-manis dulu dong ya.. Hahahha.

Ini akan slow update jadi yang heboh mau cepet-cepet di lanjut banyak-banyak istigfar ya biar bisa belajar sabar. Dadah.....

KB
Rahasiacewehot6
Kamis 8 Februari 2018

OUR LOVE (SLOW UPDATE)On viuen les histories. Descobreix ara